Jumat, 15/03/2024

All England 2024: Diwarnai Insiden Flash dari Tribun, Perjuangan Gregoria Dihentikan Akane

Jumat, 15/03/2024

Aksi pebulutangkis tunggal puteri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung. (Foto: PBSI)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

All England 2024: Diwarnai Insiden Flash dari Tribun, Perjuangan Gregoria Dihentikan Akane

Jumat, 15/03/2024

logo

Aksi pebulutangkis tunggal puteri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung. (Foto: PBSI)

KORANKALTIM.COM - Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, sayang sekali harus terhenti pada babak perempat final All England Open 2024. Gregoria dikalahkan mantan tunggal putri nomor satu dunia, Akane Yamaguchi dari Jepang. Momentum yang didapat Gregoria pada gim ketiga dengan memimpin tiga poin belum berhasil dimanfaatkan untuk memetik kemenangan.

Tampil di Utilita Arena, Birmingham, Inggris, Jumat (15/3/2024) Gregoria tumbang via rubber game dengan skor 10-21, 22-20, 18-21. Satu pukulan menyilang dari Gregoria masih bisa dikembalikan Yamaguchi. Namun serangan susulan dengan smes keras lurus akhirnya menghasilkan poin pertama untuk Gregoria.

Gregoria membuka laga dengan keunggulan 2-0. Sayangnya dropshot menyilang yang tidak melewati net memberikan poin cuma-cuma untuk lawan. Lagi, dua kesalahan serupa dilakukan Gregoria sehingga membuatnya balik tertinggal pada skor 2-4. Gregori terus membuang-buang peluang yang kali ini banyak pukulannya yang melebar dan menjauh dari sasaran.

Kesalahan itu memudahkan bagi Yamaguchi untuk memimpin dengan skor 11-2 pada interval.

Selepas jeda, Gregoria cukup sering melepaskan bola-bola lob. Upaya itu berhasil menghasilkan sejumlah poin untuk mengubah skor pada 7-12. Sayangnya percobaan kesekian kalinya dalam bola-bola lob akhirnya jatuh di luar garis permainan Yamaguchi.

Setelah itu, Yamaguchi kembali memperlebar keunggulannya hingga mencatatakan game point pada skor 20-10.

Dilansir dari bolasport.com, keuletan dan kecepatan permainan taktis dari Yamaguchi benar-benar menyulitkan Gregoria. Permainan netting Gregoria yang gagal melewati net akhirnya menyudahi gim pertama. Pada gim kedua, pukulan Gregoria yang melebar langsung menghasilkan poin pertama untuk Yamaguchi. Namun kali ini Gregoria lebih berani dalam beradu reli hingga membuatnya balik memimpin dua angka pada skor 5-3.

Tetapi lagi-lagi, keuletan Yamaguchi yang lebih gesit berhasil membuat Gregoria balik tertinggal satu poin.

Baiknya daya juang Gregoria yang tak kenal menyerah membuat skor terus berimbang pada 9-9. 

Hingga dorongan Yamaguchi yang melebar dan pengembalian tanggung di depan net berhasil dimanfaatkan Gregoria untuk memimpin dua poin pada interval gim kedua.

Selepas jeda, permainan apik Gregoria berlanjut hingga berhasil mencetak dua poin lagi untuk memperlebar keunggulan menjadi 13-9.

Namun setelah itu, Yamaguchi kembali meneror usai berhasil memangkas ketertinggalan menjadi satu poin hingga pertengahan laga pada skor 16-17.

Situasi sulit benar terjadi, pukulan lob menyilang dari Gregoria melebar sehingga membuat kedudukan berimbang 17-17. Yamaguchi akhirnya lebih dulu mencetak match point dengan skor 20-18, tapi Gregoria berhasil memaksa set point usai dropshot menyilangnya gagal dikembalikan.

Tekanan bertubi-tubi Gregoria akhirnya berhasil comeback dengan empat angka beruntun untuk merebut gim kedua. Pada gim pamungkas, duel berlangsung sengit hingga kedua pemain berbagi poin sama pada 10-10. Namun Gregoria lah yang mengambil momentum untuk unggul tipis pada interval.

Selepas jeda, Gregoria masih unggul bahkan memperlebar menjadi tiga poin pada skor 15-12.

Sayangnya, permainan Gregoria mulai mengendur saat Yamaguchi berhasil menyamakan kedudukan dan balik memimpin pada skor 19-16.

Gregoria juga sempat mendapatkan perawatan medis pada pergelangan kakinya. Pertandingan berakhir untuk kemenangan Yamaguchi usai kontroversi terjadi di poin terakhir. Gregoria melakukan kesalahan karena menganggap ada sinar flash kamera telpon genggam dari tribun penonton.


Editor: Maruly Z

All England 2024: Diwarnai Insiden Flash dari Tribun, Perjuangan Gregoria Dihentikan Akane

Jumat, 15/03/2024

Aksi pebulutangkis tunggal puteri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung. (Foto: PBSI)

Berita Terkait


All England 2024: Diwarnai Insiden Flash dari Tribun, Perjuangan Gregoria Dihentikan Akane

Aksi pebulutangkis tunggal puteri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung. (Foto: PBSI)

KORANKALTIM.COM - Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, sayang sekali harus terhenti pada babak perempat final All England Open 2024. Gregoria dikalahkan mantan tunggal putri nomor satu dunia, Akane Yamaguchi dari Jepang. Momentum yang didapat Gregoria pada gim ketiga dengan memimpin tiga poin belum berhasil dimanfaatkan untuk memetik kemenangan.

Tampil di Utilita Arena, Birmingham, Inggris, Jumat (15/3/2024) Gregoria tumbang via rubber game dengan skor 10-21, 22-20, 18-21. Satu pukulan menyilang dari Gregoria masih bisa dikembalikan Yamaguchi. Namun serangan susulan dengan smes keras lurus akhirnya menghasilkan poin pertama untuk Gregoria.

Gregoria membuka laga dengan keunggulan 2-0. Sayangnya dropshot menyilang yang tidak melewati net memberikan poin cuma-cuma untuk lawan. Lagi, dua kesalahan serupa dilakukan Gregoria sehingga membuatnya balik tertinggal pada skor 2-4. Gregori terus membuang-buang peluang yang kali ini banyak pukulannya yang melebar dan menjauh dari sasaran.

Kesalahan itu memudahkan bagi Yamaguchi untuk memimpin dengan skor 11-2 pada interval.

Selepas jeda, Gregoria cukup sering melepaskan bola-bola lob. Upaya itu berhasil menghasilkan sejumlah poin untuk mengubah skor pada 7-12. Sayangnya percobaan kesekian kalinya dalam bola-bola lob akhirnya jatuh di luar garis permainan Yamaguchi.

Setelah itu, Yamaguchi kembali memperlebar keunggulannya hingga mencatatakan game point pada skor 20-10.

Dilansir dari bolasport.com, keuletan dan kecepatan permainan taktis dari Yamaguchi benar-benar menyulitkan Gregoria. Permainan netting Gregoria yang gagal melewati net akhirnya menyudahi gim pertama. Pada gim kedua, pukulan Gregoria yang melebar langsung menghasilkan poin pertama untuk Yamaguchi. Namun kali ini Gregoria lebih berani dalam beradu reli hingga membuatnya balik memimpin dua angka pada skor 5-3.

Tetapi lagi-lagi, keuletan Yamaguchi yang lebih gesit berhasil membuat Gregoria balik tertinggal satu poin.

Baiknya daya juang Gregoria yang tak kenal menyerah membuat skor terus berimbang pada 9-9. 

Hingga dorongan Yamaguchi yang melebar dan pengembalian tanggung di depan net berhasil dimanfaatkan Gregoria untuk memimpin dua poin pada interval gim kedua.

Selepas jeda, permainan apik Gregoria berlanjut hingga berhasil mencetak dua poin lagi untuk memperlebar keunggulan menjadi 13-9.

Namun setelah itu, Yamaguchi kembali meneror usai berhasil memangkas ketertinggalan menjadi satu poin hingga pertengahan laga pada skor 16-17.

Situasi sulit benar terjadi, pukulan lob menyilang dari Gregoria melebar sehingga membuat kedudukan berimbang 17-17. Yamaguchi akhirnya lebih dulu mencetak match point dengan skor 20-18, tapi Gregoria berhasil memaksa set point usai dropshot menyilangnya gagal dikembalikan.

Tekanan bertubi-tubi Gregoria akhirnya berhasil comeback dengan empat angka beruntun untuk merebut gim kedua. Pada gim pamungkas, duel berlangsung sengit hingga kedua pemain berbagi poin sama pada 10-10. Namun Gregoria lah yang mengambil momentum untuk unggul tipis pada interval.

Selepas jeda, Gregoria masih unggul bahkan memperlebar menjadi tiga poin pada skor 15-12.

Sayangnya, permainan Gregoria mulai mengendur saat Yamaguchi berhasil menyamakan kedudukan dan balik memimpin pada skor 19-16.

Gregoria juga sempat mendapatkan perawatan medis pada pergelangan kakinya. Pertandingan berakhir untuk kemenangan Yamaguchi usai kontroversi terjadi di poin terakhir. Gregoria melakukan kesalahan karena menganggap ada sinar flash kamera telpon genggam dari tribun penonton.


Editor: Maruly Z

 

Berita Terkait

BPK Serahkan LHP Investigatif pada PT Indofarma Tbk kepada Jaksa Agung

Lahan SMPN 50 Samarinda Diklaim Warga, Disdikbud Sebut Miliki Sertifikat Tanah dan Dokumen Resmi

Truk Pengangkut Sampah Tetap Antre BBM di SPBU, DLH Samarinda Akui Aturan Sempat Diprotes Driver

Dilantik Menjadi Ketua PMI Berau, Fitrial Noor Usulkan Renovasi Gedung

Atlet dan Pelatih DBON Kaltim Diperkenalkan ke Masyarakat Lewat Kirab Latsitarda Keliling Samarinda

Peringatan Hari Kebangkitan Nasional, Kementerian Kominfo Sebut Indonesia Sedang Berada di Fase Kebangkitan Kedua

Rudy Mas’ud Bersama Pengurus Organisasi Pemuda dan Mahasiswa Bahas Tantangan Masa Depan

Antisipasi Insiden di Objek Wisata, Sekda Berau Imbau Pengelola Siapkan Asuransi Bagi Pengunjung

2.700 Pemilih Pemula di PPU Bakal Gunakan Hak Suaranya di Pilkada 2024

162 Calon Jemaah Haji Asal Berau Akan Diberangkatkan pada 2 Juni 2024

GPII Kaltim Nyatakan Dukungan ke Rudy Mas’ud Jadi Gubernur

Hadir di Pengajian Ponpes Bairuha, Rudy Mas’ud Ingin LDII Menjadi Lokomotif Peningkatan SDM

Aghniny Belajar Ngaji Demi Peran di ‘Tuhan Izinkan Aku Berdosa’

Hipertensi Penyebab Kematian Keempat di Indonesia, Kemenkes Ingatkan Perilaku Hidup Sehat

Marquez Siap Tinggalkan Ducati demi Tunggangan Sepeda Motor Versi Terbaru

Polda Kaltim Salurkan Bantuan Logistik Korban Banjir di Mahakam Ulu

Kawasan Pecinan di Samarinda Dikembangkan, Ini Lokasi Mayoritas Warga Tionghoa Bermukim

Baru Sembilan Hari Keluar Bui, Dua Pengedar Sabu Diringkus di Indekos Jalan Pangeran Antasari

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.