Rabu, 01/04/2020
Rabu, 01/04/2020
Ilustrasi ( Foto: Ist)
Rabu, 01/04/2020
Ilustrasi ( Foto: Ist)
KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dikabarkan meninggal, Selasa kemari (31/3). Informasi itu dibenarkan juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Andi Sri Juliarty yang juga menjabat Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan.
Hanya saja, kata perempuan yang akrab disapa Dio ini, hasil pemeriksaan spesimen belum keluar dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya.
"Kami belum dapat hasil Swabnya, dan bukan termasuk dari hasil positif yang telah diumumkan,” katanya.
Gugus Tugas dan Pemkot Balikpapan, lanjut Dio, ingin hasil uji lab segera keluar agar diketahui status kesehatan pasien yang meninggal tersebut. "Kami menunggu hasil lab," ucapnya.
Sehingga angka kematian dalam pandemi virus Corona menjadi dua kasus. Pertama menimpa pasien positif dan merupakan warga Banjarmasin yang dirawat di Balikpapan. Sedangkan kematian kedua masih berstatus PDP.
Sementara Wali Kota Balikpapan telah mengumumkan kasus positif virus Corona bertambah dari 12 menjadi 15 kasus. Tiga pasien positif baru itu memiliki riwayat perjalanan keluar daerah seperti perjalanan dinas ke Jawa Barat dan ada yang bertemu dengan orangtuanya dari Lampung ke Jakarta.
"Tapi satu pasien harus kami telusuri karena tidak ada riwayat perjalanan ke luar daerah. Jadi kami cari tahu, dengan siapa saja pasien itu menjalin kontak, statusnya menjadi transmisi lokal," kata kata Rizal Effendi.
Dari hasil itu, maka Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berkurang menjadi 32 orang dari awalnya 37 orang. Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan menjalani karantina mandiri berjumlah 1.152 orang.
"Masih ada delapan spesimen, dan empat laporan hasil spesimen dalam pengiriman," ungkapnya.
Terpisah, Juru Bicara Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak menjelaskan, tiga kasus baru dari Balikpapan tidak terhubung dengan klaster manapun.
"Dari tiga kasus Balikpapan ini, dua tanpa gejala dan satu gejala sakit tenggorokan dan batuk. Semua di rawat di RS Kanujoso," bebernya.
Selain itu, terdapat penambahan 6 kasus PDP di Kaltim dengan rincian 3 kasus di Balikpapan, 1 kasus di Paser yang merupakan hasil tracking dari klaster Ijtima Dunia Gowa dan yang bersangkutan isolasi mandiri di rumah.
Kemudian 1 kasus PDP dari Kutai Timur yang memiliki riwayat perjalana dari Jakarta. Gejalanya sesak napas dan dirawat di RS AW Syahrani Samarinda. Terakhir, satu kasus PDP dari Samarinda dan yang bersangkutan pernah ke Depok. Gejala yang dirasakan demam, batuk dan sakit tenggorokan.
"Ini dirawat di RS Aw Syahrani," tukasnya.
Selain PDP, terjadi penambahan kasus yang terkonfirmasi negatif sebanyak 36 orang. Sehingga total negatif menjadi 120 kasus. (*)
Penulis : */Hendra/Rusdi
Editor : Hendra
*Berita/artikel ini sudah terbit di Koran Kaltim edisi cetak tanggal 01 April 2020
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.