Kamis, 26/12/2024
Kamis, 26/12/2024
Salah satu bahan pokok Kaltim yang juga masih mengandalkan suplai dari luar daerah, yaitu cabai. (Foto: Rafik/Korankaltim.com)
Kamis, 26/12/2024
Salah satu bahan pokok Kaltim yang juga masih mengandalkan suplai dari luar daerah, yaitu cabai. (Foto: Rafik/Korankaltim.com)
Penulis: */M. Rafik
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, (DPPKUKM) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menyebutkan 80-90 persen bahan pangan masih disuplai oleh daerah luar.
Kepala DPPKUKM Kaltim, Heni Purwaningsih mengatakan bahwa tidak heran apabila harga komoditas di Kaltim terkadang mengalami naik dan turun salah satunya pada saat momentum Natal dan Tahun Baru 2025 ini.
“Karena panjangnya mata rantai distribusi, itu yang mengakibatkan harga bahan pokok itu lebih tinggi dari pada di daerah lain,” ungkapnya, Rabu (25/12/2024).
Meski begitu, Heni menyebutkan bahwa sepanjang tahun 2024 harga komoditas di Kaltim masih terbilang normal. Hal ini karena upaya dari pemerintah untuk melakukan stabilitas harga pangan di seluruh kabupaten dan kota.
Adapun harga komoditas yang cukup menonjol pada momentum Nataru kali ini diantaranya yaitu beras. Bawang merah, daging sapi, ayam, gula, minyak goreng dan telur ayam.
Komoditas bawang merah sendiri mencapai pada harga Rp38.114 per Kg, bawang putih mencapai Rp41.590 per Kg, beras premium berkisar Rp17.139 per Kg, sementara cabai merah besar Rp51.582 per Kg, cabai rawit merah Rp51.422 per kg, dan cabai keriting mencapai Rp47.386 per kg.
Selain itu, harga komoditas seperti daging ayam ras mencapai Rp35.724, daging sapi segar lokal Rp151.992 per kg, telur ayam ras Rp32.331, gula pasir curah Rp18.294 per kg dan minyak goreng yang mencapai Rp21.755 per liter.
Pihaknya menyebutkan dengan dinamika yang ada, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim terus melakukan upaya sehingga ketersediaan bahan pokok bisa terjamin, hal ini terlihat bahwa stok gula pasir, beras hingga minyak goreng dan bahan pokok lainnya masih mencukupi hingga satu bulan kedepan.
“Kalau dilihat ini masih cukup hingga satu bulan ke depan asal masyarakat tidak panik,” tegasnya.
Kendati demikian, kondisi inflasi di Kaltim juga tercatat berada pada 0,08 persen secara bulanan dan sekitar 1,53 persen secara tahunan. Ia menyebutkan jika angka ini berada di bawah angka nasional yang mencapai 0,30 persen dan 1,55 persen. (*/KK)
Editor: Erwin
Kamis, 26/12/2024
Salah satu bahan pokok Kaltim yang juga masih mengandalkan suplai dari luar daerah, yaitu cabai. (Foto: Rafik/Korankaltim.com)
TERPOPULER
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.