Senin, 20/05/2019

Ini Sejarah Gempa yang Merusak di Kalimantan

Senin, 20/05/2019

ilustrasi

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Ini Sejarah Gempa yang Merusak di Kalimantan

Senin, 20/05/2019

logo

ilustrasi

KORANKALTIM.COM, Kalimantan merupakan satu-satunya pulau yang hingga kini dinyatakan paling aman dari gempa bumi. Tapi bukan berarti pulau terbesar di Indonesia dan wilayahnya bakal jadi ibukota negara ini tidak pernah terjadi gempa.

Berdasarkan data Katalog Gempa dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) beberapa gempa dengan kekuatan signifikan dan merusak pernah terjadi di tanah Borneo.

Melalui akun facebook BMKG, Kabid Informasi Gempabumi dan PDT, Daryono membagikan sejarah gempa signifikan di Kalimantan, Senin (20/5/2019).

Diantaranya gempa dan tsunami di Sangkulirang terjadi pada 14 Mei 1921 yang skala intensitasnya VII - VIII MMI. Artinya banyak bangunan mengalami kerusakan sedang hingga berat.

Gempa kuat ini diikuti terjangan tsunami yang mengakibatkan kerusakan di sepanjang pantai dan muara sungai di Sangkulirang yang kini masuk wilayah Kabupaten Kutai Timur.

Tarakan yang kini berada di Provinsi Kalimantan Utara menjadi wilayah yang paling sering diguncang gempa. Kali ini terjadi pada 19 April 1923 dan dilaporkan memiliki kekuatan M=7,0.

Dampak guncangannya mencapai skala intensitas VII-VIII MMI sehingga banyak bangunan mengalami kerusakan sedang hingga berat. Juga mengakibatkan rekahan tanah di permukaan.

14 Februari 1925, Tarakan kembali diguncang gempa sangat kuat dengan skala intensitas VI-VII MMI hingga menyebabkan kerusakan banyak bangunan rumah.

Lalu 28 Februari 1936, masyarakat Tarakan kembali merasakan gempa magnitudo M=6,5. Gempa ini juga dilaporkan menimbulkan kerusakan bangunan rumah.

Gempa Pulau Laut di Kalimantan Selatan terjadi 5 Februari 2008. Gempa berkekuatan M=5,8 ini dirasakan guncangannya cukup kuat di Pulau Laut, Pulau Sebuku, Pulau Sembilan, Pagatan, dan Batulicin.

Lagi dan lagi, bumi Tarakan berguncang pada 21 Desember 2015. Kekuatan gempa mencapai magnitudo M=6,1. Pusat gempa terletak di laut dengan jarak 29 km arah timur laut Tarakan.

Gempa ini merusak banyak bangunan rumah dengan aktivitas gempa susulan mencapai sebanyak 16 kali.

Kalimantan Barat tak luput dari gempa. Kali ini terjadi di Kendawangan pada 24 Juni 2016. Gempa dengan magnitudo cukup signifikan M=5,1 ini menyebabkan beberapa rumah mengalami kerusakan.

Kemudian gempa Katingan di Kalimantan Tengah 14 Juli 2018. Gempa dengan magnitudo M=4,2 ini guncangannya dirasakan di daerah Katingan, Kasongan, Batutinggi, dan Bengkuang dengan skala intensitas III-IV MMI. Gempa ini dilaporkan menyebabkan 1 rumah rusak ringan.


Penulis / Editor : Hendra

Ini Sejarah Gempa yang Merusak di Kalimantan

Senin, 20/05/2019

ilustrasi

Berita Terkait


Ini Sejarah Gempa yang Merusak di Kalimantan

ilustrasi

KORANKALTIM.COM, Kalimantan merupakan satu-satunya pulau yang hingga kini dinyatakan paling aman dari gempa bumi. Tapi bukan berarti pulau terbesar di Indonesia dan wilayahnya bakal jadi ibukota negara ini tidak pernah terjadi gempa.

Berdasarkan data Katalog Gempa dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) beberapa gempa dengan kekuatan signifikan dan merusak pernah terjadi di tanah Borneo.

Melalui akun facebook BMKG, Kabid Informasi Gempabumi dan PDT, Daryono membagikan sejarah gempa signifikan di Kalimantan, Senin (20/5/2019).

Diantaranya gempa dan tsunami di Sangkulirang terjadi pada 14 Mei 1921 yang skala intensitasnya VII - VIII MMI. Artinya banyak bangunan mengalami kerusakan sedang hingga berat.

Gempa kuat ini diikuti terjangan tsunami yang mengakibatkan kerusakan di sepanjang pantai dan muara sungai di Sangkulirang yang kini masuk wilayah Kabupaten Kutai Timur.

Tarakan yang kini berada di Provinsi Kalimantan Utara menjadi wilayah yang paling sering diguncang gempa. Kali ini terjadi pada 19 April 1923 dan dilaporkan memiliki kekuatan M=7,0.

Dampak guncangannya mencapai skala intensitas VII-VIII MMI sehingga banyak bangunan mengalami kerusakan sedang hingga berat. Juga mengakibatkan rekahan tanah di permukaan.

14 Februari 1925, Tarakan kembali diguncang gempa sangat kuat dengan skala intensitas VI-VII MMI hingga menyebabkan kerusakan banyak bangunan rumah.

Lalu 28 Februari 1936, masyarakat Tarakan kembali merasakan gempa magnitudo M=6,5. Gempa ini juga dilaporkan menimbulkan kerusakan bangunan rumah.

Gempa Pulau Laut di Kalimantan Selatan terjadi 5 Februari 2008. Gempa berkekuatan M=5,8 ini dirasakan guncangannya cukup kuat di Pulau Laut, Pulau Sebuku, Pulau Sembilan, Pagatan, dan Batulicin.

Lagi dan lagi, bumi Tarakan berguncang pada 21 Desember 2015. Kekuatan gempa mencapai magnitudo M=6,1. Pusat gempa terletak di laut dengan jarak 29 km arah timur laut Tarakan.

Gempa ini merusak banyak bangunan rumah dengan aktivitas gempa susulan mencapai sebanyak 16 kali.

Kalimantan Barat tak luput dari gempa. Kali ini terjadi di Kendawangan pada 24 Juni 2016. Gempa dengan magnitudo cukup signifikan M=5,1 ini menyebabkan beberapa rumah mengalami kerusakan.

Kemudian gempa Katingan di Kalimantan Tengah 14 Juli 2018. Gempa dengan magnitudo M=4,2 ini guncangannya dirasakan di daerah Katingan, Kasongan, Batutinggi, dan Bengkuang dengan skala intensitas III-IV MMI. Gempa ini dilaporkan menyebabkan 1 rumah rusak ringan.


Penulis / Editor : Hendra

 

Berita Terkait

Lokasi CFD Tenggarong Pindah Besok Pagi, SK2 Bakal Bagikan 200 Sapoh untuk Para Pedagang

Pj Gubernur Kaltim Pantau Banjir di Mahulu, Penyaluran Listrik, Bantuan Pangan dan Air Bersih jadi Prioritas Awal

Dukung Gerakan Literasi Desa, Paser Terima Mobil Pusling diJakarta

Warga RT 13 Kelurahan Baru, Tenggarong Berembuk Manfaatkan Dana Rp50 Juta

Setelah Balikpapan, Dinkes Kaltim Siap Vaksinasi Lima Ribu Anak di Kota Samarinda

Dinsos Kaltim Kirim 1.500 Paket ke Mahulu, Kemensos RI juga Segera Beri Bantuan

Ribuan Orang Hadiri Tabligh Akbar Ustaz Abdul Somad di Masjid Al Qadar Tenggarong Siang Tadi

Kecamatan Tabang Diterjang Banjir Imbas Hujan di Hulu Sungai Belayan, BPBD Kukar Turunkan Tim Pantau Potensi Banjir Kiriman dari Mahulu

Hendak Menyeberang Jalan Saat Banjir di Mahulu, Karyawan Warung PHP Sebenaq Meninggal Dunia Pagi Tadi

Aktivitas Warga di Ibu Kota Mahulu Mulai Normal Setelah Sempat Diterjang Banjir

Kerap Mencuri di Rumah Kosong, Warga Perum Handil Kopi Sambutan Diciduk Polisi

Pabrik Smelter di Sangasanga Kembali Terbakar, Tiga Orang Alami Luka-Luka

Proyek Peningkatan Sistem Drainase Perkotaan di Tanjung Redeb Habiskan Anggaran Rp23,7 Miliar

Pengembangan Lahan Kakao Berau Baru 500 Hektare, Kelompok Tani Diminta Tak Alih Fungsikan Lahan

Ketergantungan Kaltim pada Sektor Pertambangan jadi Sorotan

Petani Kakao di Berau Diminta Bermitra dengan Perusahaan

Libatkan 14 Perusahaan, Disnaker Samarinda Buka Job Fair Pekan Depan

Aplikasi Perjalanan Dinas Dikritisi Anggota DPRD Samarinda, Sebut Jalan-Jalan untuk Adopsi Tata Kota

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.