Kamis, 21/11/2024
Kamis, 21/11/2024
Aksi yang dilakukan oleh Aliansi Masyarakat Sipil di depan Kantor Gubernur Kaltim (Surya/KK)
Kamis, 21/11/2024
Aksi yang dilakukan oleh Aliansi Masyarakat Sipil di depan Kantor Gubernur Kaltim (Surya/KK)
Penulis : Rahmat Surya
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Hanya berselang tiga hari setelah aksi yang digelar Koalisi Masyarakat Sipil (KMS), Kamis (21/11/2024) siang tadi gantian ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sipil Kalimantan Timur menggelar aksi di depan Kantor Gubernur Kaltim Jalan Gajah Mada.
Aksi berimbas pada penutupan satu diantara dua ruas jalan di depan Kantor Gubernur Kaltim sehingga para pengendara baik roda dua maupun roda empat harus mencari jalur alternatif.
Pantauan Korankaltim.com di lapangan, dalam aksi tersebut massa menyampaikan tuntutan kepada pemerintah provinsi untuk mengusut tuntas pembunuhan yang menimpa dua masyarakat Adat Dayak Deah, Dusun Muara Kate, Kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser yang disinyalir berkaitan erat dengan kasus tambang batu bara.
Dengan berbagai upaya Aliansi Masyarakat Sipil Kalimantan Timur terus menyuarakan agar Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim maupun pejabat dilingkungan Pemprov Kaltim, hadir ditengah mereka guna menerima tuntutan yang disampaikan.
Sebelumnya KMS juga melakukan aksi turun ke jalan dan ke lokasi yang sama di Kantor Gubernur, meminta kasus Muara Kate diusut tuntas.
Diketahui warga Muara Kate melakukan perlawanan, menolak jalan desa dilintasi kendaraan pengangkut batubara dan mereka memasang portal hingga berjaga dipos yang dibuat kawasan perlintasan truk pengangkut batubara sampai akhirnya terjadi tragedy penyerangan sekelompok preman yang menewaskan Rusel dan kritisnya Anson ketika berjaga Jumat (15/11/2024) dini hari pekan lalu.
Editor: Aspian Nur
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.