Minggu, 11/06/2017
Minggu, 11/06/2017
Minggu, 11/06/2017
SANGATTA – Guna menghindari penimbunan sembako selama Ramadan hingga lebaran Idul Fitri akan datang, Polres Kutim tidak segan-segan untuk menindak tegas terhadap pedagang bahan pokok yang melakukan penimbunan.
Polisi juga akan melakukan himbauan kepada pengusaha agartidak mengambil keuntungan yang maksimal. “Kami mendapat perintah dari Kapolri untuk turut serta mengawasi harga bahan pokok selama Bulan Ramadan dan Idul Fitri, yang biasanya cenderung mengalami kenaikan,” ujar Kapolres Kutim AKBP Rino Eko.
Sejak di awal bulan ramadan kecenderungan harga sembako merangkak naik, mulai dari awal Ramadan hingga lebaran tiba. Tentu hal tersebut akan memberatkan warga sehingga kondisi tersebut harus segera dikendalikan. “Kalau situasinya sudah demikian dikuatirkan bisa memicu gejolak pada masyarakat,” ujar Eko.
Dilanjutkannya, bersama-sama instansi terkait, polisi punya peran untuk mengendalikan harga bahan pokok. Dalam hal ini, pihaknya lebih mengutamakan persuasif terlebih dulu. Namun jika di lapangan ada penimbunan sembako segera mengambil tindakan.
“Nantinya kami juga melibatkan tim saber pungli di lapangan agar tidak ada harga biaya tambahan utamanya dibongkar muat yang berhubungan dengan bahan pokok,” tambahnya.
Seperti diketahui, sejak awal Ramadan kenaikan harga barang mulai terlihat di Sangatta. Diantaranya seperti harga minyak goreng, telur, ikan, ayam dan kebutuhan pokok lainnya. Kenaikan harga mencolok terjadi pada komoditas bawang putih. Bahkan kenaikan mencapai Rp 20 ribu dari harga awal sebelum Ramadan Rp 40 ribu, menjadi Rp 60 ribu perkilogram. (yul1116)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.