Selasa, 20/02/2024
Selasa, 20/02/2024
Kebakaran lahan terjadi di Balikpapan tepatnya di kawasan Jalan Syarifuddin Yoes, Sepinggan, Balikpapan Selatan, Sabtu (17/2/2024). (Foto: Dok. Info Bencana Balikpapan)
Selasa, 20/02/2024
Kebakaran lahan terjadi di Balikpapan tepatnya di kawasan Jalan Syarifuddin Yoes, Sepinggan, Balikpapan Selatan, Sabtu (17/2/2024). (Foto: Dok. Info Bencana Balikpapan)
Penulis: David Purba
KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Hampir dua pekan terakhir, sebagian wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) dilanda cuaca terik. Intensitas hujan yang turun pun lebih rendah dibandingkan pada Desember 2023 lalu. Padahal, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Balikpapan memprediksi musim hujan masih akan berlangsung hingga Maret 2024.
"Saat ini berdasarkan data curah hujan bulanan masih masuk dalam kategori musim hujan," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Balikpapan, Diyan Novrida, Selasa (20/2/2024).
Diyan menjelaskan, cuaca panas saat ini dipengaruhi oleh kondisi atmosfer yang sangat dinamis. Dimana, pola angin dan kecepatan angin maksimum bisa mencapai 15 knot, hal itu kemudian tidak mendukung untuk terjadinya pertumbuhan awan-awan konvektif penghasil hujan.
"Walaupun musim hujan bukan berarti hujan setiap hari, dengan letak Kaltim di sekitar ekuator artinya mendapat energi sepanjang tahun, jadi ketika musim hujan ada suhu tinggi itu termasuk normal," ujarnya.
Saat ini lanjut Diyan, rata-rata suhu maksimum berkisar diangka 33 hingga 34 derajat celcius. Angka tersebut menunjukkan suhu yang lebih tinggi dibanding rata-rata harian yang berkisar 31 hingga 32 derajat celcius.
"Puncak musim penghujan diprediksi akan berlangsung Februari hingga Mei 2024. Masyarakat juga diminta agar tetap waspada ditengah cuaca ekstreme saat ini," ucap Diyan.
Selain itu, tambah Diyan masyarakat perlu mewaspadai cuaca ekstreme seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang sesaat yang masih berpotensi terjadi di wilayah Kalimantan Timur.
Sementara disinggung mengenai kebakaran lahan yang sempat terjadi di dua titik di Kota Balikpapan, Diyan mengungkapkan bahwa, kejadian itu terjadi akibat kombinasi suhu tinggi dan angin kencang yang terjadi saat ini. Hal itu kemudian menimbulkan gesekan pada daun dan ranting kering yang berpotensi memicu api dan kebakaran lahan.
"Untuk itu masyarakat diminta agar waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan akibat kenaikan suhu tinggi yang terjadi saat ini," pungkas Diyan.
Editor: Maruly Z
Selasa, 20/02/2024
Kebakaran lahan terjadi di Balikpapan tepatnya di kawasan Jalan Syarifuddin Yoes, Sepinggan, Balikpapan Selatan, Sabtu (17/2/2024). (Foto: Dok. Info Bencana Balikpapan)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.