Rabu, 23/01/2019

Sulawesi Selatan Dilanda Hujan Deras dan Longsor

Rabu, 23/01/2019

Ilustrasi banjir / pixabay

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Sulawesi Selatan Dilanda Hujan Deras dan Longsor

Rabu, 23/01/2019

logo

Ilustrasi banjir / pixabay

KORANKALTIM.COM – Hampir semua wilayah di Sulawesi Selatan terdampak banjir sejak beberapa hari terakhir menyusul cuaca buruk dimana hujan deras dengan intensitas tinggi terus mengguyur. Imbasnya, sudah enam orang meninggal dunia karena terseret banjir tersebut dan hamper ribuan orang harus mengungsi.

Dilansir dari detik.com, data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel  Rabu (23/1/2019) hari ini menyebutkan d Kecamatan Pallangga, total penduduk yang mengungsi berjumlah 943 orang. Data ini belum mencakup pengungsi di Kabupaten Gowa, Maros, Jeneponto dan sekitarnya.  

Bupati Gowa Adnan Purichta Ikhsan mengatakan penyebab banjir yang terjadi di wilayahnya akibat dibukanya pintu air di bendungan Bili-bili.  "Ini konsekuensi dari kita bukanya pintu air di bendungan. Karena kalau terus dibiarkan meluap, bisa jebol lebih membahayakan masyarakat. Jadi hasil pertimbangan cepat dan koordinasi, harus kita buka supaya air bisa keluar dan tidak meluap," kata Adnan.

Bahkan sempat terjadi longsor di beberapa kawasan di Gowa pada Selasa (22/1) kemarin. Longsoran ini menyebkan 6 penduduk tewas. "Kalau korban ada kurang lebih enam orang di dataran tinggi dan dataran rendah," ucapnya.

Di Kabupaten Maros, ketinggian air mencapai dada orang dewasa dibeberapa lokasi seperti di Perumnas Tumalia Maros.  Sebagian warga terjebak di dalam rumah dan meminta kepada petugas setempat untuk melalukan evakuasi secepatnya.

Tidak hanya banjir, Jalan Trans Sulawesi di Kabupaten Maros juga lumpuh total sejak kemarin. Ratusan pengguna jalan baik itu kendaraan roda empat dan roda dua harus rela menginap di jalan karena jalan di Kota Maros masih terputus akibat aor setinggu pinggang yang menggenangi ruas jalan ini. Hingga saat ini, hujan dengan intensitas sedang masih terus mengguyur wilayah Makassar dan sekitarnya. (*)

Sulawesi Selatan Dilanda Hujan Deras dan Longsor

Rabu, 23/01/2019

Ilustrasi banjir / pixabay

Berita Terkait


Sulawesi Selatan Dilanda Hujan Deras dan Longsor

Ilustrasi banjir / pixabay

KORANKALTIM.COM – Hampir semua wilayah di Sulawesi Selatan terdampak banjir sejak beberapa hari terakhir menyusul cuaca buruk dimana hujan deras dengan intensitas tinggi terus mengguyur. Imbasnya, sudah enam orang meninggal dunia karena terseret banjir tersebut dan hamper ribuan orang harus mengungsi.

Dilansir dari detik.com, data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel  Rabu (23/1/2019) hari ini menyebutkan d Kecamatan Pallangga, total penduduk yang mengungsi berjumlah 943 orang. Data ini belum mencakup pengungsi di Kabupaten Gowa, Maros, Jeneponto dan sekitarnya.  

Bupati Gowa Adnan Purichta Ikhsan mengatakan penyebab banjir yang terjadi di wilayahnya akibat dibukanya pintu air di bendungan Bili-bili.  "Ini konsekuensi dari kita bukanya pintu air di bendungan. Karena kalau terus dibiarkan meluap, bisa jebol lebih membahayakan masyarakat. Jadi hasil pertimbangan cepat dan koordinasi, harus kita buka supaya air bisa keluar dan tidak meluap," kata Adnan.

Bahkan sempat terjadi longsor di beberapa kawasan di Gowa pada Selasa (22/1) kemarin. Longsoran ini menyebkan 6 penduduk tewas. "Kalau korban ada kurang lebih enam orang di dataran tinggi dan dataran rendah," ucapnya.

Di Kabupaten Maros, ketinggian air mencapai dada orang dewasa dibeberapa lokasi seperti di Perumnas Tumalia Maros.  Sebagian warga terjebak di dalam rumah dan meminta kepada petugas setempat untuk melalukan evakuasi secepatnya.

Tidak hanya banjir, Jalan Trans Sulawesi di Kabupaten Maros juga lumpuh total sejak kemarin. Ratusan pengguna jalan baik itu kendaraan roda empat dan roda dua harus rela menginap di jalan karena jalan di Kota Maros masih terputus akibat aor setinggu pinggang yang menggenangi ruas jalan ini. Hingga saat ini, hujan dengan intensitas sedang masih terus mengguyur wilayah Makassar dan sekitarnya. (*)

 

Berita Terkait

Dinsos Kaltim Kirim 1.500 Paket ke Mahulu, Kemensos RI juga Segera Beri Bantuan

Ribuan Orang Hadiri Tabligh Akbar Ustaz Abdul Somad di Masjid Al Qadar Tenggarong Siang Tadi

Kecamatan Tabang Diterjang Banjir Imbas Hujan di Hulu Sungai Belayan, BPBD Kukar Turunkan Tim Pantau Potensi Banjir Kiriman dari Mahulu

Hendak Menyeberang Jalan Saat Banjir di Mahulu, Karyawan Warung PHP Sebenaq Meninggal Dunia Pagi Tadi

Aktivitas Warga di Ibu Kota Mahulu Mulai Normal Setelah Sempat Diterjang Banjir

Kerap Mencuri di Rumah Kosong, Warga Perum Handil Kopi Sambutan Diciduk Polisi

Pabrik Smelter di Sangasanga Kembali Terbakar, Tiga Orang Alami Luka-Luka

Proyek Peningkatan Sistem Drainase Perkotaan di Tanjung Redeb Habiskan Anggaran Rp23,7 Miliar

Pengembangan Lahan Kakao Berau Baru 500 Hektare, Kelompok Tani Diminta Tak Alih Fungsikan Lahan

Ketergantungan Kaltim pada Sektor Pertambangan jadi Sorotan

Petani Kakao di Berau Diminta Bermitra dengan Perusahaan

Libatkan 14 Perusahaan, Disnaker Samarinda Buka Job Fair Pekan Depan

Aplikasi Perjalanan Dinas Dikritisi Anggota DPRD Samarinda, Sebut Jalan-Jalan untuk Adopsi Tata Kota

Pilkada PPU, Hamdam-Ahmad Basir Kembalikan Formulir Pendaftaran di PDIP PPU

Polisi Tunggu Hasil Assessment Empat Remaja yang Diduga Pesta Narkoba di Samarinda Seberang

Tiga Rumah di Balikpapan Selatan Hangus Terbakar Petang Tadi

Mantan Napi Kasus Curanmor Diringkus Polisi Usai Setubuhi Anak Dibawah Umur Berkebutuhan Khusus di Samarinda

Hewan Kurban di Berau Mulai Dilakukan Pengecekan Kesehatan, Termasuk 100 Ekor Sapi Asal Sulawesi

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.