Rabu, 26/10/2022

Pengembangan Peternakan Terkendala Letak Geografis

Rabu, 26/10/2022

Ilustrasi Peternakan. (Foto: Shutterstock)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Pengembangan Peternakan Terkendala Letak Geografis

Rabu, 26/10/2022

logo

Ilustrasi Peternakan. (Foto: Shutterstock)

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Peternakan di Provinsi Kaltim merupakan salah satu sektor yang masih perlu banyak dukungan untuk pengembangannya. Terlihat dari kemampuan daerah untuk memenuhi kebutuhan pangan dari sektor peternakan yang mayoritas masih harus mendatangkan pangan asal ternak dari luar daerah.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kaltim Fahmi Himawan mengatakan memang untuk pengembangan peternakan di Kaltim masih ditemui sejumlah kendala. Ketika melihat ketersediaan hewan ternak dalam hal ini sapi dan kerbau saja ketersediaannya masih jauh dari target Rencana Strategis (Renstra). Pada Renstra ditargetkan hewan ternak bisa mencapai 500 hingga 600 ribu, tetapi untuk saat ini baru sekitar 20 persen saja, dengan angka 121 ribu.

Beberapa kendala yang pihaknya alami yakni antara lain budaya beternak dari masyarakat Kaltim yang berbeda seperti masyarakat di Pulau Jawa. Ditambah lagi dengan letak geografis Kaltim yang cukup bervarian sehingga membuat perkembangan peternakan menjadi sedikit terkendala.

"Untuk luas wilayah kita memang unggul tetapi, budaya beternak di Jawa dengan Kaltim itu berbeda. Itu yang jadi salah satu alasan bahwa tidak bisa dibandingkan antara di Pulau Jawa dengan di sini," jelasnya.

Fahmi mengaku untuk di Kaltim cukup banyak lahan yang awalnya terbuka bebas dapat digunakan untuk beternak, namun kini justru menjadi terbatas karena adanya perizinan, baik sektor perkebunan kelapa sawit maupun pertambangan batu bara.

"Makanya kita harus mengamankan kawasan peternakan ke depan untuk memastikan populasi sapi bisa kita kendalikan," ungkapnya.

Kemudian, kawasan perternakan pun di Kaltim sejatinya sangat minim bahkan untuk di level provinsi pada tata ruang itu yang ada hanya kawasan pertanian. Hanya saja kabupaten kota yang diwajibkan membuat tata ruang dalam bentuk pola ruang ke pertanian, tanaman pangan holtikultura, perkebunan dan peternakan.

"Makanya kami sekarang salah satu pendekatan yang kami lakukan berkoordinasi dengan tata ruang kabupaten kota untuk memastikan kawasan peternakan itu ada. Mereka yang memukul gongnya tapi kami yang harus memahamkan," jelasnya. (Adv/Diskominfo Kaltim)

Penulis: Faishal Ays
Editor: Supiansyah


Pengembangan Peternakan Terkendala Letak Geografis

Rabu, 26/10/2022

Ilustrasi Peternakan. (Foto: Shutterstock)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.