Rabu, 26/07/2017
Rabu, 26/07/2017
Rabu, 26/07/2017
SANGATTA – Sebagai kota tujuan pencari kerja dengan banyaknya perusahaan mulai pudar, Sangatta menjadi primadona untuk tempat bermukim. Namun belakangan ini tren kenaikan jumlah migrasi penduduk pasca Idul fitri beberapa tahun terakhir malah menurun. Dan sebaliknya jumlah warga yang meninggalkan Sangatta lebih besar.
Dari data yang didapat Koran Kaltim di Dinas Kependudukan dan Pecatatan Sipil (Disdukcapil) Sangatta, ternyata jumlah pendatang asal luar daerah cenderung turun dari tahun lalu. Terhitung hingga Juni 2016 lalu, jumlah migrasi warga asal luar ke Sangatta mencapai 777 orang. Namun tahun ini baru mencapai 129 orang pada periode yang sama.
Hal tersebut berbanding terbalik dengan jumlah warga yang datang pendatang, warga memilih hengkang dari Sangatta justru jauh lebih besar. Periode Juni tahun lalu tercatat sebanyak 1.034 warga yang pindah dari Sangatta, atau lebih banyak 40 persen lebih dari jumlah pendatang.
Dibandingkan dengan tahun ini, jumlah warga angkat kaki dari Sangatta periode yang sama sebanyak 599 orang. Angka ini setengah lebih besar dibanding jumlah warga baru yang datang ke Sangatta. “Lebih banyak yang pindah keluar sangatta dari pada pendatang,” ungkap Kepala Disdukcapil, Januar Harlin.
Penurunan jumlah penduduk tersebut diduga karena faktor ekonomi yang sedang sulit mendera di Kutim. Sebab lonjakan penduduk biasanya terjadi apabila terdapat mega proyek tengah berjalan.
Namun Januar mengaku tidak mengetahui persis penyebab migrasi besar warga ke luar Sangatta tiap tahunnya. Faktor pindah tugas pun kadang menjadi alasan warga untuk keluar daerah tujuan kerja. “Tidak tahu juga apa alasannya malah banyak warga yang keluar dari Sangatta, karena tidak ada survey yang kami lakukan,” katanya. (yul1116)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.