Selasa, 05/05/2020

Mahasiswa IAIN Samarinda Persoalkan Uang Kuliah Tunggal

Selasa, 05/05/2020

Fatimah Ketua DEMA (kiri), Rahmiyati Ketua SEMA (kanan), saat pertemuan bersama pimpinan IAIN Samarinda

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Mahasiswa IAIN Samarinda Persoalkan Uang Kuliah Tunggal

Selasa, 05/05/2020

logo

Fatimah Ketua DEMA (kiri), Rahmiyati Ketua SEMA (kanan), saat pertemuan bersama pimpinan IAIN Samarinda

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Pendidikan merupakan salah satu sektor yang berdampak akibat Pandemi Covid-19, terutama terkait uang kuliah tunggal yang kini menimbulkan polemik, 

Ketua Senat Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Samarinda, Rahmiyati mengatakan semua ini berawal dari keluarnya surat nomor B-802/DJ.I/PP.00.9/04/2020 tentang Penerapan Kebijakan dan Ketentuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) tanggal 20 April 2020, yang mencabut surat nomor B-752 tentang pengurangan UKT/SPP PTKIN Akibat Pandemi Covid-19 tanggal 6 April 2020.

"Akibat keluarnya surat nomor 802, uang UKT/SPP PTKIN tidak jadi dikurangi karena adanya perubahan postur APBN untuk penanganan Covid-19," saat di konfirmasi Korankaltim.com, Selasa (5/5/2020) malam tadi.

Untuk IAIN Samarinda tidak ada alternatif mengenai UKT ini, dan tidak punya wewenang untuk menentukan pengurangan UKT tersebut, Karena yang berwenang adalah Kementerian Agama. "Kami sudah meminta kepada pimpinan kampus, namun hingga saat ini belum di konfirmasi terkait alternatif tersebut. Karena kami rasa pihak kampus sudah musti memikirkan alternatif apa yg diberikan pada mahasiswa guna meringankan beban penurunan ekonomi mahasiswa dan sebagai kompensasi karena tidak dirasakannya hak dan fasilitas sarana prasarana kampus akibat kuliah online," paparnya.

Terpisah, Ketua Dewan Mahasiswa IAIN Samarinda, Fatimah mengatakan dari hasil dialog dengan Rektor, ia menyimpulkan pihak kampus sebenarnya mendukung adanya pemotongan UKT, dengan menyesuaikan regulasi.

"sehingga kami harap Rektor bisa berpihak kepada Mahasiswa, untut turut berjuang bersama Forum Nasional SEMA PTKIN dan DEMA PTKIN sesuai dengan porsinya agar didengar oleh Kemenag RI. Karena ini sudah bicara kemanusiaan," kata Fatimah

"Kami hanya meminta hak kami karena tidak memakai fasilitas kampus, karena diganti dengan kuliah online, tentunya pada situasi seperti ini memang tidak ada yang mau, maka dari itu harus bersama sama mencari solusi dan memperjuangkannya," tegasnya (*)


Penulis : Faishal Alwan Yasir

Editor: Aspian Nur

Mahasiswa IAIN Samarinda Persoalkan Uang Kuliah Tunggal

Selasa, 05/05/2020

Fatimah Ketua DEMA (kiri), Rahmiyati Ketua SEMA (kanan), saat pertemuan bersama pimpinan IAIN Samarinda

Berita Terkait


Mahasiswa IAIN Samarinda Persoalkan Uang Kuliah Tunggal

Fatimah Ketua DEMA (kiri), Rahmiyati Ketua SEMA (kanan), saat pertemuan bersama pimpinan IAIN Samarinda

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Pendidikan merupakan salah satu sektor yang berdampak akibat Pandemi Covid-19, terutama terkait uang kuliah tunggal yang kini menimbulkan polemik, 

Ketua Senat Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Samarinda, Rahmiyati mengatakan semua ini berawal dari keluarnya surat nomor B-802/DJ.I/PP.00.9/04/2020 tentang Penerapan Kebijakan dan Ketentuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) tanggal 20 April 2020, yang mencabut surat nomor B-752 tentang pengurangan UKT/SPP PTKIN Akibat Pandemi Covid-19 tanggal 6 April 2020.

"Akibat keluarnya surat nomor 802, uang UKT/SPP PTKIN tidak jadi dikurangi karena adanya perubahan postur APBN untuk penanganan Covid-19," saat di konfirmasi Korankaltim.com, Selasa (5/5/2020) malam tadi.

Untuk IAIN Samarinda tidak ada alternatif mengenai UKT ini, dan tidak punya wewenang untuk menentukan pengurangan UKT tersebut, Karena yang berwenang adalah Kementerian Agama. "Kami sudah meminta kepada pimpinan kampus, namun hingga saat ini belum di konfirmasi terkait alternatif tersebut. Karena kami rasa pihak kampus sudah musti memikirkan alternatif apa yg diberikan pada mahasiswa guna meringankan beban penurunan ekonomi mahasiswa dan sebagai kompensasi karena tidak dirasakannya hak dan fasilitas sarana prasarana kampus akibat kuliah online," paparnya.

Terpisah, Ketua Dewan Mahasiswa IAIN Samarinda, Fatimah mengatakan dari hasil dialog dengan Rektor, ia menyimpulkan pihak kampus sebenarnya mendukung adanya pemotongan UKT, dengan menyesuaikan regulasi.

"sehingga kami harap Rektor bisa berpihak kepada Mahasiswa, untut turut berjuang bersama Forum Nasional SEMA PTKIN dan DEMA PTKIN sesuai dengan porsinya agar didengar oleh Kemenag RI. Karena ini sudah bicara kemanusiaan," kata Fatimah

"Kami hanya meminta hak kami karena tidak memakai fasilitas kampus, karena diganti dengan kuliah online, tentunya pada situasi seperti ini memang tidak ada yang mau, maka dari itu harus bersama sama mencari solusi dan memperjuangkannya," tegasnya (*)


Penulis : Faishal Alwan Yasir

Editor: Aspian Nur

 

Berita Terkait

Lokasi CFD Tenggarong Pindah Besok Pagi, SK2 Bakal Bagikan 200 Sapoh untuk Para Pedagang

Pj Gubernur Kaltim Pantau Banjir di Mahulu, Penyaluran Listrik, Bantuan Pangan dan Air Bersih jadi Prioritas Awal

Dukung Gerakan Literasi Desa, Paser Terima Mobil Pusling diJakarta

Warga RT 13 Kelurahan Baru, Tenggarong Berembuk Manfaatkan Dana Rp50 Juta

Setelah Balikpapan, Dinkes Kaltim Siap Vaksinasi Lima Ribu Anak di Kota Samarinda

Dinsos Kaltim Kirim 1.500 Paket ke Mahulu, Kemensos RI juga Segera Beri Bantuan

Ribuan Orang Hadiri Tabligh Akbar Ustaz Abdul Somad di Masjid Al Qadar Tenggarong Siang Tadi

Kecamatan Tabang Diterjang Banjir Imbas Hujan di Hulu Sungai Belayan, BPBD Kukar Turunkan Tim Pantau Potensi Banjir Kiriman dari Mahulu

Hendak Menyeberang Jalan Saat Banjir di Mahulu, Karyawan Warung PHP Sebenaq Meninggal Dunia Pagi Tadi

Aktivitas Warga di Ibu Kota Mahulu Mulai Normal Setelah Sempat Diterjang Banjir

Kerap Mencuri di Rumah Kosong, Warga Perum Handil Kopi Sambutan Diciduk Polisi

Pabrik Smelter di Sangasanga Kembali Terbakar, Tiga Orang Alami Luka-Luka

Proyek Peningkatan Sistem Drainase Perkotaan di Tanjung Redeb Habiskan Anggaran Rp23,7 Miliar

Pengembangan Lahan Kakao Berau Baru 500 Hektare, Kelompok Tani Diminta Tak Alih Fungsikan Lahan

Ketergantungan Kaltim pada Sektor Pertambangan jadi Sorotan

Petani Kakao di Berau Diminta Bermitra dengan Perusahaan

Libatkan 14 Perusahaan, Disnaker Samarinda Buka Job Fair Pekan Depan

Aplikasi Perjalanan Dinas Dikritisi Anggota DPRD Samarinda, Sebut Jalan-Jalan untuk Adopsi Tata Kota

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.