Senin, 06/01/2025

Wali Kota Samarinda Respon Kritik Tugu Pesut Mahakam, Pengamat Minta Transparansi Anggaran

Senin, 06/01/2025

Tugu Pesut Mahakam yang ada di Simpang Mal Lembuswana.(Ainur/Korankaltim.com)

Share
Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Wali Kota Samarinda Respon Kritik Tugu Pesut Mahakam, Pengamat Minta Transparansi Anggaran

Senin, 06/01/2025

logo

Tugu Pesut Mahakam yang ada di Simpang Mal Lembuswana.(Ainur/Korankaltim.com)

Penulis: Ainur Rofiah

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Pembangunan Tugu Pesut Mahakam di Simpang Empat Mal Lembuswana, Kota Samarinda menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. 

Menggunakan anggaran sebesar Rp1,1 miliar dari APBD Kota Samarinda, tugu ini dirancang tidak hanya untuk memperindah tampilan kota, tetapi juga sebagai simbol budaya khas pesisir Sungai Mahakam.

Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menanggapi beragam opini masyarakat dengan sikap terbuka. Menurutnya, setiap karya seni memiliki sisi interpretatif yang unik. 

“Tugu itu adalah ilustrasi pesut. Karya seni tergantung pada cara kita memandangnya. Jika ada perdebatan, itu hal yang sehat untuk diskusi publik,” ujarnya, Senin (6/1/2024).

Pembangunan tugu merupakan bagian dari upaya menata kota dan menonjolkan identitas lokal. Meski begitu, Andi menganggap kritik masyarakat sebagai masukan berharga. 

“Kami menerima masukan ini dengan lapang dada. Kritik adalah bentuk perhatian dan akan menjadi bahan evaluasi ke depan,” katanya.

Di sisi lain, pengamat ekonomi dari Universitas Mulawarman (Unmul), Purwadi Purwoharsojo, menyoroti pentingnya transparansi dalam proyek tersebut. 

Masyarakat perlu mengetahui proses perencanaan, pelaksanaan, dan rincian penggunaan anggaran untuk memastikan proyek berjalan sesuai harapan.

Purwadi juga menyarankan agar proyek semacam ini tak hanya menjadi upaya estetika, tetapi juga memiliki manfaat nyata bagi masyarakat. 

“Keberadaan tugu bisa menjadi simbol kota yang kuat, tetapi anggaran sebesar Rp1,1 miliar harus dibarengi dengan transparansi agar kepercayaan publik tetap terjaga,” ujarnya.

Meski menimbulkan pro-kontra, Tugu Pesut Mahakam telah berhasil memicu dialog publik yang luas. 

Perdebatan ini menjadi momentum bagi Pemkot Samarinda untuk mengevaluasi kebijakan pembangunan dan lebih melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan proyek di masa depan.


Editor: Erwin

Wali Kota Samarinda Respon Kritik Tugu Pesut Mahakam, Pengamat Minta Transparansi Anggaran

Senin, 06/01/2025

Tugu Pesut Mahakam yang ada di Simpang Mal Lembuswana.(Ainur/Korankaltim.com)

Share

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.