Rabu, 18/04/2018

Sebelum Tewas Terbakar, Alm Fitriani Sempat Minta Maaf

Rabu, 18/04/2018

M Salim (tiga kiri) tak kuasa menahan sedih sepeninggal istri dan kedua anaknya yang menjadi korban kebakaran di Jl Merdeka 2 RT 91 Kelurahan Sungai Pinang Dalam. (Santi/KORANKALTIM.COM

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Sebelum Tewas Terbakar, Alm Fitriani Sempat Minta Maaf

Rabu, 18/04/2018

logo

M Salim (tiga kiri) tak kuasa menahan sedih sepeninggal istri dan kedua anaknya yang menjadi korban kebakaran di Jl Merdeka 2 RT 91 Kelurahan Sungai Pinang Dalam. (Santi/KORANKALTIM.COM

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Orang yang paling terpukul pada kebakaran maut di Jalan Merdeka2 RT 91 pukul 01.50 Wita itu, Muhammad Salim. Kini dia hidup sebatangkara. Istri dan kedua putrinya tewas terpanggan pada peristiwa nahas itu. Salim tercatat sebagai suami Fitriani (29). Juga bapak dari dua putrinya, hasil pernikahan dengan Fitriani, Safna (13) dan Mila (4). 

Dia tak kuasa menangis ketika menceritakan komunikasi terakhir dengan sang istri yang sudah dia nikahi selama 10 tahun tersebut.

Sebelum bertolak kembali bekerja di Hutan Tanam Industri (HTI) di  wilayah Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Salim saat Salat Subuh mengajak sang istri untuk salat berjamaah. Namun kondisi kamar yang sempit dan pada saat itu Mila tengah tertidur sehingga salat dilakukan sendiri-sendiri.

"Dek mau Salat Subuh berjamaah? Lalu dia (Fitriani) menjawab ngga usah bang, kasihan Mila lagi tidur. Kamar kami kan sempit nah di situ ada Mila tidur," ucapnya.

Kemudian, setelah Salat Subuh, tiba-tiba Fitriani menyalami dirinya meminta maaf sembari menangis. "Sebelum saya berangkat lagi ke Sebulu berangkat kerja, tiba-tiba salaman meminta maaf," kenang Salim yang tak kuasa menahan air mata.

Tak ada firasat lain dibenak Salim. Ternyata itulah salam perpisahan untuk selama-lamanya dari istri tercinta, Fitriani.


Penulis: Santi

Editor: Firman Hidayat

Sebelum Tewas Terbakar, Alm Fitriani Sempat Minta Maaf

Rabu, 18/04/2018

M Salim (tiga kiri) tak kuasa menahan sedih sepeninggal istri dan kedua anaknya yang menjadi korban kebakaran di Jl Merdeka 2 RT 91 Kelurahan Sungai Pinang Dalam. (Santi/KORANKALTIM.COM

Berita Terkait


Sebelum Tewas Terbakar, Alm Fitriani Sempat Minta Maaf

M Salim (tiga kiri) tak kuasa menahan sedih sepeninggal istri dan kedua anaknya yang menjadi korban kebakaran di Jl Merdeka 2 RT 91 Kelurahan Sungai Pinang Dalam. (Santi/KORANKALTIM.COM

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Orang yang paling terpukul pada kebakaran maut di Jalan Merdeka2 RT 91 pukul 01.50 Wita itu, Muhammad Salim. Kini dia hidup sebatangkara. Istri dan kedua putrinya tewas terpanggan pada peristiwa nahas itu. Salim tercatat sebagai suami Fitriani (29). Juga bapak dari dua putrinya, hasil pernikahan dengan Fitriani, Safna (13) dan Mila (4). 

Dia tak kuasa menangis ketika menceritakan komunikasi terakhir dengan sang istri yang sudah dia nikahi selama 10 tahun tersebut.

Sebelum bertolak kembali bekerja di Hutan Tanam Industri (HTI) di  wilayah Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Salim saat Salat Subuh mengajak sang istri untuk salat berjamaah. Namun kondisi kamar yang sempit dan pada saat itu Mila tengah tertidur sehingga salat dilakukan sendiri-sendiri.

"Dek mau Salat Subuh berjamaah? Lalu dia (Fitriani) menjawab ngga usah bang, kasihan Mila lagi tidur. Kamar kami kan sempit nah di situ ada Mila tidur," ucapnya.

Kemudian, setelah Salat Subuh, tiba-tiba Fitriani menyalami dirinya meminta maaf sembari menangis. "Sebelum saya berangkat lagi ke Sebulu berangkat kerja, tiba-tiba salaman meminta maaf," kenang Salim yang tak kuasa menahan air mata.

Tak ada firasat lain dibenak Salim. Ternyata itulah salam perpisahan untuk selama-lamanya dari istri tercinta, Fitriani.


Penulis: Santi

Editor: Firman Hidayat

 

Berita Terkait

Lokasi CFD Tenggarong Pindah Besok Pagi, SK2 Bakal Bagikan 200 Sapoh untuk Para Pedagang

Pj Gubernur Kaltim Pantau Banjir di Mahulu, Penyaluran Listrik, Bantuan Pangan dan Air Bersih jadi Prioritas Awal

Dukung Gerakan Literasi Desa, Paser Terima Mobil Pusling diJakarta

Warga RT 13 Kelurahan Baru, Tenggarong Berembuk Manfaatkan Dana Rp50 Juta

Setelah Balikpapan, Dinkes Kaltim Siap Vaksinasi Lima Ribu Anak di Kota Samarinda

Dinsos Kaltim Kirim 1.500 Paket ke Mahulu, Kemensos RI juga Segera Beri Bantuan

Ribuan Orang Hadiri Tabligh Akbar Ustaz Abdul Somad di Masjid Al Qadar Tenggarong Siang Tadi

Kecamatan Tabang Diterjang Banjir Imbas Hujan di Hulu Sungai Belayan, BPBD Kukar Turunkan Tim Pantau Potensi Banjir Kiriman dari Mahulu

Hendak Menyeberang Jalan Saat Banjir di Mahulu, Karyawan Warung PHP Sebenaq Meninggal Dunia Pagi Tadi

Aktivitas Warga di Ibu Kota Mahulu Mulai Normal Setelah Sempat Diterjang Banjir

Kerap Mencuri di Rumah Kosong, Warga Perum Handil Kopi Sambutan Diciduk Polisi

Pabrik Smelter di Sangasanga Kembali Terbakar, Tiga Orang Alami Luka-Luka

Proyek Peningkatan Sistem Drainase Perkotaan di Tanjung Redeb Habiskan Anggaran Rp23,7 Miliar

Pengembangan Lahan Kakao Berau Baru 500 Hektare, Kelompok Tani Diminta Tak Alih Fungsikan Lahan

Ketergantungan Kaltim pada Sektor Pertambangan jadi Sorotan

Petani Kakao di Berau Diminta Bermitra dengan Perusahaan

Libatkan 14 Perusahaan, Disnaker Samarinda Buka Job Fair Pekan Depan

Aplikasi Perjalanan Dinas Dikritisi Anggota DPRD Samarinda, Sebut Jalan-Jalan untuk Adopsi Tata Kota

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.