Jumat, 07/02/2020
Jumat, 07/02/2020
Jumat, 07/02/2020
KORANKALTIM.COM, BONTANG - Fenomena penderita HIV/AIDS ibarat gunung es, suatu saat bisa meledak jumlahnya, apabila tidak diperhatikan dalam penanganan maupun pendampingan.
Lapas Kelas II A Bontang tak ingin kecolongan karena itu, rencana menjalin kerjasama dengan Yayasan Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) Bontang Sehati (Bonseti), semakin dimantapkan.
Kasi Bimbingan Narapidana dan Anak Didik Lapas Kelas II A Bontang, Riza Mardani, mengatakan, kerjasama dengan salah satu yayasan yang peduli terhadap HIV/AIDS sangat diperlukan Lapas Bontang mengingat, jumlah Warga Binaan Lapas (WBL) yang terindikasi ODHA (Orang dengan HIV/AIDS), sebanyak sembilan orang. Namun kini tinggal delapan orang, karena satu orang sudah bebas dari masa tahanan.
“Kami ingin KDS Bonseti mampu memberikan pendampingan, bantuan pengobatan serta motivasi dukungan moril dan support spiritual kepada WBL yang terindikasi ODHA,” kata Riza Mardani, Kamis (6/2/2020).
Riza berharap kerjasama ini akan cepat terwujud, sehingga para ODHA yang ada di dalam Lapas bisa terjamin, baik kesehatannya juga dampingan advokasinya.
“Teman-teman KDS nantinya akan mendampingi setiap pengobatan, visit rutin ke dalam lapas juga memberikan sosialisasi terkait HIV/AIDS, termasuk pemeriksaan VCT,” ujarnya.
Ketua KDS Bonseti Darma mengatakan siap memberikan dampingan kepada para ODHA di Lapas. “Sudah tugas kami memberikan pendampingan, kami juga akan memberikan pemahaman kepada penghuni Lapas terkait HIV/AIDS, sehingga mereka mengerti bagaimana penularan dan mencegah HIV/AIDS,” ujar Darma.
Saat ini, dampingan klien KDS Bonseti di Kota Bontang sudah mencapai 100 klien. “Sejak 2012 kami sudah berikan dampingan kepada ODHA. Klien kami sudah mencapai 100 lebih, namun saat ini tinggal 50 orang, karena banyak yang pindah keluar Bontang dan juga meninggal dunia,” ujar Darma.
Penulis: Olis
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.