Kamis, 07/12/2017
Kamis, 07/12/2017
Foto: Tim Kreatif/Koran Kaltim
Kamis, 07/12/2017
Foto: Tim Kreatif/Koran Kaltim
SAMARINDA – Selama 33 hari ke depan, bakal calon gubernur (bacagub) dan bakal calon wakil gubernur (bacawagub) Kaltim periode 2018-2023 dipastikan sudah siap bertarung pada pemilihan gubernur. Jika dirunut mulai sekarang, KPU Kaltim menjadwalkan membuka pendaftaran para pasangan kontestan, 8-10 Januari 2018. Jadi, pasangan calon (paslon) sebagai kandidat pilgub sudah bisa terlihat sebelum pendaftaran dibuka.
“Kalau berdasarkan jadwal pilgub akan terlihat 33 hari lagi, pendaftran paslon dibuka pada tanggal 8-10 Januari 2018,” kata Sekretaris KPU Kaltim, Syarifudin Rusli, Rabu (6/12) kemarin.
Pendaftaran paslon yang dibuka selama tiga hari tersebut, kata dia, dua hari, 8-9 Januari akan dibuka mulai pukul 08.00-16.00 wita. Sementara pendaftaran terakhir, akan dibuka mulai pukul 08.00-00.00 Wita.
Adapun syarat pendaftaran paslon kata dia, ada 33 macam, salah satu diantaranya adalah, ijazah, KTP, tes kesehatan, pas foto, surat kelakukan baik, bebas narkoba, pakta integritas, dan penyampaina pakta integritas.
“Sementara syarat pencalonan paslon modalnya harus 11 kursi di DPRD Kaltim,” katanya.
Untuk waktu verifikasi sayarat dukungan paslon, KPU Kaltim menjadwalkan dilakukan pada 18-20 Januari 2018. Sementara pengumuman paslon, kata dia, akan diumumkan pada tanggal 20-26 Januari.
Bagi calon yang sedang menjabat aktif sebagai kepala dan wakil kepala daerah sesuai aturan tak perlu menagalkan jabatannya. Mereka hanya cukup mengajukan izin cuti.
“Berdasarkan ketentuan yang termaktub dalam Pasal 4 Ayat 1 huruf o Peraturan KPU (PKPU) Nomor 9 Tahun 2016 bupati-wakil bupati ataupun walikota-wakil walikota tidak perlu mundur, tapi hanya cuti saja,” katanya.
Perlakuan berbeda terhadap calon dengan latar belakang PNS, anggota DPRD, DPD, Polri dan TNI. Mereka wajib mengundurkan diri. Aturan itu, tertuang dalam PKPU nomor 3 tahun 2017 tentang pemilihan gubernur dan wakil gubernur dan bupati dan wakil bupati atau walikota dan wakil walikota.
Pengamat Politik dari Universitas Mulawarman (UNMUL), DB Paranoan menilai jumlah calon yang akan bertarung tak sebanyak seperti saat ini, di mana ada lebih dari empat figur yang ingin tampil sebagai kandidat. Dia memprediksi paling banyak pasangan calon yang bertarung hanya empat pasang.
Berdasarkan pemetaan koalisi partai-partai pendukung, kata dia akan ada beberapa poros koalisi yang akan bersaing Pilgub Kaltim.
PKS, Gerindra dan PAN memiliki peluang besar membangun koalisi. Alasannya hubungan partai itu sedang harmonis, berkaca dari kemenangan Anies - Sandi di Pilgub DKI Jakarta.
“PKS, Gerindra dan PAN kemungkinan akan berkoalisi, dengan memasang Isran-Hadi, “kata DB Paranoan.
Partai Golkar yang memiliki perolehan kursi terbesar, 13 kursi. Dengan modal itu partai berlambang pohon beringin bisa mengusung calon sendiri tanpa harus berkoalisi.
“Makmur juga bagus jika mendampingi Rita, pernah jadi bupati dan cara kepemimpinanya juga bagus,” paparnya.
Lebih lanjut dia menuturkan, poros lainnya, diprediksi Partai Demokrat akan bergandengan dengan PKB dan PPP dengan memasang Syaharie Jaang-Rizal Effendi.
Sementara PDIP kemungkinan besar akan berkoalisi dengan Partai Nasdem. “Kalau untuk calon yang akan diusung belum bisa kita prediksi, karena selain adanya banyak kader PDIP juga ada di luar kader yang berpotensi, ”katanya.
Di luar dari perkiraan koalisi, ada Partai Hanura kata dia masih belum menentukan sikap. Sebagai partai dengan 4 kursi di Gedung Karang Paci, Hanura pasti akan berkoalisi dengan partai-partai yang sudah memiliki pasangan. Derngan modal 4 kursi, Hanura sudah pasti tak bisa mencalonkan sendiri.
“Kalau partai Hanura belum bisa dipredikasi akan lari ke mana, sebab dia masih melihat peta politik. Dia (Hanura) tidak akan masuk partai pengusung kalau pasangan itu tidak kuat,” pungkasnya. (sab)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.