Selasa, 18/02/2020

Ada OTT di Pekuburan Muslimin Tanah Merah Dinihari Tadi

Selasa, 18/02/2020

Tim Gabungan Berseragam Lengkap Untuk Melindungi Diri Saat Melakukan OTT, Evakuasi Sarang Tawon Ini Memang Harus Dilakukan Lantaran Sudah Meresahkan Peziarah Yang Datang (Fairus/Korankaltim.com)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Ada OTT di Pekuburan Muslimin Tanah Merah Dinihari Tadi

Selasa, 18/02/2020

logo

Tim Gabungan Berseragam Lengkap Untuk Melindungi Diri Saat Melakukan OTT, Evakuasi Sarang Tawon Ini Memang Harus Dilakukan Lantaran Sudah Meresahkan Peziarah Yang Datang (Fairus/Korankaltim.com)

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Waktu menunjukkan pukul 01.00 WITA saat  beberapa petugas gabungan memasuki areal pekuburan muslimin Selasa (18/2/2020) dinihari tepatnya dijalan Citanduy, Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Utara.

Beberapa petugas gabungan berseragam lengkap ini terdiri dari unsur Dinas Pemadam Kebakaran Kota Samarinda dibantu Relawan harus mengendap-endap masuk ke areal pekuburan muslimin untuk melakukan OTT atau Operasi Tangkap Tawon.

Keberadaan sarang tawon jenis tabuan (tawon api) ini cukup meresahkan masyarakat yang datang untuk ziarah kubur dan penjaga makam. Dari laporan penjaga makam, akhirnya Disdamkar Samarinda Posko tujuh beserta Relawan Samarinda Animal Rescue datang untuk mengevakuasi sarang tawon api tersebut.

"Kami mendapat laporan ada sarang tawon yang meresahkan para peziarah, bahkan korbannya pun ada yang dilarikan ke rumah sakit,” ucap Dwi Purwanto, Koordinator Wilayah Posko Tujuh Disdamkar Samarinda.

Setibanya di lokasi, dengan berbagai peralatan, tim juga dipersiapkan dan dibagi menjadi dua. Dari laporan terdapat satu titik sarang tawon di lokasi pemakaman tersebut, namun tim kedua melakukan penyisiran dilokasi lain guna mencari sarang lain di areal pemakaman.

Lokasi sarang pun terdapat di sekitar nisan salah satu makam. “Tim kami bagi dua, di lokasi kita temukan satu sarang tawon, tim lain menyisir kemungkinan adanya sarang lain.

Kegiatan evakuasi ini pun bertujuan untuk memberikan rasa aman bagi peziarah dan juga warga sekitar.  Terlebih mendekati bulan Ramadan pasti penziarah banyak berdatangan,” jelas Dwi.

Padatnya pemakaman, membuat akses jalan jadi terbatas terlebih evakuasi dimalam hari yang minim peneranganan membuat Tim OTT Serta Relawan sempat kesulitan mendapati sarang tawon ini.

Setelah sekitar setengah jam, akhirnya tim berhasil mengevakuasi sarang tawon api yang sengatannya melebihi sengatan lebah liar.

Dwi juga berpesan jika ada hal serupa, agar para warga khususnya masyarakat Kota Samarinda aktif memberikan informasi, sehingga tidak ada jatuh korban. Karena sengatan dari tabuhan sangat berbahaya bahkan dapat menyebabkan kematian.

“Ini tawon tabuan atau biasa disebut orang tawon ndas sangat berbahaya, bahkan dari beberapa sengatannya bisa berakibat dengan kematian,” tutup Dwi.


Penulis : Fairus

Editor: Aspian Nur


Ada OTT di Pekuburan Muslimin Tanah Merah Dinihari Tadi

Selasa, 18/02/2020

Tim Gabungan Berseragam Lengkap Untuk Melindungi Diri Saat Melakukan OTT, Evakuasi Sarang Tawon Ini Memang Harus Dilakukan Lantaran Sudah Meresahkan Peziarah Yang Datang (Fairus/Korankaltim.com)

Berita Terkait


Ada OTT di Pekuburan Muslimin Tanah Merah Dinihari Tadi

Tim Gabungan Berseragam Lengkap Untuk Melindungi Diri Saat Melakukan OTT, Evakuasi Sarang Tawon Ini Memang Harus Dilakukan Lantaran Sudah Meresahkan Peziarah Yang Datang (Fairus/Korankaltim.com)

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Waktu menunjukkan pukul 01.00 WITA saat  beberapa petugas gabungan memasuki areal pekuburan muslimin Selasa (18/2/2020) dinihari tepatnya dijalan Citanduy, Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Utara.

Beberapa petugas gabungan berseragam lengkap ini terdiri dari unsur Dinas Pemadam Kebakaran Kota Samarinda dibantu Relawan harus mengendap-endap masuk ke areal pekuburan muslimin untuk melakukan OTT atau Operasi Tangkap Tawon.

Keberadaan sarang tawon jenis tabuan (tawon api) ini cukup meresahkan masyarakat yang datang untuk ziarah kubur dan penjaga makam. Dari laporan penjaga makam, akhirnya Disdamkar Samarinda Posko tujuh beserta Relawan Samarinda Animal Rescue datang untuk mengevakuasi sarang tawon api tersebut.

"Kami mendapat laporan ada sarang tawon yang meresahkan para peziarah, bahkan korbannya pun ada yang dilarikan ke rumah sakit,” ucap Dwi Purwanto, Koordinator Wilayah Posko Tujuh Disdamkar Samarinda.

Setibanya di lokasi, dengan berbagai peralatan, tim juga dipersiapkan dan dibagi menjadi dua. Dari laporan terdapat satu titik sarang tawon di lokasi pemakaman tersebut, namun tim kedua melakukan penyisiran dilokasi lain guna mencari sarang lain di areal pemakaman.

Lokasi sarang pun terdapat di sekitar nisan salah satu makam. “Tim kami bagi dua, di lokasi kita temukan satu sarang tawon, tim lain menyisir kemungkinan adanya sarang lain.

Kegiatan evakuasi ini pun bertujuan untuk memberikan rasa aman bagi peziarah dan juga warga sekitar.  Terlebih mendekati bulan Ramadan pasti penziarah banyak berdatangan,” jelas Dwi.

Padatnya pemakaman, membuat akses jalan jadi terbatas terlebih evakuasi dimalam hari yang minim peneranganan membuat Tim OTT Serta Relawan sempat kesulitan mendapati sarang tawon ini.

Setelah sekitar setengah jam, akhirnya tim berhasil mengevakuasi sarang tawon api yang sengatannya melebihi sengatan lebah liar.

Dwi juga berpesan jika ada hal serupa, agar para warga khususnya masyarakat Kota Samarinda aktif memberikan informasi, sehingga tidak ada jatuh korban. Karena sengatan dari tabuhan sangat berbahaya bahkan dapat menyebabkan kematian.

“Ini tawon tabuan atau biasa disebut orang tawon ndas sangat berbahaya, bahkan dari beberapa sengatannya bisa berakibat dengan kematian,” tutup Dwi.


Penulis : Fairus

Editor: Aspian Nur


 

Berita Terkait

Lokasi CFD Tenggarong Pindah Besok Pagi, SK2 Bakal Bagikan 200 Sapoh untuk Para Pedagang

Pj Gubernur Kaltim Pantau Banjir di Mahulu, Penyaluran Listrik, Bantuan Pangan dan Air Bersih jadi Prioritas Awal

Dukung Gerakan Literasi Desa, Paser Terima Mobil Pusling diJakarta

Warga RT 13 Kelurahan Baru, Tenggarong Berembuk Manfaatkan Dana Rp50 Juta

Setelah Balikpapan, Dinkes Kaltim Siap Vaksinasi Lima Ribu Anak di Kota Samarinda

Dinsos Kaltim Kirim 1.500 Paket ke Mahulu, Kemensos RI juga Segera Beri Bantuan

Ribuan Orang Hadiri Tabligh Akbar Ustaz Abdul Somad di Masjid Al Qadar Tenggarong Siang Tadi

Kecamatan Tabang Diterjang Banjir Imbas Hujan di Hulu Sungai Belayan, BPBD Kukar Turunkan Tim Pantau Potensi Banjir Kiriman dari Mahulu

Hendak Menyeberang Jalan Saat Banjir di Mahulu, Karyawan Warung PHP Sebenaq Meninggal Dunia Pagi Tadi

Aktivitas Warga di Ibu Kota Mahulu Mulai Normal Setelah Sempat Diterjang Banjir

Kerap Mencuri di Rumah Kosong, Warga Perum Handil Kopi Sambutan Diciduk Polisi

Pabrik Smelter di Sangasanga Kembali Terbakar, Tiga Orang Alami Luka-Luka

Proyek Peningkatan Sistem Drainase Perkotaan di Tanjung Redeb Habiskan Anggaran Rp23,7 Miliar

Pengembangan Lahan Kakao Berau Baru 500 Hektare, Kelompok Tani Diminta Tak Alih Fungsikan Lahan

Ketergantungan Kaltim pada Sektor Pertambangan jadi Sorotan

Petani Kakao di Berau Diminta Bermitra dengan Perusahaan

Libatkan 14 Perusahaan, Disnaker Samarinda Buka Job Fair Pekan Depan

Aplikasi Perjalanan Dinas Dikritisi Anggota DPRD Samarinda, Sebut Jalan-Jalan untuk Adopsi Tata Kota

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.