Rabu, 24/07/2019

Umat Hindu Balikpapan Jalani Ibadah Galungan

Rabu, 24/07/2019

Perayaan Hari Raya Galungan umat Hindu di Balikpapan berlangsung khidmat di Pura Giri Jayanatha Balikpapan (Foto: Yudi Hadi/korankaltimcom)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Umat Hindu Balikpapan Jalani Ibadah Galungan

Rabu, 24/07/2019

logo

Perayaan Hari Raya Galungan umat Hindu di Balikpapan berlangsung khidmat di Pura Giri Jayanatha Balikpapan (Foto: Yudi Hadi/korankaltimcom)

KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN -  Umat Hindu di Balikpapan melaksanakan ibadah  Hari Raya Galungan pada Rabu (24/7) pagi bertempat di Pura Giri Jayanatha Kota Balikpapan.

Ibadah dipimpin oleh Pedanda Gede Prabawa Nanda Giri yang diikuti oleh sekitar 200 umat Hindu. Ibadah dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu pagi pukul 08.00 WITA dan pukul 19.00 WITA sampai selesai. 

Ketua Pengurus Pura Giri Jayanatha Kota Balikpapan, Ketut Murdana mengungkapkan makna Hari Raya Galungan untuk selalu ingat bahwa di dunia bukanlah akhir perjalanan hidup.

"Kenikmatan duniawi yang disebut dengan Bhukti, sedangkan jalan yang lainnya yang bersifat ke dalam, disebut  dengan jalan Nirvriti untuk mencapai Mukti, dalam arti setelah Bhukti itu dipenuhi maka harus ditinggalkan untuk mencapai tujuan akhir dari hidup yaitu persatuan abadi dengan Sang Asal yaitu Ida Hyang Widi atau Tuhan Yang Maha Esa,"ungkap Ketut.

Dia memaparkan, Hari Raya Galungan dirayakan oleh Umat Hindu setiap 210 hari, dengan menggunakan perhitungan kalender Bali yaitu pada hari Budha Kliwon Dungulan sebagai hari kemenangan Dharma (kebenaran) melawan Adharma (kejahatan).

"Kemenangan Dharma atas Adharma yang dirayakan sebagai Hari Raya Galungan dan Kuningan tentunya berkaitan dengan tujuan hidup didunia ini yangg menurut konsep Hindu dikenal dengan Catur Purusa Artha (Dharma, Artha, Kama, Moksa),"jelasnya.

Selain itu, Dharma itulah yg senantiasa digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kewajiban hidup di dunia ini antara lain untuk memenuhi Kama (keinginan) Artha (kekayaan) dan terakhir untuk meninggalkan semua yang diperoleh.

"Untuk mencapai pembebasan abadi yang disebut moksa, semua proses tersebut harus dilandasi dengan Dharma sehingga Dharma itu selalu unggul atas Adharma, dalam proses mendapatkan segala sesuatu yg berhubungan dengan Kama dan Artha tersebut dikenal dengan proses atau jalan Pravriti yaitu jalan keluar, jalan untuk mencapai  kesenangan,"tuturnya.

Dia juga berpesan bahwa keberagaman agama bukan menjadi penghalang untuk persatuan."Semua agama tentu mengajarkan kebaikan dan mengarahkan ke jalan keniscayaan tentu kita harus jalin persatuan dengan semua agama, kita harus menjaga keberagaman ini,"tandasnya.


Penulis : Yudi Hadi

Editor : M.Huldi

Umat Hindu Balikpapan Jalani Ibadah Galungan

Rabu, 24/07/2019

Perayaan Hari Raya Galungan umat Hindu di Balikpapan berlangsung khidmat di Pura Giri Jayanatha Balikpapan (Foto: Yudi Hadi/korankaltimcom)

Berita Terkait


Umat Hindu Balikpapan Jalani Ibadah Galungan

Perayaan Hari Raya Galungan umat Hindu di Balikpapan berlangsung khidmat di Pura Giri Jayanatha Balikpapan (Foto: Yudi Hadi/korankaltimcom)

KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN -  Umat Hindu di Balikpapan melaksanakan ibadah  Hari Raya Galungan pada Rabu (24/7) pagi bertempat di Pura Giri Jayanatha Kota Balikpapan.

Ibadah dipimpin oleh Pedanda Gede Prabawa Nanda Giri yang diikuti oleh sekitar 200 umat Hindu. Ibadah dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu pagi pukul 08.00 WITA dan pukul 19.00 WITA sampai selesai. 

Ketua Pengurus Pura Giri Jayanatha Kota Balikpapan, Ketut Murdana mengungkapkan makna Hari Raya Galungan untuk selalu ingat bahwa di dunia bukanlah akhir perjalanan hidup.

"Kenikmatan duniawi yang disebut dengan Bhukti, sedangkan jalan yang lainnya yang bersifat ke dalam, disebut  dengan jalan Nirvriti untuk mencapai Mukti, dalam arti setelah Bhukti itu dipenuhi maka harus ditinggalkan untuk mencapai tujuan akhir dari hidup yaitu persatuan abadi dengan Sang Asal yaitu Ida Hyang Widi atau Tuhan Yang Maha Esa,"ungkap Ketut.

Dia memaparkan, Hari Raya Galungan dirayakan oleh Umat Hindu setiap 210 hari, dengan menggunakan perhitungan kalender Bali yaitu pada hari Budha Kliwon Dungulan sebagai hari kemenangan Dharma (kebenaran) melawan Adharma (kejahatan).

"Kemenangan Dharma atas Adharma yang dirayakan sebagai Hari Raya Galungan dan Kuningan tentunya berkaitan dengan tujuan hidup didunia ini yangg menurut konsep Hindu dikenal dengan Catur Purusa Artha (Dharma, Artha, Kama, Moksa),"jelasnya.

Selain itu, Dharma itulah yg senantiasa digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kewajiban hidup di dunia ini antara lain untuk memenuhi Kama (keinginan) Artha (kekayaan) dan terakhir untuk meninggalkan semua yang diperoleh.

"Untuk mencapai pembebasan abadi yang disebut moksa, semua proses tersebut harus dilandasi dengan Dharma sehingga Dharma itu selalu unggul atas Adharma, dalam proses mendapatkan segala sesuatu yg berhubungan dengan Kama dan Artha tersebut dikenal dengan proses atau jalan Pravriti yaitu jalan keluar, jalan untuk mencapai  kesenangan,"tuturnya.

Dia juga berpesan bahwa keberagaman agama bukan menjadi penghalang untuk persatuan."Semua agama tentu mengajarkan kebaikan dan mengarahkan ke jalan keniscayaan tentu kita harus jalin persatuan dengan semua agama, kita harus menjaga keberagaman ini,"tandasnya.


Penulis : Yudi Hadi

Editor : M.Huldi

 

Berita Terkait

Pj Gubernur Kaltim Pantau Banjir di Mahulu, Penyaluran Listrik, Bantuan Pangan dan Air Bersih jadi Prioritas Awal

Dukung Gerakan Literasi Desa, Paser Terima Mobil Pusling diJakarta

Warga RT 13 Kelurahan Baru, Tenggarong Berembuk Manfaatkan Dana Rp50 Juta

Setelah Balikpapan, Dinkes Kaltim Siap Vaksinasi Lima Ribu Anak di Kota Samarinda

Dinsos Kaltim Kirim 1.500 Paket ke Mahulu, Kemensos RI juga Segera Beri Bantuan

Ribuan Orang Hadiri Tabligh Akbar Ustaz Abdul Somad di Masjid Al Qadar Tenggarong Siang Tadi

Kecamatan Tabang Diterjang Banjir Imbas Hujan di Hulu Sungai Belayan, BPBD Kukar Turunkan Tim Pantau Potensi Banjir Kiriman dari Mahulu

Hendak Menyeberang Jalan Saat Banjir di Mahulu, Karyawan Warung PHP Sebenaq Meninggal Dunia Pagi Tadi

Aktivitas Warga di Ibu Kota Mahulu Mulai Normal Setelah Sempat Diterjang Banjir

Kerap Mencuri di Rumah Kosong, Warga Perum Handil Kopi Sambutan Diciduk Polisi

Pabrik Smelter di Sangasanga Kembali Terbakar, Tiga Orang Alami Luka-Luka

Proyek Peningkatan Sistem Drainase Perkotaan di Tanjung Redeb Habiskan Anggaran Rp23,7 Miliar

Pengembangan Lahan Kakao Berau Baru 500 Hektare, Kelompok Tani Diminta Tak Alih Fungsikan Lahan

Ketergantungan Kaltim pada Sektor Pertambangan jadi Sorotan

Petani Kakao di Berau Diminta Bermitra dengan Perusahaan

Libatkan 14 Perusahaan, Disnaker Samarinda Buka Job Fair Pekan Depan

Aplikasi Perjalanan Dinas Dikritisi Anggota DPRD Samarinda, Sebut Jalan-Jalan untuk Adopsi Tata Kota

Pilkada PPU, Hamdam-Ahmad Basir Kembalikan Formulir Pendaftaran di PDIP PPU

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.