Kamis, 20/09/2018

Berau Dianggap Tidak Kondusif, Aliansi Masyarakat Peduli Berau Bersatu Mengadu ke Dewan

Kamis, 20/09/2018

Aliansi saat berorasi di depan DPRD berau

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Berau Dianggap Tidak Kondusif, Aliansi Masyarakat Peduli Berau Bersatu Mengadu ke Dewan

Kamis, 20/09/2018

logo

Aliansi saat berorasi di depan DPRD berau

KORANKALTIM.COM, TANJUNG REDEB - Aliansi Masyarakat Peduli Berau Bersatu (AMPBB) mengadu ke DPRD setempat setelah merasa tidak nyaman dengan kondisi sekarang. Pasca bentrok saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD Berau beberapa waktu lalu dengan masyarakat Gurimbang beserta Perusahaan tambang PT Berau Coal (BC) dan PT KDC selaku pengelola tambang di Kampung Gurimbang saat ini banyak berkeliaran preman di Kampung Gurimbang

"Kami datang ke sini tidak lagi memandang suku, agama atau apapun, kami ingin Berau kondusif dan terbebas dari yang namanya premanisme. Kami masih percaya dengan Pemda, DPRD dan Polres Berau agar bisa segera bertindak dalam hal ini,"tegas Yangbit, wakil dari Aliansi dan juga merupketua LPDKT Berau mewakili aliansi dalam diskusi diruang rapat DPRD Berau, Kamis (20/9/2018).

Andi Bahrunsyah, Ketua AMPBB menyatakan ada lima poin yang menjadi kesepakatan bersama mengembalikan kondusifitas Berau saat ini. Salah satunya, masyarakat meminta operasional PT KDC harus segera dihentikan.

"Jangan sampai permasalahan ini menjadi rumit di lapangan karena saat ini ada oknum aparat yang ikut serta dan membuat masyarakat menjadi tidak nyaman," harapnya.

Bupati Berau, H Muharram menegaskan, hingga hari ini pemerintah tidak mengetahui jelas keberadaan PT KDC.

"Jika saya katakan tidak mengetahui keamanan Berau, itu salah. Kepala Kampung, Camat hingga aparat keamanan belum ada menyatakan siatuasi Berau mencekam. Saya secara pribadi berterimakasih kepada AMPBB yang sudah peduli dengan kondusifitas Berau," tegasnya.

Sementara itu Kapolres Berau, AKBP Pramuja Sigit Wahono menegaskan proses hukum terhadap tiga orang yang ribut di DPRD dengan membawa sajam sudah masuk ranah hukum.

"Saya secara institusi, akan mencari siapa dalang dari semua ini. Tentu saja, saya berharap Berau tetap aman dan kondusif,"terangnya

Penutup dari Ketua DPRD Berau, Hj Syarifatul Sadiah selaku pimpinan rapat didamping seluruh anggota DPRD Berau mrnyimpulkan, semua proses hukum yang diharapkan masyarakat sudah dilaksanakan oleh pihak Kepolisian. Sedangkan terkait pembentukan Pansus atas kondisi yang digambarkan AMPBB itu harus dibahas secara bersama.

"Pembentukan Pansus tidak bisa langsung dibentuk, karena harus dibahas bersama apakah urgent atau tidak. DPRD pasti akan berusaha yang terbaik buat masyarakat," pungkasnya.


Penulis: Indra

Editor: Firman Hidayat

Berau Dianggap Tidak Kondusif, Aliansi Masyarakat Peduli Berau Bersatu Mengadu ke Dewan

Kamis, 20/09/2018

Aliansi saat berorasi di depan DPRD berau

Berita Terkait


Berau Dianggap Tidak Kondusif, Aliansi Masyarakat Peduli Berau Bersatu Mengadu ke Dewan

Aliansi saat berorasi di depan DPRD berau

KORANKALTIM.COM, TANJUNG REDEB - Aliansi Masyarakat Peduli Berau Bersatu (AMPBB) mengadu ke DPRD setempat setelah merasa tidak nyaman dengan kondisi sekarang. Pasca bentrok saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD Berau beberapa waktu lalu dengan masyarakat Gurimbang beserta Perusahaan tambang PT Berau Coal (BC) dan PT KDC selaku pengelola tambang di Kampung Gurimbang saat ini banyak berkeliaran preman di Kampung Gurimbang

"Kami datang ke sini tidak lagi memandang suku, agama atau apapun, kami ingin Berau kondusif dan terbebas dari yang namanya premanisme. Kami masih percaya dengan Pemda, DPRD dan Polres Berau agar bisa segera bertindak dalam hal ini,"tegas Yangbit, wakil dari Aliansi dan juga merupketua LPDKT Berau mewakili aliansi dalam diskusi diruang rapat DPRD Berau, Kamis (20/9/2018).

Andi Bahrunsyah, Ketua AMPBB menyatakan ada lima poin yang menjadi kesepakatan bersama mengembalikan kondusifitas Berau saat ini. Salah satunya, masyarakat meminta operasional PT KDC harus segera dihentikan.

"Jangan sampai permasalahan ini menjadi rumit di lapangan karena saat ini ada oknum aparat yang ikut serta dan membuat masyarakat menjadi tidak nyaman," harapnya.

Bupati Berau, H Muharram menegaskan, hingga hari ini pemerintah tidak mengetahui jelas keberadaan PT KDC.

"Jika saya katakan tidak mengetahui keamanan Berau, itu salah. Kepala Kampung, Camat hingga aparat keamanan belum ada menyatakan siatuasi Berau mencekam. Saya secara pribadi berterimakasih kepada AMPBB yang sudah peduli dengan kondusifitas Berau," tegasnya.

Sementara itu Kapolres Berau, AKBP Pramuja Sigit Wahono menegaskan proses hukum terhadap tiga orang yang ribut di DPRD dengan membawa sajam sudah masuk ranah hukum.

"Saya secara institusi, akan mencari siapa dalang dari semua ini. Tentu saja, saya berharap Berau tetap aman dan kondusif,"terangnya

Penutup dari Ketua DPRD Berau, Hj Syarifatul Sadiah selaku pimpinan rapat didamping seluruh anggota DPRD Berau mrnyimpulkan, semua proses hukum yang diharapkan masyarakat sudah dilaksanakan oleh pihak Kepolisian. Sedangkan terkait pembentukan Pansus atas kondisi yang digambarkan AMPBB itu harus dibahas secara bersama.

"Pembentukan Pansus tidak bisa langsung dibentuk, karena harus dibahas bersama apakah urgent atau tidak. DPRD pasti akan berusaha yang terbaik buat masyarakat," pungkasnya.


Penulis: Indra

Editor: Firman Hidayat

 

Berita Terkait

Lokasi CFD Tenggarong Pindah Besok Pagi, SK2 Bakal Bagikan 200 Sapoh untuk Para Pedagang

Pj Gubernur Kaltim Pantau Banjir di Mahulu, Penyaluran Listrik, Bantuan Pangan dan Air Bersih jadi Prioritas Awal

Dukung Gerakan Literasi Desa, Paser Terima Mobil Pusling diJakarta

Warga RT 13 Kelurahan Baru, Tenggarong Berembuk Manfaatkan Dana Rp50 Juta

Setelah Balikpapan, Dinkes Kaltim Siap Vaksinasi Lima Ribu Anak di Kota Samarinda

Dinsos Kaltim Kirim 1.500 Paket ke Mahulu, Kemensos RI juga Segera Beri Bantuan

Ribuan Orang Hadiri Tabligh Akbar Ustaz Abdul Somad di Masjid Al Qadar Tenggarong Siang Tadi

Kecamatan Tabang Diterjang Banjir Imbas Hujan di Hulu Sungai Belayan, BPBD Kukar Turunkan Tim Pantau Potensi Banjir Kiriman dari Mahulu

Hendak Menyeberang Jalan Saat Banjir di Mahulu, Karyawan Warung PHP Sebenaq Meninggal Dunia Pagi Tadi

Aktivitas Warga di Ibu Kota Mahulu Mulai Normal Setelah Sempat Diterjang Banjir

Kerap Mencuri di Rumah Kosong, Warga Perum Handil Kopi Sambutan Diciduk Polisi

Pabrik Smelter di Sangasanga Kembali Terbakar, Tiga Orang Alami Luka-Luka

Proyek Peningkatan Sistem Drainase Perkotaan di Tanjung Redeb Habiskan Anggaran Rp23,7 Miliar

Pengembangan Lahan Kakao Berau Baru 500 Hektare, Kelompok Tani Diminta Tak Alih Fungsikan Lahan

Ketergantungan Kaltim pada Sektor Pertambangan jadi Sorotan

Petani Kakao di Berau Diminta Bermitra dengan Perusahaan

Libatkan 14 Perusahaan, Disnaker Samarinda Buka Job Fair Pekan Depan

Aplikasi Perjalanan Dinas Dikritisi Anggota DPRD Samarinda, Sebut Jalan-Jalan untuk Adopsi Tata Kota

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.