Jumat, 12/07/2024
Jumat, 12/07/2024
Gerakan Pangan Murah (GPM) on the road dilaksanakan di hadapan Mal Pelayanan Publik (MPP), Jumat (12/7/2024). (Foto: Erlita/Korankaltim.com)
Jumat, 12/07/2024
Gerakan Pangan Murah (GPM) on the road dilaksanakan di hadapan Mal Pelayanan Publik (MPP), Jumat (12/7/2024). (Foto: Erlita/Korankaltim.com)
Penulis: Erlita Budiarti
KORANKALTIM.COM, TENGGARONG – Halaman kantor Mal Pelayanan Publik (MPP) di Jalan Pahlawan Timbau, Tenggarong, Kutai Kartanegara, dipenuhi ibu-ibu yang datang sebelum pukul delapan Jumat (12/7/2024) pagi tadi.
Mereka menyerbu bahan pokok yang dijual dengan harga murah di tempat tersebut yang mana Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kutai Kartanegara menggagas Gerakan Pangan Murah (GPM) on the road jadi penggagas dengan tujuan menangani inflasi yang terjadi di tengah kebutuhan pokok yang sedang naik.
Kepala Dinas (Kadis) Ketapang Kukar Sutikno melalui Kepala Bidang (Kabid) Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Evi kepada Korankaltim.com disela kegiatan menjelaskan, GPM ini merupakan kedua kalinya dilaksanakan dengan konsep yang sederhana.
“Ini untuk menekan inflasi, hari ini kami bekerjasama dengan Bulog menjual dengan harga murah untuk bahan pokok makanan seperti beras, minyak dan telur,” kata Evi.
Karena harga murah itulah emak-emak langsung menyerbu stand Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mengantri beras. Adapun beras yang disediakan sebanyak satu ton, gula 200 kilogram dan minyak sebanyak 200 liter.
“Harga barang yang kami jual di sini seperti telur Rp55 Ribu, beras per lima kilo Rp65 Ribu dan gula sekilo Rp15.500 sedangkan minyak goreng Rp15 Ribu,” papar Evi.
GPM direncanakan hadir setiap bulan sebagai lokus penetapan lokasi berada di Kota Raja. “Untuk sementara di Tenggarong dulu, mungkin bisa di kecamatan terdekat seperti Loa Kulu,” sebutnya.
Sementara Analis Ketahanan Pangan, Sudiro mengatakan konsep on the road ini digunakan untuk memangkas pembiayaan. Melihat kebutuhan masyarakat terus meningkat dan harga yang melonjak tinggi Disketapang mencoba hadir sebagai solusi dari penanganan inflasi.
“GPM yang masuk dalam APBD sudah terlaksana beberapa waktu lalu, dan sekarang dijeda waktu ini masuk pengajuan anggaran jadi kami mencoba berkreasi dengan konsep on the road atau dipinggir jalan seperti ini menggunakan mobil,” ujar Sudiro.
Yuni, ibu rumah tangga yang ikut mengantri beras mengaku menyerbu stand Bulog lantaran tergiur dengan harga yang murah.
“Tadi rencananya mau urus berkas di MPP, terus lihat ke depan kok ramai, saya ikutan antri beras juga lumayan harganya beda sepuluh ribu. Semoga nanti ada kegiatan pangan murah lagi, lumayan buat ibu-ibu menghemat pengeluaran,” papar Yuni.
Editor: Aspian Nur
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.