Kamis, 03/01/2019

PKS Kukar Anggap 'Jualan' Infrastruktur di Era Jokowi malah Gagal, Ini Alasannya

Kamis, 03/01/2019

Suriadi

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

PKS Kukar Anggap 'Jualan' Infrastruktur di Era Jokowi malah Gagal, Ini Alasannya

Kamis, 03/01/2019

logo

Suriadi

KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Pembangunan infrastruktur yang didengung-dengungkan di era Presiden Joko Widodo justru dianggap minor di Kalimantan Timur. Alasannya,  Dana Bagi Hasil (DBH) yang dipangkas oleh pemerintah pusat berimbas ke wilayah khususnya di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Menurut Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Kukar, Suriadi bahwa perhatian pemerintah pusat ke daerah sangat minim. Akibatnya, pembangunan infrastuktur di wilayah Kota Raja masih buruk.

"Kita masih jauh soal pembangunan di wilayah, ke depan kita butuh pemimpin punya  kepedulian. Apalagi DBH kita dipangkas tentu semakin sulit untuk pembangunan proyek infrastruktur yang membutuhkan anggaran besar," ungkapnya.

Dikatakan Suriadi, selama kepemimpinan Presiden Joko Widodo begitu masif mengklaim pembangunan infrastruktur yang menjadi tanggungjawab pemerintah pusat. Nyatanya, itu tidak terealisasi dengan baik di Kukar.

"Pembangunan selalu terpusat di Jawa, baru-baru ini saja ke Papua. Tentu wilayah Kalimantan Timur khususnya Kukar yang memiliki sumber daya alam dan penyumbang devisa negara justru tidak diperhatikan. Kami tidak merasakan adanya pembangunan yang maksimal ,"kesalnya.

Dia berharap bahwa pada Pilpres 2019, Indoensia mendapatkan pemimpin baru yang lebih memperhatikan pembangunan. "Tentu kita berharap memiliki pemimpin baru, apalagi calon wakil presiden Pak Sandiaga Uno akan melakukan kunjungan ke wilayah Kukar tentu kami akan menyampaikan keluhan agar ketika terpilih bisa direalisasikan,"tandasnya.


Penulis : Yudi Hadi

Editor: Muh.Huldi

PKS Kukar Anggap 'Jualan' Infrastruktur di Era Jokowi malah Gagal, Ini Alasannya

Kamis, 03/01/2019

Suriadi

Berita Terkait


PKS Kukar Anggap 'Jualan' Infrastruktur di Era Jokowi malah Gagal, Ini Alasannya

Suriadi

KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Pembangunan infrastruktur yang didengung-dengungkan di era Presiden Joko Widodo justru dianggap minor di Kalimantan Timur. Alasannya,  Dana Bagi Hasil (DBH) yang dipangkas oleh pemerintah pusat berimbas ke wilayah khususnya di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Menurut Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Kukar, Suriadi bahwa perhatian pemerintah pusat ke daerah sangat minim. Akibatnya, pembangunan infrastuktur di wilayah Kota Raja masih buruk.

"Kita masih jauh soal pembangunan di wilayah, ke depan kita butuh pemimpin punya  kepedulian. Apalagi DBH kita dipangkas tentu semakin sulit untuk pembangunan proyek infrastruktur yang membutuhkan anggaran besar," ungkapnya.

Dikatakan Suriadi, selama kepemimpinan Presiden Joko Widodo begitu masif mengklaim pembangunan infrastruktur yang menjadi tanggungjawab pemerintah pusat. Nyatanya, itu tidak terealisasi dengan baik di Kukar.

"Pembangunan selalu terpusat di Jawa, baru-baru ini saja ke Papua. Tentu wilayah Kalimantan Timur khususnya Kukar yang memiliki sumber daya alam dan penyumbang devisa negara justru tidak diperhatikan. Kami tidak merasakan adanya pembangunan yang maksimal ,"kesalnya.

Dia berharap bahwa pada Pilpres 2019, Indoensia mendapatkan pemimpin baru yang lebih memperhatikan pembangunan. "Tentu kita berharap memiliki pemimpin baru, apalagi calon wakil presiden Pak Sandiaga Uno akan melakukan kunjungan ke wilayah Kukar tentu kami akan menyampaikan keluhan agar ketika terpilih bisa direalisasikan,"tandasnya.


Penulis : Yudi Hadi

Editor: Muh.Huldi

 

Berita Terkait

Lokasi CFD Tenggarong Pindah Besok Pagi, SK2 Bakal Bagikan 200 Sapoh untuk Para Pedagang

Pj Gubernur Kaltim Pantau Banjir di Mahulu, Penyaluran Listrik, Bantuan Pangan dan Air Bersih jadi Prioritas Awal

Dukung Gerakan Literasi Desa, Paser Terima Mobil Pusling diJakarta

Warga RT 13 Kelurahan Baru, Tenggarong Berembuk Manfaatkan Dana Rp50 Juta

Setelah Balikpapan, Dinkes Kaltim Siap Vaksinasi Lima Ribu Anak di Kota Samarinda

Dinsos Kaltim Kirim 1.500 Paket ke Mahulu, Kemensos RI juga Segera Beri Bantuan

Ribuan Orang Hadiri Tabligh Akbar Ustaz Abdul Somad di Masjid Al Qadar Tenggarong Siang Tadi

Kecamatan Tabang Diterjang Banjir Imbas Hujan di Hulu Sungai Belayan, BPBD Kukar Turunkan Tim Pantau Potensi Banjir Kiriman dari Mahulu

Hendak Menyeberang Jalan Saat Banjir di Mahulu, Karyawan Warung PHP Sebenaq Meninggal Dunia Pagi Tadi

Aktivitas Warga di Ibu Kota Mahulu Mulai Normal Setelah Sempat Diterjang Banjir

Kerap Mencuri di Rumah Kosong, Warga Perum Handil Kopi Sambutan Diciduk Polisi

Pabrik Smelter di Sangasanga Kembali Terbakar, Tiga Orang Alami Luka-Luka

Proyek Peningkatan Sistem Drainase Perkotaan di Tanjung Redeb Habiskan Anggaran Rp23,7 Miliar

Pengembangan Lahan Kakao Berau Baru 500 Hektare, Kelompok Tani Diminta Tak Alih Fungsikan Lahan

Ketergantungan Kaltim pada Sektor Pertambangan jadi Sorotan

Petani Kakao di Berau Diminta Bermitra dengan Perusahaan

Libatkan 14 Perusahaan, Disnaker Samarinda Buka Job Fair Pekan Depan

Aplikasi Perjalanan Dinas Dikritisi Anggota DPRD Samarinda, Sebut Jalan-Jalan untuk Adopsi Tata Kota

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.