Kamis, 29/08/2019

Hanya Anggarkan Pendapatan Rp20 Juta, Perusda Diminta Jual Untuk-Untuk Saja

Kamis, 29/08/2019

Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi ditemui usai menyampaikan Nota Penjelasan Keuangan di Gedung DPRD Kaltim Rabu (28/08/2019) malam (Foto: Rusdi/Koran Kaltim)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Hanya Anggarkan Pendapatan Rp20 Juta, Perusda Diminta Jual Untuk-Untuk Saja

Kamis, 29/08/2019

logo

Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi ditemui usai menyampaikan Nota Penjelasan Keuangan di Gedung DPRD Kaltim Rabu (28/08/2019) malam (Foto: Rusdi/Koran Kaltim)

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi sempat terhenti sekira 30 detik saat membacakan Nota Penjelasan Keuangan APBD 2020, pada Rapat Paripurna ke-32 di Gedung DPRD Rabu (28/08/2019) malam kemarin.

Mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI ini mengaku kaget sekaligus heran dengan apa yang dibacanya. Sebuah Perusahaan Daerah (Perusda) menganggarkan pendapatan hanya sebesar Rp20 juta. Ditemui usai rapat, Wagub menyebut angka itu tak layak untuk target pendapatan sebuah Badan Usaha Milik Daerah  (BUMD).

"BUMD perlu dievaluasi. Dengar kan, masa cuma Rp20 juta. Anak saya dagang dapat Rp20 juta. Gak usah bikin Perusda, kamu juga jual kecoa jual apa gitu tanda kutip. Oo kamu belum tahu, itu (Kecoa) bisa jadi obat nanti," ujarnya sembari melempar senyum.

Maksudnya kata Hadi, untuk apa perusahaan besar, dengan infrastruktur seperti kantor dan SDM yang besar jika hanya menarget pendapatan  Rp20 juta.  "Ini akan saya evaluasi. Mending saya bubarkan. Rp20 juta kan, jualan untuk -untuk (makanan terbuat dari adonan tepung, digoreng bulat berisi kelapa) saja. Serius, itu tanya aja orang jualan," papar Hadi lagi.

Seakan tak habis herannya. HAdi mengaku sampai mengira ada kesalahan tik pada naskah nota keuangan tersebut. Ditanya apa yang salah dari pengelolaan BUMD di Kaltim ini, Hadi menyebut kekurangan terjadi hamper disemua sisi. "Semua. SDM juga lainnya. Maunya saya ganti total orang nya, tapi saya akan lapor gubernur dulu kalau saya sih ganti, bubarin aja," tegasnya.

Untuk diketahui, rencana pendapatan di APBD Kaltim 2020 diperkirakan sebesar Rp11,51 triliun. Dimana pendapatan dari BUMD masuk dalam batang tubuh APBD Kaltim melalui Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang dipisahkan. Secara keseluruhan ditarget mencapai Rp227,11 miliar. Naik Rp42,98 miliar dibanding Perubahan APBD 2019 sebesar Rp184,12 miliar. 

Angka Rp227,11 miliar ini berasal dari laba penyertaan modal pada BUMD dengan rincian Rp3,05 miliar dari target Perusda Melati Bhakti Satya (MBS), Rp20 juta dari target  Perusda Sylva Kehutanan Kaltim Sejahtera, Rp15,95 miliar dari Perusda Bara Kaltim Sejahtera (BKS), Rp192,22 miliar dari PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kaltim-Kaltara (Bankaltimtara), Rp520,17 juta dari target Perusda Ketenagalistrikan, Rp12,36 miliar dari target PT Migas Mandiri Pratama (MMP), Rp169,33 juta dari PT Jamkrida. [*]


Penulis : Rusdi 

Editor: Aspian Nur

Hanya Anggarkan Pendapatan Rp20 Juta, Perusda Diminta Jual Untuk-Untuk Saja

Kamis, 29/08/2019

Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi ditemui usai menyampaikan Nota Penjelasan Keuangan di Gedung DPRD Kaltim Rabu (28/08/2019) malam (Foto: Rusdi/Koran Kaltim)

Berita Terkait


Hanya Anggarkan Pendapatan Rp20 Juta, Perusda Diminta Jual Untuk-Untuk Saja

Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi ditemui usai menyampaikan Nota Penjelasan Keuangan di Gedung DPRD Kaltim Rabu (28/08/2019) malam (Foto: Rusdi/Koran Kaltim)

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi sempat terhenti sekira 30 detik saat membacakan Nota Penjelasan Keuangan APBD 2020, pada Rapat Paripurna ke-32 di Gedung DPRD Rabu (28/08/2019) malam kemarin.

Mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI ini mengaku kaget sekaligus heran dengan apa yang dibacanya. Sebuah Perusahaan Daerah (Perusda) menganggarkan pendapatan hanya sebesar Rp20 juta. Ditemui usai rapat, Wagub menyebut angka itu tak layak untuk target pendapatan sebuah Badan Usaha Milik Daerah  (BUMD).

"BUMD perlu dievaluasi. Dengar kan, masa cuma Rp20 juta. Anak saya dagang dapat Rp20 juta. Gak usah bikin Perusda, kamu juga jual kecoa jual apa gitu tanda kutip. Oo kamu belum tahu, itu (Kecoa) bisa jadi obat nanti," ujarnya sembari melempar senyum.

Maksudnya kata Hadi, untuk apa perusahaan besar, dengan infrastruktur seperti kantor dan SDM yang besar jika hanya menarget pendapatan  Rp20 juta.  "Ini akan saya evaluasi. Mending saya bubarkan. Rp20 juta kan, jualan untuk -untuk (makanan terbuat dari adonan tepung, digoreng bulat berisi kelapa) saja. Serius, itu tanya aja orang jualan," papar Hadi lagi.

Seakan tak habis herannya. HAdi mengaku sampai mengira ada kesalahan tik pada naskah nota keuangan tersebut. Ditanya apa yang salah dari pengelolaan BUMD di Kaltim ini, Hadi menyebut kekurangan terjadi hamper disemua sisi. "Semua. SDM juga lainnya. Maunya saya ganti total orang nya, tapi saya akan lapor gubernur dulu kalau saya sih ganti, bubarin aja," tegasnya.

Untuk diketahui, rencana pendapatan di APBD Kaltim 2020 diperkirakan sebesar Rp11,51 triliun. Dimana pendapatan dari BUMD masuk dalam batang tubuh APBD Kaltim melalui Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang dipisahkan. Secara keseluruhan ditarget mencapai Rp227,11 miliar. Naik Rp42,98 miliar dibanding Perubahan APBD 2019 sebesar Rp184,12 miliar. 

Angka Rp227,11 miliar ini berasal dari laba penyertaan modal pada BUMD dengan rincian Rp3,05 miliar dari target Perusda Melati Bhakti Satya (MBS), Rp20 juta dari target  Perusda Sylva Kehutanan Kaltim Sejahtera, Rp15,95 miliar dari Perusda Bara Kaltim Sejahtera (BKS), Rp192,22 miliar dari PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kaltim-Kaltara (Bankaltimtara), Rp520,17 juta dari target Perusda Ketenagalistrikan, Rp12,36 miliar dari target PT Migas Mandiri Pratama (MMP), Rp169,33 juta dari PT Jamkrida. [*]


Penulis : Rusdi 

Editor: Aspian Nur

 

Berita Terkait

Lokasi CFD Tenggarong Pindah Besok Pagi, SK2 Bakal Bagikan 200 Sapoh untuk Para Pedagang

Pj Gubernur Kaltim Pantau Banjir di Mahulu, Penyaluran Listrik, Bantuan Pangan dan Air Bersih jadi Prioritas Awal

Dukung Gerakan Literasi Desa, Paser Terima Mobil Pusling diJakarta

Warga RT 13 Kelurahan Baru, Tenggarong Berembuk Manfaatkan Dana Rp50 Juta

Setelah Balikpapan, Dinkes Kaltim Siap Vaksinasi Lima Ribu Anak di Kota Samarinda

Dinsos Kaltim Kirim 1.500 Paket ke Mahulu, Kemensos RI juga Segera Beri Bantuan

Ribuan Orang Hadiri Tabligh Akbar Ustaz Abdul Somad di Masjid Al Qadar Tenggarong Siang Tadi

Kecamatan Tabang Diterjang Banjir Imbas Hujan di Hulu Sungai Belayan, BPBD Kukar Turunkan Tim Pantau Potensi Banjir Kiriman dari Mahulu

Hendak Menyeberang Jalan Saat Banjir di Mahulu, Karyawan Warung PHP Sebenaq Meninggal Dunia Pagi Tadi

Aktivitas Warga di Ibu Kota Mahulu Mulai Normal Setelah Sempat Diterjang Banjir

Kerap Mencuri di Rumah Kosong, Warga Perum Handil Kopi Sambutan Diciduk Polisi

Pabrik Smelter di Sangasanga Kembali Terbakar, Tiga Orang Alami Luka-Luka

Proyek Peningkatan Sistem Drainase Perkotaan di Tanjung Redeb Habiskan Anggaran Rp23,7 Miliar

Pengembangan Lahan Kakao Berau Baru 500 Hektare, Kelompok Tani Diminta Tak Alih Fungsikan Lahan

Ketergantungan Kaltim pada Sektor Pertambangan jadi Sorotan

Petani Kakao di Berau Diminta Bermitra dengan Perusahaan

Libatkan 14 Perusahaan, Disnaker Samarinda Buka Job Fair Pekan Depan

Aplikasi Perjalanan Dinas Dikritisi Anggota DPRD Samarinda, Sebut Jalan-Jalan untuk Adopsi Tata Kota

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.