Sabtu, 14/09/2019

Lokalisasi Ditutup, PSK Terpencar, HIV Menyebar

Sabtu, 14/09/2019

Ilustrasi

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Lokalisasi Ditutup, PSK Terpencar, HIV Menyebar

Sabtu, 14/09/2019

logo

Ilustrasi

KORANKALTIM.COM, SANGATTA - Aturan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur yang tak memberikan izin lokalisasi atau THM memberikan dampak pada penyebaran HIV/AIDS. 

Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) kesulitan untuk mendata Pekerja Seks Komersial (PSK) yang mengidap HIV/AIDS.

“Dengan ditutupnya sejumlah lokalisasi praktek prostitusi di wilayah Kutim, cukup membuat kami Dinas Kesehatan dan KPAD kewalahan dalam melakukan pemantauan dan pendataan terhadap PSK penghuni lokalisasi dan terdata memang sudah mengidap HIV/AIDS,” ujar Kepala Dinas Kesehatan, Bahrani Hasanal.

Dijelaskannya, penutupan dan dipulangkannya PSK tak sepenuhnya membantu.  PSK masih cukup banyak yang tetap tinggal dan menetap di Kutim. 

“Bahkan adanya indikasi bahwa para PSK ini membuka praktek prostitusi secara terselubung di rumah-rumah kos dan kafe atau THM,” imbuhnya.

Diakuinya,  dulu pihaknya dengan mudah melakukan pengecekan dan pemeriksaan dengan melakukan VCT (Voluntary Counseling and Testing) HIV kepada penghuni lokalisasi prostitusi, namun dengan telah ditutupnya lokalisasi tersebut diduga kuat para mantan penghuni lokalisasi menyebar menghuni kos-kos yang tidak bisa terlacak oleh petugas Dinkes dan KPAD Kutim. “Memang diperlukan sikap setia kepada pasangan sah, agar bisa terhindar dari HIV/AIDS. Namun jika tetap belum bisa menahan syahwat yang berlebih, maka pihaknya menyarankan agar menggunakan alat kontrasepsi berupa kondom. Hal ini untuk meminimalisir penyebaran dan terjangkitnya HIV/AIDS,” lanjutnya.

Selain itu, sosialisasi ini juga dianggap penting karena di Kutim ini sudah ada kasus HIV/AIDS Ibu Rumah Tangga (IRT) yang tengah mengandung atau hamil serta bayi yang dilahirkan, dengan persentase sekitar tiga persen dari 17.942 jiwa yang menjadi total sasaran populasi kunci tes HIV/AIDS di Kutim. “Temuan adanya ibu hamil (Bumil) yang tertular penyakit kelamin, seperti sifilis. Kondisi ini memang cukup ironis, mengingat penularan HIV/AIDS ternyata dilakukan oleh sang suami penderita sendiri,”pungkasnya. 


Penulis: */Zulhamri

Editor: M.Huldi

Lokalisasi Ditutup, PSK Terpencar, HIV Menyebar

Sabtu, 14/09/2019

Ilustrasi

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.