Selasa, 05/11/2019

Video - Manipulasi Data NIK Pengguna Kartu Perdana Seluler, Warga Samarinda Diciduk Tim Siber Polda Kaltim

Selasa, 05/11/2019

Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Ade Yaya Suryana (tengah) saat memberikan keterangan terkait pengungkapan kasus tindak pidana siber di Mapolda Kaltim Selasa (5/11) siang (foto: Yudi Hadi/Korankaltim.com)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Video - Manipulasi Data NIK Pengguna Kartu Perdana Seluler, Warga Samarinda Diciduk Tim Siber Polda Kaltim

Selasa, 05/11/2019

logo

Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Ade Yaya Suryana (tengah) saat memberikan keterangan terkait pengungkapan kasus tindak pidana siber di Mapolda Kaltim Selasa (5/11) siang (foto: Yudi Hadi/Korankaltim.com)

KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Kaltim berhasil membongkar kasus manipulasi data fiktif registrasi kartu perdana seluler.


Dalam kasus tersebut, polisi berhasil mengamankan satu tersangka berinisial FE (34), warga Samarinda Ulu, Kota Samarinda beserta barang bukti satu unit handphone, lima unit modem full, satu unit PC serta 10.500 kartu perdana atau SIM card yang sudah teregistrasi.


Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Ade Yaya Suryana didampingi Kasubdit V Siber Ditreskrimsus Polda Kaltim AKBP Albertus Andreana menuturkan bahwa pengungkapan tersebut bermula adanya informasi masyarakat. 


"Terkait pengungkapan penggandaan atau kloning registrasi NIK untuk nomor SIM card handphone, kasus ini berawal laporan informasi penjualan terkait kartu perdana yang sudah teregistrasi,"ucapnya Selasa (5/11) siang di Mapolda Kaltim.


Seperti diketahui, ketika masyarakat melakukan pembelian kartu perdana seluler, tentu akan melakukan registrasi kartu dengan NIK dan nomor KK."Registrasi menggunakan NIK di KTP ini pelaku melakukan registrasi secara massal. Tujuan supaya nomor tersebut tinggal digunakan ketika dijual,"ujar Ade.


Tingginya permintaan para  pelanggan mencari kartu perdana yang sudah teregistrasi, dimanfaatkan pelaku."Kemungkinan kalau nomor dalam keadaan kosong atau belum teregistrasi agak sulit dijual karena harus registrasi. Di mana warga banyak maunya tinggal pakai,"jelasnya.


Berdasarkan informasi tersebut, anggota Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Kaltim melakukan penyelidikan pada akhir Oktober 2019 lalu. Hingga akhirnya berhasil mengamankan tersangka.


"Pelaku juga mempunyai konter handphone. Jadi ini barang bukti kartu yang sudah diregistrasi dengan menggunakan nomor NIK fiktif atau punya orang lain. Total ada 10.500 kartu perdana yang teregistrasi fiktif. Petugas juga mengamankan alat modem full di mana alat yang digunakan untuk registrasi,"bebernya.


Berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku mendapatkan data NIK dari seseorang. Di mana data tersebut bersumber dari wilayah Jawa."Dapat data sementara hasil penyelidikan NIK didapat dari seseorang yang kemudian dilakukan proses lidik data tersebut diketahui dari warga di Pulau Jawa mungkin ini kasus baru di Kaltim atau di Indonesia,"jelasnya.


Kasubdit V Siber Ditreskrimsus Polda Kaltim, AKBP Albertus Andreana menyebut bahwa pelaku sudah menjalankan aksi tersebut selama 6 bulan terakhir.


"Jadi data NIK tersebut dalam penyelidikan sumbernya pasti ada. Pengakuan sudah 6 bulan beroperasi,"timpalnya.


Untuk melakukan registrasi kartu perdana fiktif, pelaku cukup menggunakan piranti modem full yang terkoneksi dengan PC. Di mana untuk satu unit modem full mampu meregistrasi 16 kartu perdana dalam waktu dua menit.


" Kemampuan selama dua hari memproduksi 2.100 sim card di registrasi. Ya kalau dikalikan selama 6 bulan tentu banyak tapi kan gak tiap hari dia kerja,"sebutnya.



Penulis: Yudi Hadi

Editor: M.Huldi

Simak videonya*


Video - Manipulasi Data NIK Pengguna Kartu Perdana Seluler, Warga Samarinda Diciduk Tim Siber Polda Kaltim

Selasa, 05/11/2019

Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Ade Yaya Suryana (tengah) saat memberikan keterangan terkait pengungkapan kasus tindak pidana siber di Mapolda Kaltim Selasa (5/11) siang (foto: Yudi Hadi/Korankaltim.com)

Berita Terkait


Video - Manipulasi Data NIK Pengguna Kartu Perdana Seluler, Warga Samarinda Diciduk Tim Siber Polda Kaltim

Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Ade Yaya Suryana (tengah) saat memberikan keterangan terkait pengungkapan kasus tindak pidana siber di Mapolda Kaltim Selasa (5/11) siang (foto: Yudi Hadi/Korankaltim.com)

KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Kaltim berhasil membongkar kasus manipulasi data fiktif registrasi kartu perdana seluler.


Dalam kasus tersebut, polisi berhasil mengamankan satu tersangka berinisial FE (34), warga Samarinda Ulu, Kota Samarinda beserta barang bukti satu unit handphone, lima unit modem full, satu unit PC serta 10.500 kartu perdana atau SIM card yang sudah teregistrasi.


Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Ade Yaya Suryana didampingi Kasubdit V Siber Ditreskrimsus Polda Kaltim AKBP Albertus Andreana menuturkan bahwa pengungkapan tersebut bermula adanya informasi masyarakat. 


"Terkait pengungkapan penggandaan atau kloning registrasi NIK untuk nomor SIM card handphone, kasus ini berawal laporan informasi penjualan terkait kartu perdana yang sudah teregistrasi,"ucapnya Selasa (5/11) siang di Mapolda Kaltim.


Seperti diketahui, ketika masyarakat melakukan pembelian kartu perdana seluler, tentu akan melakukan registrasi kartu dengan NIK dan nomor KK."Registrasi menggunakan NIK di KTP ini pelaku melakukan registrasi secara massal. Tujuan supaya nomor tersebut tinggal digunakan ketika dijual,"ujar Ade.


Tingginya permintaan para  pelanggan mencari kartu perdana yang sudah teregistrasi, dimanfaatkan pelaku."Kemungkinan kalau nomor dalam keadaan kosong atau belum teregistrasi agak sulit dijual karena harus registrasi. Di mana warga banyak maunya tinggal pakai,"jelasnya.


Berdasarkan informasi tersebut, anggota Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Kaltim melakukan penyelidikan pada akhir Oktober 2019 lalu. Hingga akhirnya berhasil mengamankan tersangka.


"Pelaku juga mempunyai konter handphone. Jadi ini barang bukti kartu yang sudah diregistrasi dengan menggunakan nomor NIK fiktif atau punya orang lain. Total ada 10.500 kartu perdana yang teregistrasi fiktif. Petugas juga mengamankan alat modem full di mana alat yang digunakan untuk registrasi,"bebernya.


Berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku mendapatkan data NIK dari seseorang. Di mana data tersebut bersumber dari wilayah Jawa."Dapat data sementara hasil penyelidikan NIK didapat dari seseorang yang kemudian dilakukan proses lidik data tersebut diketahui dari warga di Pulau Jawa mungkin ini kasus baru di Kaltim atau di Indonesia,"jelasnya.


Kasubdit V Siber Ditreskrimsus Polda Kaltim, AKBP Albertus Andreana menyebut bahwa pelaku sudah menjalankan aksi tersebut selama 6 bulan terakhir.


"Jadi data NIK tersebut dalam penyelidikan sumbernya pasti ada. Pengakuan sudah 6 bulan beroperasi,"timpalnya.


Untuk melakukan registrasi kartu perdana fiktif, pelaku cukup menggunakan piranti modem full yang terkoneksi dengan PC. Di mana untuk satu unit modem full mampu meregistrasi 16 kartu perdana dalam waktu dua menit.


" Kemampuan selama dua hari memproduksi 2.100 sim card di registrasi. Ya kalau dikalikan selama 6 bulan tentu banyak tapi kan gak tiap hari dia kerja,"sebutnya.



Penulis: Yudi Hadi

Editor: M.Huldi

Simak videonya*


 

Berita Terkait

Lokasi CFD Tenggarong Pindah Besok Pagi, SK2 Bakal Bagikan 200 Sapoh untuk Para Pedagang

Pj Gubernur Kaltim Pantau Banjir di Mahulu, Penyaluran Listrik, Bantuan Pangan dan Air Bersih jadi Prioritas Awal

Dukung Gerakan Literasi Desa, Paser Terima Mobil Pusling diJakarta

Warga RT 13 Kelurahan Baru, Tenggarong Berembuk Manfaatkan Dana Rp50 Juta

Setelah Balikpapan, Dinkes Kaltim Siap Vaksinasi Lima Ribu Anak di Kota Samarinda

Dinsos Kaltim Kirim 1.500 Paket ke Mahulu, Kemensos RI juga Segera Beri Bantuan

Ribuan Orang Hadiri Tabligh Akbar Ustaz Abdul Somad di Masjid Al Qadar Tenggarong Siang Tadi

Kecamatan Tabang Diterjang Banjir Imbas Hujan di Hulu Sungai Belayan, BPBD Kukar Turunkan Tim Pantau Potensi Banjir Kiriman dari Mahulu

Hendak Menyeberang Jalan Saat Banjir di Mahulu, Karyawan Warung PHP Sebenaq Meninggal Dunia Pagi Tadi

Aktivitas Warga di Ibu Kota Mahulu Mulai Normal Setelah Sempat Diterjang Banjir

Kerap Mencuri di Rumah Kosong, Warga Perum Handil Kopi Sambutan Diciduk Polisi

Pabrik Smelter di Sangasanga Kembali Terbakar, Tiga Orang Alami Luka-Luka

Proyek Peningkatan Sistem Drainase Perkotaan di Tanjung Redeb Habiskan Anggaran Rp23,7 Miliar

Pengembangan Lahan Kakao Berau Baru 500 Hektare, Kelompok Tani Diminta Tak Alih Fungsikan Lahan

Ketergantungan Kaltim pada Sektor Pertambangan jadi Sorotan

Petani Kakao di Berau Diminta Bermitra dengan Perusahaan

Libatkan 14 Perusahaan, Disnaker Samarinda Buka Job Fair Pekan Depan

Aplikasi Perjalanan Dinas Dikritisi Anggota DPRD Samarinda, Sebut Jalan-Jalan untuk Adopsi Tata Kota

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.