Jumat, 25/10/2024
Jumat, 25/10/2024
(ilustrasi)
Jumat, 25/10/2024
(ilustrasi)
KORANKALTIM.COM, TARAKAN – Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja di lingkup Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) dan ditugaskan ke Kota Tarakan, dipanggil Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Tarakan setelah fotonya melakukan pose dua jari bersama calon gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang yang memiliki nomor urut dua beredar di masyarakat.
Dalam foto tersebut terlihat ASN tersebut yang sedang pose dua jari bersama calon gubernur Kaltara mengenakan baju koko serta songkok seperti usai melakukan ibadah. Dalam foto ada empat orang, paling depan calon gubernur nomor dua, pejabat instansi vertikal, seorang ASN Kaltara dan yang keempat salah seorang tokoh masyarakat Tarakan.
Komisioner Bawaslu Tarakan Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa Johnson menjelaskan mereka sudah melakukan pemanggilan ASN tersebut untuk dimintai keterangan, termasuk pengunggah di media sosial.
“Orang yang mengunggah foto di Facebook sudah kami mintai keterangan, selanjutnya kami akan membahasnya untuk dituangkan dalam LHP (Laporan Hasil Pengawasan). Kemudian kami akan tindaklanjuti dari dokumen-dokumen yang ada, kami sudah ambil dan kumpulkan semuanya untuk disusun menjadi LHP,” ujar Johnson melansir dari Korankaltara.com Jumat (25/10/2024) pagi ini.
Disinggung mengenai hasil pemeriksaan, Johnson mengaku pihaknya masih melakukan pendalaman, sehingga belum bisa dipublikasikan secara gamblang. ”Saya belum bisa sampaikan kemana muaranya, tetapi dengan fakta yang ada, kami punya prosedur melakukan pembahasan. Apakah hasilnya nanti jadi temuan atau tidak,” tegasnya.
Diakui Johnson terkait dengan foto seorang ASN provinsi Kaltara berpose dua jadi bersama calon gubernur, belum ada laporan dari masyarakat kepada pihaknya, namun Bawaslu menemukan dari hasil patroli cyber.
“Nanti kami juga akan melakukan kajian bersama 3 pimpinan, kalau ternyata mengarah dugaan pelanggaran, bisa kita tetapkan sebagai temuan, yang merupakan hasil pengawasan dari Bawaslu sendiri,” ucap Johnson.
Meskipun telah melakukan pemanggilan yang memposting foto tersebut di media sosial, namun Bawaslu belum bisa sampaikan hasil klarifikasi yang bersangkutan, karena hasil klarifikasi tersebut bagian dari muatan pengawasan.
“Kalau saya sampaikan di sini bisa bias nanti, jadi apa yang kami bahas itu bisa bertolak belakang karena ini kita masih mendalami,” tutupnya.
Editor: Aspian Nur
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.