Sabtu, 02/12/2023
Sabtu, 02/12/2023
Lokasi tambang batu bara yang diduga ilegal digeruduk oleh warga dusun Sukodadi Kelurahan Mangkurawang karena mengancam persawahan warga. (han/kk)
Sabtu, 02/12/2023
Lokasi tambang batu bara yang diduga ilegal digeruduk oleh warga dusun Sukodadi Kelurahan Mangkurawang karena mengancam persawahan warga. (han/kk)
Penulis: M. Yasin Handayan
KORANKALTIM.COM, TENGGARONG – Warga yang bermukim di Dusun Sukodadi, Kelurahan Mangkurawang, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, dibuat resah dengan aktivitas tambang batu bara yang diduga ilegal, hal mana yang membuat mereka pun bersuara dan melakukan penolakan atas kelanjutan aktivitas tersebut.
Aksi demonstrasi pun mereka gelar dan mendatangi lokasi tambang batu bara tersebut, menuntut agar aktivitas segera dihentikan karena mengancam lingkungan dan mata pencaharian warga.
"Sumber kehidupan kami 80 persen dari pertanian tetapi oknum-oknum penambang itu tidak memikirkannya," tegas Faturahman, warga setempat kepada Korankaltim.com Sabtu (2/12/2023) sore tadi.
Aktivitas tersebut dikhawatirkan berdampak pada sawah-sawah yang berada di dekat lokasi tambang terutama air asam tambang yang mengalir ke persawahan mengingat lokasi tambang berada di kawasan perbukitan. "Kalau dibiarkan bisa saja air asam tambang itu terus mengalir ke sawah dan itu masalah besar bagi pertanian kami," ucap Fatur lagi.
Aksi demo di lokasi tambang hanya diterima beberapa operator alat berat. Warga pun meminta apa yang dikeluhkan warga bisa disampaikan kepada atasan para pekerja tersebut. "Kami juga berharap seluruh pihak untuk tidak tutup mata, baik itu dari pemerintah maupun aparat berwajib. Sebab, ada banyak titik tambang yang diduga ilegal semakin marak disini," jelasnya.
Warga sudah menyampaikan hal ini kepada pemerintah daerah dan dalam waktu dekat kemungkinan mereka akan bertemu dengan Bupati Kukar Edi Damansyah karena aktivitas tambang memupuskan program pemerintah daerah dalam pengembangan kawasan pertanian.
"Intinya kami warga Dusun Sukodadi menolak adanya tambang batu bara di wilayah kami. Kalau ditempat lain silakan saja, kami tidak ingin sawah kami rusak karena ini mata pencaharian warga," sebutnya.
Sebelumnya warga dan pemilik tambang batu bara sempat membuat kesepakatan seluruh aktivitas tambang batu bara ilegal harus dihentikan namun kesepakatan tersebut tidak digubris dan ada oknum yang mencoba untuk tidak peduli dengan keadaan pertanian di wilayah ini. “Seperti kucing-kucingan saja, kalau ada warga, ya berhenti. Tapi kemudian saat malam hari, mereka beroperasi lagi," tambah Sirin, warga lainnya.
Editor: Aspian Nur
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.