TENGGARONG - Durian Melak menyerbu Kota Raja Tenggarong. Satu bulan terakhir ini masyarakat Tenggarong dan sekitarnya sudah sangat terbiasa dengan pemandangan banyaknya penjual durian di sepanjang pinggir jalan maupun di kawasan pasar tradisional.

Penikmat buah yang dijuluki sebagai ‘king fruit’ ini tentunya semakin terpuaskan dengan melimpahnya stok. Musim buah durian membuat pedagang buah-buahan dari Melak, Kutai Barat, Zainul, datang mencari untung selama satu bulan terakhir ini. Dia hanya fokus menjual buah durian Melak. “Kita datangkan langsung dari Melak, ada yang dari Lingau, Juntai dan Long Iram. Sekali datang 850 sampai 1.000 buah,” kata Zainul kepada Koran Kaltim, kemarin.

Zainul mengungkapkan setiap hari, durian yang dijualnya bisa ludes. Ketika stok duriannya sudah habis saat itu pula dirinya langsung kembali ke Melak untuk membeli langsung kepada pemilik kebun. “Kalau setiap harinya langsung habis ya kami langsung naik lagi ke Melak, jarak tempuhnya jika langsung ke kebun sekitar 10 jam-an, ke Melak nya tujuh jam kemudian ke kebunnya membutuhkan waktu tiga jam. Pakai mobil pikap saja,” ungkapnya.

Dia mengaku hanya dalam satu hari bisa meraup keuntungan bersih hingga Rp3 juta. Bahkan, bisa lebih jika durian yang didatangkan tidak ada yang busuk atau rusak. “Pernah dulu kita hanya memesan, tanpa harus datang langsung ke Melak, namun banyak durian yang dikirim kondisinya jelek,” ujarnya.

Rahayu salah satu pembeli, mengaku sengaja memilih durian Melak dari pada durian yang biasa dijual di toko modern dikarenakan cita rasa yang khas. “Bagi saya ketimbang durian montong, lebih nikmat Durian Melak karena rasanya lebih alami dan tidak cepet eneg,” katanya.

Zainul berjualan di Jalan Maduningrat depan D’Lada Resto. Durian yang dijualnya harganya bervariasi yakni mulai Rp20 ribu hingga Rp50 ribu perbuahnya. (hei)