Rabu, 05/02/2025

Akses Vital di Wilayah Perbatasan Memprihatinkan

Rabu, 05/02/2025

Kondisi jalan dan jembatan di ruas jalan nasional dari Malinau ke Krayan Timur yang disebut sangat memprihatinkan. (Foto: Istimewa)

Share
Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Akses Vital di Wilayah Perbatasan Memprihatinkan

Rabu, 05/02/2025

logo

Kondisi jalan dan jembatan di ruas jalan nasional dari Malinau ke Krayan Timur yang disebut sangat memprihatinkan. (Foto: Istimewa)

KORANKALTIM.COM, TANJUNG SELOR - Akses vital di wilayah perbatasan jadi perhatian. Hal itu diungkapkan oleh kalangan pengusaha yang beraktivitas di kawasan tersebut. Pihaknya mendesak pemerintah pusat untuk memberikan perhatian khusus terhadap kondisi infrastruktur, khususnya jalan dan jembatan di jalur Krayan Timur – Malinau yang masuk kategori jalan nasional.

Pasalnya, kondisi akses vital tersebut saat ini dinilai sangat memprihatinkan dan menghambat mobilitas barang serta aktivitas ekonomi masyarakat.  

Wakil Ketua Komite Tetap Kadin Indonesia Bidang Perbatasan, Novliana Turan, mengungkapkan bahwa kondisi jalan dan jembatan di jalur tersebut benar-benar dalam keadaan rusak parah. Hal ini berdampak langsung terhadap kelancaran distribusi barang, termasuk kebutuhan pokok dan bahan bakar minyak (BBM).  

“Saya bawa BBM logistik ke Krayan Timur. Dengan kondisi seperti ini, tidak bisa muatan berat dan sangat-sangat berisiko. Demi keselamatan terpaksa kami hentikan dulu pengangkutan logistik BBM satu harga. Dalam hal ini masyarakat tentu sangat dirugikan,” ujar Novliana Selasa (4/2/2025) kemarin.

Menurutnya, terdapat banyak jembatan di jalan nasional yang kondisinya sangat buruk dan memerlukan perbaikan segera. Mulai dari Jembatan Pa Lutut, Jembatan Pa Putuk, Jembatan Parengeb, Pa Item, Pa Fuak, Pa Tefodo dan Arur Ruren.

“Saat ini juga di daerah Pa’ Sepatar antara Long Umung Dan Ba’ Liku terjadi longsor,” ungkapnya.
Adapun, kerusakan jalan semakin parah setiap musim hujan seperti sekarang. Belum lagi banjir menghanyutkan jembatan.

“Harapan kita agar pemerintah pusat serius membangun, paling tidak ada pengerasan dan diaspal, kemudian jembatan dibuat permanen supaya tidak hanyut dan lumpur waktu hujan,” bebernya.

Novliana  mempertanyakan apakah harus menunggu adanya korban jiwa baru pemerintah bergerak untuk memperbaiki infrastruktur tersebut.

“Secara lisan saya juga sudah berbicara dengan balai terkait, tapi namanya ya di daerah, kita sama-sama mendorong lah. Perhatian khusus pemerintah sangat mendesak,” katanya.  

Dirinya berharap agar pemerintah tidak hanya mengandalkan anggaran murni atau anggaran perubahan yang prosesnya memakan waktu lama. Novliana menyarankan agar pemerintah dapat mencari solusi alternatif melalui anggaran lainnya yang memungkinkan percepatan perbaikan infrastruktur ini.  


“Harapan kami, kalau menunggu anggaran murni atau perubahan juga masih menunggu lama. Tapi kalau ada anggaran lain bisa dibantu, masyarakat sangat berharap dengan pemerintah ini,” tutupnya. (*/kk)

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.