Jumat, 14/09/2018
Ini Alasan Anggota DPRD Kaltim Tidak Temui Ratusan Mahasiswa Yang Duduki Gedung Utama Karang Paci
Jumat, 14/09/2018
suasana aksi di gedung utama karang paci
Berita Terkait
Berita Pilihan
Ini Alasan Anggota DPRD Kaltim Tidak Temui Ratusan Mahasiswa Yang Duduki Gedung Utama Karang Paci
Jumat, 14/09/2018
suasana aksi di gedung utama karang paci
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun yang mewakili anggota DPRD Kaltim (Karang Paci-sebutan DPRD Kaltim) mengaku 55 anggota dewan tidak menemui ratusan mahasiswa yang melakukan aksi di Karang Paci dikarenakan sedang melaksanakan kunjungan kerja (Kungker).
"Sesuai agenda Banmus kita (55 Anggota DPRD Kaltim) kungker di luar daerah," kata Samsun kepada korankaltim.com.
Sebelumnya, Ratusan mahasiswa Samarinda yang tergabung dalam Aliansi Garda Kaltim, Jumat (15/9/2018) pagi menggeruduk DPRD Kaltim.
Koordinator aksi, Freijae Rakasiswa mengatakan, aksi ini digelar menuntut beberapa hal, pertama mendesak pemerintah untuk menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap dolar.
“Pelemahan rupiah sudah membuat resah,” kata dia.
Selain itu, pihaknya mendesak pemerintah untuk segera meningkatkan kinerja ekspor dan mengurangi impor.
Dan terakhir para mahasiswa menagih janji pemerintah untuk mewujudkan kemandirian ekonomi.
Penulis : Sabri
Editor : Desman Minang
Ini Alasan Anggota DPRD Kaltim Tidak Temui Ratusan Mahasiswa Yang Duduki Gedung Utama Karang Paci
suasana aksi di gedung utama karang paci
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun yang mewakili anggota DPRD Kaltim (Karang Paci-sebutan DPRD Kaltim) mengaku 55 anggota dewan tidak menemui ratusan mahasiswa yang melakukan aksi di Karang Paci dikarenakan sedang melaksanakan kunjungan kerja (Kungker).
"Sesuai agenda Banmus kita (55 Anggota DPRD Kaltim) kungker di luar daerah," kata Samsun kepada korankaltim.com.
Sebelumnya, Ratusan mahasiswa Samarinda yang tergabung dalam Aliansi Garda Kaltim, Jumat (15/9/2018) pagi menggeruduk DPRD Kaltim.
Koordinator aksi, Freijae Rakasiswa mengatakan, aksi ini digelar menuntut beberapa hal, pertama mendesak pemerintah untuk menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap dolar.
“Pelemahan rupiah sudah membuat resah,” kata dia.
Selain itu, pihaknya mendesak pemerintah untuk segera meningkatkan kinerja ekspor dan mengurangi impor.
Dan terakhir para mahasiswa menagih janji pemerintah untuk mewujudkan kemandirian ekonomi.
Penulis : Sabri
Editor : Desman Minang
Berita Terkait
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.