Rabu, 15/05/2019
Rabu, 15/05/2019
Meski penjualan menurun, bisnis furnitur diyakini akan membaik mengikuti trend model terbaru ( istimewa )
Rabu, 15/05/2019
Meski penjualan menurun, bisnis furnitur diyakini akan membaik mengikuti trend model terbaru ( istimewa )
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Penjualan mebel atau furnitur tak menunjukan kondisi positif pada pekan pertama Ramadan. Rata-rata toko furnitur hanya mencatatkan penjualan untuk perangkat non-perkantoran dari kategori bukan pelanggan hanya sekitar 20 persen dari total penjualan yang masih didominasi langganan.
Sedangkan untuk perangkat perkantoran juga tak mangalami peningkatan berarti. Kalaupun terjadi penjualan dengan jumlah banyak, selalu melibatkan proses pengadaan dari instansi tertentu.
“Peta persaingan sudah berbeda, sekarang bukan persaingan terbuka antar brand. Tetapi pada perajin rumahan. Apalagi tren furnitur terkini, banyak memanfaatkan kayu bekas dan bahan daur ulang lainnya,” ungkap Su Hen, owner Mebel Maju Jaya yang berlokasi Jalan Pahlawan, Selasa kemarin (14/5/2019).
Meski begitu, pengusaha mebel tetap optimistis karena untuk pasar daerah atau pinggiran tetap aktif menjelang lebaran meski jumlahnya tak signifikan.
“Permintaan di wilayah itu tetap ada pada item tertentu. Misalnya sofa atau perangkat dapur,” sebutnya.
Saat ini yang tetap stabil adalah jalur pelanggan. Artinya pemesanan lanjutan dari para pelanggan tetap stabil meski jumlahnya tak besar.
"Sebagai toko, kami selalu berharap mendapat pelanggan baru,” ucapnya.
Meski begitu, Su Hen tetap meyakini bisnisnya akan terus berjalan. "Selalu ada fase seperti ini. Biasanya setelah ada tren dari model baru, bisnis mebel bisa kembali booming,” tandasnya. (*)
Penulis : */Adhi Abdhian
Editor : Hendra
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.