Selasa, 22/01/2019

Hari Ini, Forward Message WA Dibatasi

Selasa, 22/01/2019

Logo WhatsApp

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Hari Ini, Forward Message WA Dibatasi

Selasa, 22/01/2019

logo

Logo WhatsApp

KORANKALTIM.COM – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan pembatasan penerusan pesan (forward message) WhatsApp di Indonesia akan mulai berlaku hari ini, Selasa 22 Januari 2019 pukul 13.00 WITA.

Dilansir dari CNNIndonesia.com, pembatasan penerusan pesan ini dilaksanakan untuk mengurangi penyebaran hoaks melalui WhatsApp. Hal ini diungkap setelah ia melakukan pertemuan dengan WhatsApp untuk membahas pembatasan penerusan pesan menjadi lima kontak. "Akan efektif mulai besok, America time (waktu Amerika). Besok jam 12.00 WIB akan berlaku," kata Rudiantara ketika ditemui awak media.

Pembatasan penerusaan pesan (messege forwarding) ini merupakan inisiatif yang akan digelontorkan WhatsApp di seluruh dunia. Sebelumnya, pembatasan ini telah lebih dulu dilakukan di India. Sebab di negara itu, hoaks yang dikirim lewat pesan berantai WhatsApp kerap memakan korban jiwa akibat tindakan penghakiman sepihak oleh warga. 

Rudiantara mengatakan pengurangan penyebaran hoaks melalui WhatsApp telah menjadi perhatian global. Word Global Influencer dari empat negara sebelumnya telah melakukan pembahasan dengan pihak WhatsApp untuk mewujudkan langkah penyebaran hoaks.

Keempat negara ini adalah Brazil, India, Meksiko dan Indonesia. Dalam hal ini Indonesia diwakili oleh Rudiantara. Rudiantara mengatakan pembatasan pesan ini akan mampu menekan penyebaran berita hoaks.

Oleh karena itu ia mengapresiasi langkah Whatsapp membatasi jumlah penerusan pesan. Ia mengatakan WhatsApp hadir di Indonesia bukan hanya sekedar untuk berbisnis, tapi juga memikirkan kemaslahatan Indonesia.  "Ini upaya bersama, bukan hanya WhatsApp sebagai platform tapi pemerintah dalam manage konten. Ini kolaborasi pemerintah dan WhatsApp," kata Rudiantara. 

Rudiantara mengatakan WhatsApp menjadikan Indonesia sebagai salah satu pasar yang diprioritaskan untuk menekan jumlah hoaks karena jumlah pengguna yang besar. Di negara ini, jumlah pengguna aktif bulanan WhasApp (monthly active users -MAU) mencapai angka 1,5 miliar. (*)

Hari Ini, Forward Message WA Dibatasi

Selasa, 22/01/2019

Logo WhatsApp

Berita Terkait


Hari Ini, Forward Message WA Dibatasi

Logo WhatsApp

KORANKALTIM.COM – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan pembatasan penerusan pesan (forward message) WhatsApp di Indonesia akan mulai berlaku hari ini, Selasa 22 Januari 2019 pukul 13.00 WITA.

Dilansir dari CNNIndonesia.com, pembatasan penerusan pesan ini dilaksanakan untuk mengurangi penyebaran hoaks melalui WhatsApp. Hal ini diungkap setelah ia melakukan pertemuan dengan WhatsApp untuk membahas pembatasan penerusan pesan menjadi lima kontak. "Akan efektif mulai besok, America time (waktu Amerika). Besok jam 12.00 WIB akan berlaku," kata Rudiantara ketika ditemui awak media.

Pembatasan penerusaan pesan (messege forwarding) ini merupakan inisiatif yang akan digelontorkan WhatsApp di seluruh dunia. Sebelumnya, pembatasan ini telah lebih dulu dilakukan di India. Sebab di negara itu, hoaks yang dikirim lewat pesan berantai WhatsApp kerap memakan korban jiwa akibat tindakan penghakiman sepihak oleh warga. 

Rudiantara mengatakan pengurangan penyebaran hoaks melalui WhatsApp telah menjadi perhatian global. Word Global Influencer dari empat negara sebelumnya telah melakukan pembahasan dengan pihak WhatsApp untuk mewujudkan langkah penyebaran hoaks.

Keempat negara ini adalah Brazil, India, Meksiko dan Indonesia. Dalam hal ini Indonesia diwakili oleh Rudiantara. Rudiantara mengatakan pembatasan pesan ini akan mampu menekan penyebaran berita hoaks.

Oleh karena itu ia mengapresiasi langkah Whatsapp membatasi jumlah penerusan pesan. Ia mengatakan WhatsApp hadir di Indonesia bukan hanya sekedar untuk berbisnis, tapi juga memikirkan kemaslahatan Indonesia.  "Ini upaya bersama, bukan hanya WhatsApp sebagai platform tapi pemerintah dalam manage konten. Ini kolaborasi pemerintah dan WhatsApp," kata Rudiantara. 

Rudiantara mengatakan WhatsApp menjadikan Indonesia sebagai salah satu pasar yang diprioritaskan untuk menekan jumlah hoaks karena jumlah pengguna yang besar. Di negara ini, jumlah pengguna aktif bulanan WhasApp (monthly active users -MAU) mencapai angka 1,5 miliar. (*)

 

Berita Terkait

Lokasi CFD Tenggarong Pindah Besok Pagi, SK2 Bakal Bagikan 200 Sapoh untuk Para Pedagang

Pj Gubernur Kaltim Pantau Banjir di Mahulu, Penyaluran Listrik, Bantuan Pangan dan Air Bersih jadi Prioritas Awal

Dukung Gerakan Literasi Desa, Paser Terima Mobil Pusling diJakarta

Warga RT 13 Kelurahan Baru, Tenggarong Berembuk Manfaatkan Dana Rp50 Juta

Setelah Balikpapan, Dinkes Kaltim Siap Vaksinasi Lima Ribu Anak di Kota Samarinda

Dinsos Kaltim Kirim 1.500 Paket ke Mahulu, Kemensos RI juga Segera Beri Bantuan

Ribuan Orang Hadiri Tabligh Akbar Ustaz Abdul Somad di Masjid Al Qadar Tenggarong Siang Tadi

Kecamatan Tabang Diterjang Banjir Imbas Hujan di Hulu Sungai Belayan, BPBD Kukar Turunkan Tim Pantau Potensi Banjir Kiriman dari Mahulu

Hendak Menyeberang Jalan Saat Banjir di Mahulu, Karyawan Warung PHP Sebenaq Meninggal Dunia Pagi Tadi

Aktivitas Warga di Ibu Kota Mahulu Mulai Normal Setelah Sempat Diterjang Banjir

Kerap Mencuri di Rumah Kosong, Warga Perum Handil Kopi Sambutan Diciduk Polisi

Pabrik Smelter di Sangasanga Kembali Terbakar, Tiga Orang Alami Luka-Luka

Proyek Peningkatan Sistem Drainase Perkotaan di Tanjung Redeb Habiskan Anggaran Rp23,7 Miliar

Pengembangan Lahan Kakao Berau Baru 500 Hektare, Kelompok Tani Diminta Tak Alih Fungsikan Lahan

Ketergantungan Kaltim pada Sektor Pertambangan jadi Sorotan

Petani Kakao di Berau Diminta Bermitra dengan Perusahaan

Libatkan 14 Perusahaan, Disnaker Samarinda Buka Job Fair Pekan Depan

Aplikasi Perjalanan Dinas Dikritisi Anggota DPRD Samarinda, Sebut Jalan-Jalan untuk Adopsi Tata Kota

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.