Rabu, 08/01/2025

Sabu Masih Jadi Primadona di Samarinda, Peningkatan Tangkapan di 2024 Capai 12 Kg

Rabu, 08/01/2025

Ungkapan narkotika jenis sabu-sabu, saat dirilis Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli belum lama ini. (Foto:Nancy/korankaltim.com)

Share
Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Sabu Masih Jadi Primadona di Samarinda, Peningkatan Tangkapan di 2024 Capai 12 Kg

Rabu, 08/01/2025

logo

Ungkapan narkotika jenis sabu-sabu, saat dirilis Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli belum lama ini. (Foto:Nancy/korankaltim.com)

Penulis: Nancy

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Narkotika jenis sabu-sabu di Kota Samarinda masih menjadi ‘primadona’. Berdasarkan informasi dari Satresnarkoba Polresta Samarinda, sepanjang tahun 2024 sebanyak 12.179,01 gram sabu diamankan, 1.098,90 gram ganja bruto dan 1.085 butir ekstasi dari 367 tersangka dalam 270 kasus.

Jumlah barang bukti kristal putih tersebut mengalami peningkatan dibandingkan jika dibandingkan dengan tahun 2023 yakni 8.540,29 gram bruto, ganja 202,06 gram bruto dan ekstasi 5.042 butir.

Hal ini diungkapkan Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli melalui Kasat Resnarkoba Kompol Bambang Suhandoyo saat ditemui di kantornya.

“Iya kalau melihat perbandingan untuk tangkapan sabu-sabu masih lebih tinggi dibandingkan dengan jenis ganja dan ekstasi,” ungkapnya, Rabu (8/1/2025) hari ini.

“Karena kalau sabu ini, semua kalangan dengan harga terjangkau, dan mudah didapatkan. Sedangkan untuk ganja dan ekstasi hanya komunitas tertentu, yang biasanya orang-orang berpendidikan,” sambungnya.

Ia tekankan pemberantasan narkoba dinilai cukup kesulitan sebab merupakan bisnis besar dan sulit untuk dihilangkan. Oleh karenanya semua kalangan diminta untuk turut berperan aktif membantu Kepolisian.

“Jadi, misalnya ditindak disatu lokasi, akan muncul dilokasi lainnya, seterusnya seperti itu. Dan juga selama masih ada permintaan itu juga akan terus terjadi peredarannya, sehingga yang perlu ditekan ya permintaannya, dengan begitu tentunya bisnis haram ini bisa hilang. Artinya ini peran semua pihak bukan hanya aparat penegak hukum, mulai lingkungan keluarga, hingga pertemanan,” bebernya.

Disinggung soal terkait dengan bandar-bandar narkoba yang kerap sulit ditangkap, ia mengaku dalam suatu pembuktiannya sulit, karena tidak adanya saksi atau bukti yang menunjukkan bahwa mereka itu sebagai bandar.

“Misalnya ada yang tertangkap, saat dimintai keterangan, selama kasus yang kami tangani tidak ada yang menyebutkan atau mengarah ke bandar besar, pasti mereka tutup mulut, atau menyebutkan nama yang tidak ada orangnya. Jadi, itulah alasannya, kenapa sulit ditangkap, tidak adanya bukti, dan rata-rata bandar besar itu tidak menggunakan itu (sabu),” pungkasnya.

Editor: Erwin

Sabu Masih Jadi Primadona di Samarinda, Peningkatan Tangkapan di 2024 Capai 12 Kg

Rabu, 08/01/2025

Ungkapan narkotika jenis sabu-sabu, saat dirilis Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli belum lama ini. (Foto:Nancy/korankaltim.com)

Share

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.