Selasa, 05/04/2022
Selasa, 05/04/2022
Obrolan di aplikasi Messenger oleh akun palsu mengatasnamakan Edi Damansyah ke calon korbannya. (foto: istimewa)
Selasa, 05/04/2022
Obrolan di aplikasi Messenger oleh akun palsu mengatasnamakan Edi Damansyah ke calon korbannya. (foto: istimewa)
KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Akun media sosial yang mengatasnamakan Bupati Kukar Edi Damansyah kembali berulah. Pada Selasa (5/4/2022) hari ini, Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokompim) Setkab Kukar kembali mengumumkan akun Facebook yang mencatut nama bupati.
Kali ini modusnya menawarkan kenaikan jabatan ataupun promosi. Obrolan dalam aplikasi Messenger itu dimulai dengan si akun palsu yang menanyakan soal golongan atau eselon jabatan korbannya yang merupakan PNS. Dia mengungkapkan akan melakukan rotasi jabatan pada Minggu depan dan akan mengangkat calon korbannya ini untuk naik jabatan. Kemudian akun tersebut meminta foto SK PNS calon korbannya untuk dikirimkan lewat pesan WhatsApp di nomor 082175170200, dalihnya agar dapat diproses panitia.
Masih belum diketahui pasti mengapa dia meminta foto SK PNS calon korbannya.
Percakapan dengan akun berfoto profil wajah Edi Damansyah itu pun dilaporkan ke Bagian Prokompim untuk diverifikasi, lantaran merasa janggal dengan tingkah laku orang di balik akun tersebut. Kemudian Telah dipastikan bahwa akun tersebut palsu dan hal ini diumumkan di seluruh medsos Prokom untuk mencegah timbulnya korban.
"Memang belum ada sampai ke situ (meminta sejumlah uang, red) karena ketahuan langsung kan. Tapi tentu arahnya ke sana, sehingga kita cepat menaikkan pemberitahuan akun palsu tersebut," kata Kabag Prokompim, Ismed.
Pencatutan nama dan foto pejabat teras oleh akun-akun palsu itu sudah kesekian kalinya terjadi. Siapa yang tidak senang ketika di tambahkan sebagai teman oleh Bupati Kukar, yang kemudian menanyakan kabar bahkan menawarkan untuk promosi. Namun akun-akun palsu tersebut segera ketahuan karena gelagatnya tidak seperti karakter Edi Damansyah biasanya.
Setelah ketahuan palsu, akun-akun tersebut biasanya tidak bisa diakses bahkan menghilang setelah diumumkan terkait kepalsuannya.
"Lagian nggak mungkin lah bapak (bupati) menawarkan promosi atau apa, blunder betul itu. Makanya kawan-kawan di lapangan langsung info ke kami, memastikan bahwa itu palsu," jelasnya.
Penulis: Reza Fahlevi
Editor: Supiansyah
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.