Kamis, 07/12/2017
Kamis, 07/12/2017
RESES : Anggota DPRD Kaltim Baharuddin Demmu saat melakukan serap aspirasi dan berdiskusi dengan masyarakat Desa Sepatin dan Desa Tani Baru, Selasa (5/12)
Kamis, 07/12/2017
RESES : Anggota DPRD Kaltim Baharuddin Demmu saat melakukan serap aspirasi dan berdiskusi dengan masyarakat Desa Sepatin dan Desa Tani Baru, Selasa (5/12)
SAMARINDA - Masalah mendasar Desa Tani Baru dan Desa Sepatin, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) ialah persoalan nelayan. Hal ini disampaikan Anggota DPRD kaltim, Baharuddin Demmu saat melakukan serap aspirasi atau reses, Selasa (5/12).
Dikatakan Bahar -- sapaan akrabnya, untuk menampung hasil tangkapan, nelayan Desa Sepatin membutuhkan pelebaran tempat penjemuran hasil tangkap. Karena penjemuran yang ada saat ini belum bisa menampung secara keseluruhan hasil tangkap nelayan.
“Hal mendasar itulah yang disampaikan warga,” ujarnya.
Selain itu, ancaman abrasi dari dampak ombak juga menghantui warga yang tinggal di daerah pesisir tersebut. Menurut Bahar, masalah ini harus segera diseriusi.
“Insya Allah, akan kita perjuangkan memasukkan anggaran untuk mengatasi abrasi ini. Karena, dampak abrasi setiap tahun sangat besar,” sebut dia.
Sementara itu di Desa Tani Baru, masyarakat yang juga mayoritas berporfesi sebagai nelayan, meminta bantuan pengadaan kapal dan alat tangkap ikan. “Ini juga akan kita perjuangkan untuk masuk dalam Anggaran Perubahan 2018,” tegas Politikus PAN ini.
Pembangunan jembatan penyebrangan, juga mewarnai usulan warga Desa Tani Baru. Hal ini didasari sulitnya akses antara daerah yang ada di sana. “Mereka ini tinggal di kawasan perairan. Akses penghubung dari rumah ke rumah hanya jembatan. Inilah yang menjadi usulan yang harus diprioritaskan,” beber wakil rakyat dari Dapil Kukar, Kubar, dan Mahulu ini.
Masalah lain yang juga disampaikan masyarakat setempat adalah terkait kebutuhan perbaikan tanggul tambak yang kerap terkikis oleh ombak.
“Mereka juga meminta dibantu untuk peninggian tanggul tambak. Tentu usulan yang ada ini, akan kita akomodir,” tandas Bahar. (adv/hms6)
RESES : Anggota DPRD Kaltim Baharuddin Demmu saat melakukan serap aspirasi dan berdiskusi dengan masyarakat Desa Sepatin dan Desa Tani Baru, Selasa (5/12)
SAMARINDA - Masalah mendasar Desa Tani Baru dan Desa Sepatin, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) ialah persoalan nelayan. Hal ini disampaikan Anggota DPRD kaltim, Baharuddin Demmu saat melakukan serap aspirasi atau reses, Selasa (5/12).
Dikatakan Bahar -- sapaan akrabnya, untuk menampung hasil tangkapan, nelayan Desa Sepatin membutuhkan pelebaran tempat penjemuran hasil tangkap. Karena penjemuran yang ada saat ini belum bisa menampung secara keseluruhan hasil tangkap nelayan.
“Hal mendasar itulah yang disampaikan warga,” ujarnya.
Selain itu, ancaman abrasi dari dampak ombak juga menghantui warga yang tinggal di daerah pesisir tersebut. Menurut Bahar, masalah ini harus segera diseriusi.
“Insya Allah, akan kita perjuangkan memasukkan anggaran untuk mengatasi abrasi ini. Karena, dampak abrasi setiap tahun sangat besar,” sebut dia.
Sementara itu di Desa Tani Baru, masyarakat yang juga mayoritas berporfesi sebagai nelayan, meminta bantuan pengadaan kapal dan alat tangkap ikan. “Ini juga akan kita perjuangkan untuk masuk dalam Anggaran Perubahan 2018,” tegas Politikus PAN ini.
Pembangunan jembatan penyebrangan, juga mewarnai usulan warga Desa Tani Baru. Hal ini didasari sulitnya akses antara daerah yang ada di sana. “Mereka ini tinggal di kawasan perairan. Akses penghubung dari rumah ke rumah hanya jembatan. Inilah yang menjadi usulan yang harus diprioritaskan,” beber wakil rakyat dari Dapil Kukar, Kubar, dan Mahulu ini.
Masalah lain yang juga disampaikan masyarakat setempat adalah terkait kebutuhan perbaikan tanggul tambak yang kerap terkikis oleh ombak.
“Mereka juga meminta dibantu untuk peninggian tanggul tambak. Tentu usulan yang ada ini, akan kita akomodir,” tandas Bahar. (adv/hms6)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.