Kamis, 10/05/2018

Kualitas Demokrasi Masih Rendah

Kamis, 10/05/2018

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Kualitas Demokrasi Masih Rendah

Kamis, 10/05/2018

logo

KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN – Demokrasi di Indonesia kualitasnya masih rendah. Hal itulah yang diungkapkan Rektor Universitas Balikpapan Dr Piatur Pangaribuan saat jadi pembicara dalam kegiatan  sosialisasi Pilkada Kaltim Tanpa Isu Sara Rabu (9/5) malam lalu.

Indikasinya menurut Piatur adalah  penggunaan politisasi isu sara saat berlangsungnya Pilkada. Politisasi isu sara saat ini digunakan oleh para calon pemimpin yang justru belum siap bertanding namun memaksakan untuk maju. "Hampir 15 tahun jika diamati secara baik, selalu ada calon kepala daerah yang menggunakan isu sara. Itu tandanya kualitas demokrasi rendah dan membuktikan dia tidak siap bertarung," tegasnya.

Karena itulah perlu dilakukan sinergi dengan semua pihak khususnya dengan penegak hukum, penyelenggara pemilu serta masyarakat.  Jika intensitas komunikasi tersebut terus dilakukan maka masyarakat akan teredukasi."Kalau ini dimaksimalkan saya kira tidak ada ruang untuk mempengaruhi adanya isu sara tadi," imbuh Piatur.

Hal senada diungkapkan tokoh masyarakat Kaltim Suryansyah. "Saat ini banyak berita hoax apalagi yang membawa sara mudahan masyarakat menyadari agar jangan terpengaruh berita apapun," katanya.

Sampai sejauh ini Kaltim sendiri masih kondusif kendati sudah masuk masa kampanye, seperti yang diungkapkan  Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Ade Yaya Suryana. "Hasil deteksi yang kami lakukan serta langkah preventif maupun preventif, semuanya berjalan kondusif," kata Ade.


Penulis: Yudi Hadi

Editor: Aspian

Kualitas Demokrasi Masih Rendah

Kamis, 10/05/2018

Berita Terkait


Kualitas Demokrasi Masih Rendah

KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN – Demokrasi di Indonesia kualitasnya masih rendah. Hal itulah yang diungkapkan Rektor Universitas Balikpapan Dr Piatur Pangaribuan saat jadi pembicara dalam kegiatan  sosialisasi Pilkada Kaltim Tanpa Isu Sara Rabu (9/5) malam lalu.

Indikasinya menurut Piatur adalah  penggunaan politisasi isu sara saat berlangsungnya Pilkada. Politisasi isu sara saat ini digunakan oleh para calon pemimpin yang justru belum siap bertanding namun memaksakan untuk maju. "Hampir 15 tahun jika diamati secara baik, selalu ada calon kepala daerah yang menggunakan isu sara. Itu tandanya kualitas demokrasi rendah dan membuktikan dia tidak siap bertarung," tegasnya.

Karena itulah perlu dilakukan sinergi dengan semua pihak khususnya dengan penegak hukum, penyelenggara pemilu serta masyarakat.  Jika intensitas komunikasi tersebut terus dilakukan maka masyarakat akan teredukasi."Kalau ini dimaksimalkan saya kira tidak ada ruang untuk mempengaruhi adanya isu sara tadi," imbuh Piatur.

Hal senada diungkapkan tokoh masyarakat Kaltim Suryansyah. "Saat ini banyak berita hoax apalagi yang membawa sara mudahan masyarakat menyadari agar jangan terpengaruh berita apapun," katanya.

Sampai sejauh ini Kaltim sendiri masih kondusif kendati sudah masuk masa kampanye, seperti yang diungkapkan  Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Ade Yaya Suryana. "Hasil deteksi yang kami lakukan serta langkah preventif maupun preventif, semuanya berjalan kondusif," kata Ade.


Penulis: Yudi Hadi

Editor: Aspian

 

Berita Terkait

Pj Gubernur Kaltim Pantau Banjir di Mahulu, Penyaluran Listrik, Bantuan Pangan dan Air Bersih jadi Prioritas Awal

Dukung Gerakan Literasi Desa, Paser Terima Mobil Pusling diJakarta

Warga RT 13 Kelurahan Baru, Tenggarong Berembuk Manfaatkan Dana Rp50 Juta

Setelah Balikpapan, Dinkes Kaltim Siap Vaksinasi Lima Ribu Anak di Kota Samarinda

Dinsos Kaltim Kirim 1.500 Paket ke Mahulu, Kemensos RI juga Segera Beri Bantuan

Ribuan Orang Hadiri Tabligh Akbar Ustaz Abdul Somad di Masjid Al Qadar Tenggarong Siang Tadi

Kecamatan Tabang Diterjang Banjir Imbas Hujan di Hulu Sungai Belayan, BPBD Kukar Turunkan Tim Pantau Potensi Banjir Kiriman dari Mahulu

Hendak Menyeberang Jalan Saat Banjir di Mahulu, Karyawan Warung PHP Sebenaq Meninggal Dunia Pagi Tadi

Aktivitas Warga di Ibu Kota Mahulu Mulai Normal Setelah Sempat Diterjang Banjir

Kerap Mencuri di Rumah Kosong, Warga Perum Handil Kopi Sambutan Diciduk Polisi

Pabrik Smelter di Sangasanga Kembali Terbakar, Tiga Orang Alami Luka-Luka

Proyek Peningkatan Sistem Drainase Perkotaan di Tanjung Redeb Habiskan Anggaran Rp23,7 Miliar

Pengembangan Lahan Kakao Berau Baru 500 Hektare, Kelompok Tani Diminta Tak Alih Fungsikan Lahan

Ketergantungan Kaltim pada Sektor Pertambangan jadi Sorotan

Petani Kakao di Berau Diminta Bermitra dengan Perusahaan

Libatkan 14 Perusahaan, Disnaker Samarinda Buka Job Fair Pekan Depan

Aplikasi Perjalanan Dinas Dikritisi Anggota DPRD Samarinda, Sebut Jalan-Jalan untuk Adopsi Tata Kota

Pilkada PPU, Hamdam-Ahmad Basir Kembalikan Formulir Pendaftaran di PDIP PPU

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.