Selasa, 24/03/2020

Perayaan Nyepi Tahun Ini Difokuskan di Pura

Selasa, 24/03/2020

I Ketut Witana saat menjelaskan kepada korankaltim.com terkait pelaksanaan nyepi tahun 2020 (foto: Fairus/Korankaltim.com)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Perayaan Nyepi Tahun Ini Difokuskan di Pura

Selasa, 24/03/2020

logo

I Ketut Witana saat menjelaskan kepada korankaltim.com terkait pelaksanaan nyepi tahun 2020 (foto: Fairus/Korankaltim.com)

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Perayaan Hari Raya nyepi Umat Hindu tahun ini nampak berbeda. Tahun Baru Saka 1942 dirayakan di tengah wabah virus corona. 

Ini membuat Umat Hindu di Kota Tepian harus berbesar hati untuk membatasi upacara-upacara keagamaan sesuai anjuran dan imbauan dari pemerintah.

Seperti upacara Melasti yang biasa dilaksanakan di Jalan Gajah Mada sebelum puncak nyepi, akhirnya harus dilakukan di puncak Pura Jagat Hita Karana yaitu tempat persembahyangan utama.

"Upacara Melasti sudah kami laksanakan hari minggu pagi lalu, kami lakukan dengan hanya ngubeng atau pelaksanaan hanya di utama mandala pura itupun dengan jumlah umat sangat terbatas sebagai bentuk menaati pemerintah sebagai guru wisesa," jelas I Ketut Witana,  Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Samarinda saat ditemui di area Pura Jagat Hita Karana, Jalan Sentosa, Sungai Pinang Selasa (24/3/2020).

Witana juga menyebut, sudah dilaksanakan Tawur Agung Kesanga pada pagi tadi. Menurutnya, Tawur Agung Kesanga dan Nyepi merupakan satu rangkaian peringatan Hari Raya Nyepi, sehingga upacara tersebut tetap harus dilaksanakan meski di tengah penyebaran virus corona.

"Iya, hari ini dilaksanakan Tawur Agung Kesanga tadi dilaksanakan jam 09.00 sampai 11.00 WITA dengan jumlah umat sangat terbatas 20 orang saja, kalau tahun sebelumnya bisa 400 umat yang datang bahkan lebih," ungkapnya.

Dirinya juga menegaskan pengarakan ogoh-ogoh atau patung raksasa yang biasa dilakukan sehari menjelang Nyepi ditiadakan. Tradisi mengarak ogoh-ogoh, seperti yang selalu dilakukan setiap tahun, selalu menjadi peristiwa yang dinanti oleh warga, baik umat Hindu maupun pemeluk agama lain.

"Semua kegiatan terpusat di pura serta dilakukan sangat sederhana termasuk acara ulang tahun pura tanggal 7 April nanti," tukasnya.

Sebelum masuk ke area pura untuk sembahyang, umat juga melewati pengecekan kondisi tubuh serta wajib mencuci tangan menggunakan gel pencuci tangan. 


Penulis : Fairus

Editor: M.Huldi

Perayaan Nyepi Tahun Ini Difokuskan di Pura

Selasa, 24/03/2020

I Ketut Witana saat menjelaskan kepada korankaltim.com terkait pelaksanaan nyepi tahun 2020 (foto: Fairus/Korankaltim.com)

Berita Terkait


Perayaan Nyepi Tahun Ini Difokuskan di Pura

I Ketut Witana saat menjelaskan kepada korankaltim.com terkait pelaksanaan nyepi tahun 2020 (foto: Fairus/Korankaltim.com)

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Perayaan Hari Raya nyepi Umat Hindu tahun ini nampak berbeda. Tahun Baru Saka 1942 dirayakan di tengah wabah virus corona. 

Ini membuat Umat Hindu di Kota Tepian harus berbesar hati untuk membatasi upacara-upacara keagamaan sesuai anjuran dan imbauan dari pemerintah.

Seperti upacara Melasti yang biasa dilaksanakan di Jalan Gajah Mada sebelum puncak nyepi, akhirnya harus dilakukan di puncak Pura Jagat Hita Karana yaitu tempat persembahyangan utama.

"Upacara Melasti sudah kami laksanakan hari minggu pagi lalu, kami lakukan dengan hanya ngubeng atau pelaksanaan hanya di utama mandala pura itupun dengan jumlah umat sangat terbatas sebagai bentuk menaati pemerintah sebagai guru wisesa," jelas I Ketut Witana,  Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Samarinda saat ditemui di area Pura Jagat Hita Karana, Jalan Sentosa, Sungai Pinang Selasa (24/3/2020).

Witana juga menyebut, sudah dilaksanakan Tawur Agung Kesanga pada pagi tadi. Menurutnya, Tawur Agung Kesanga dan Nyepi merupakan satu rangkaian peringatan Hari Raya Nyepi, sehingga upacara tersebut tetap harus dilaksanakan meski di tengah penyebaran virus corona.

"Iya, hari ini dilaksanakan Tawur Agung Kesanga tadi dilaksanakan jam 09.00 sampai 11.00 WITA dengan jumlah umat sangat terbatas 20 orang saja, kalau tahun sebelumnya bisa 400 umat yang datang bahkan lebih," ungkapnya.

Dirinya juga menegaskan pengarakan ogoh-ogoh atau patung raksasa yang biasa dilakukan sehari menjelang Nyepi ditiadakan. Tradisi mengarak ogoh-ogoh, seperti yang selalu dilakukan setiap tahun, selalu menjadi peristiwa yang dinanti oleh warga, baik umat Hindu maupun pemeluk agama lain.

"Semua kegiatan terpusat di pura serta dilakukan sangat sederhana termasuk acara ulang tahun pura tanggal 7 April nanti," tukasnya.

Sebelum masuk ke area pura untuk sembahyang, umat juga melewati pengecekan kondisi tubuh serta wajib mencuci tangan menggunakan gel pencuci tangan. 


Penulis : Fairus

Editor: M.Huldi

 

Berita Terkait

Lokasi CFD Tenggarong Pindah Besok Pagi, SK2 Bakal Bagikan 200 Sapoh untuk Para Pedagang

Pj Gubernur Kaltim Pantau Banjir di Mahulu, Penyaluran Listrik, Bantuan Pangan dan Air Bersih jadi Prioritas Awal

Dukung Gerakan Literasi Desa, Paser Terima Mobil Pusling diJakarta

Warga RT 13 Kelurahan Baru, Tenggarong Berembuk Manfaatkan Dana Rp50 Juta

Setelah Balikpapan, Dinkes Kaltim Siap Vaksinasi Lima Ribu Anak di Kota Samarinda

Dinsos Kaltim Kirim 1.500 Paket ke Mahulu, Kemensos RI juga Segera Beri Bantuan

Ribuan Orang Hadiri Tabligh Akbar Ustaz Abdul Somad di Masjid Al Qadar Tenggarong Siang Tadi

Kecamatan Tabang Diterjang Banjir Imbas Hujan di Hulu Sungai Belayan, BPBD Kukar Turunkan Tim Pantau Potensi Banjir Kiriman dari Mahulu

Hendak Menyeberang Jalan Saat Banjir di Mahulu, Karyawan Warung PHP Sebenaq Meninggal Dunia Pagi Tadi

Aktivitas Warga di Ibu Kota Mahulu Mulai Normal Setelah Sempat Diterjang Banjir

Kerap Mencuri di Rumah Kosong, Warga Perum Handil Kopi Sambutan Diciduk Polisi

Pabrik Smelter di Sangasanga Kembali Terbakar, Tiga Orang Alami Luka-Luka

Proyek Peningkatan Sistem Drainase Perkotaan di Tanjung Redeb Habiskan Anggaran Rp23,7 Miliar

Pengembangan Lahan Kakao Berau Baru 500 Hektare, Kelompok Tani Diminta Tak Alih Fungsikan Lahan

Ketergantungan Kaltim pada Sektor Pertambangan jadi Sorotan

Petani Kakao di Berau Diminta Bermitra dengan Perusahaan

Libatkan 14 Perusahaan, Disnaker Samarinda Buka Job Fair Pekan Depan

Aplikasi Perjalanan Dinas Dikritisi Anggota DPRD Samarinda, Sebut Jalan-Jalan untuk Adopsi Tata Kota

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.