Sabtu, 08/07/2017
Sabtu, 08/07/2017
Sabtu, 08/07/2017
SANGATTA – Meskipun Kabupaten Kutim dalam kondisi memasuki musim hujan, namun kondisi Sungai Kelinjau di Muara Ancalong, saat ini mulai surut. Padahal Sungai Kelinjau satu-satunya sumber air baku utama bagi PDAM Tirta Tuah Benua Kutim dalam menyuplai air bersih kepada warga kota Sangatta.
Terlebih lagi kedepannya Kutim akan memasuki musim kemarau, sehingga Bupati Kutim Ismunandar meminta PDAM Tirta Tuah Benua Kutim mencari solusi terkait cadangan sumber air baku PDAM khususnya bagi warga kota Sangatta.
“Belajar dari kemarau panjang yang pernah melanda Kutim beberapa tahun lalu, debit Sungai Sangatta menjadi berkurang dan tidak bisa diolah menjadi air bersih. Sehingga mengganggu suplai air bersih warga,” katanya. Dengan adanya langkah antisipasi dalam penyediaan cadangan air seperti membuat embung atau bendungan, maka diharapkan cadangan sumber air baku PDAM bisa teratasi”.
Selain khawatir akan ketersediaan air baku, Ismunandar juga merasa khawatir dengan kondisi Telaga Bening di Teluk Pandan, yang pernah kering akibat kemarau. Demikian dengan Sungai Bengalon serta beberapa sumber air baku PDAM Kutim.
“Sebelum kemarau terjadi, sebaiknya mulai dipikirkan OPD terkait untuk penyediaan sumber air jangan sampai kemarau datang baru diprogramkan, saat ini masih musim hujan sehingga embung atau bendungan yang dibuat bisa terisi,” bebernya.
Ismunandar mencatat sejumlah kecamatan rawan kekeringan yang berdampak terganggunya kesehatan masyarakat akibat lahan terbakar juga karena minimnya ketersediaan air bersih. “Kepada masyarakat, diimbau untuk tidak melakukan pembakaran lahan atau kebun jika kemarau karena bisa menyebabkan gangguan kesehatan,” pungkasnya. (yul1116)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.