Selasa, 06/03/2018

Permintaan Tinggi dari Pasar Internasional , Pemprov Kaltim Kembangkan 14 Sentra Ulap Doyo

Selasa, 06/03/2018

PUNYA PROSPEK: Kain tenun khas Dayak, ulap doyo kini semakin dikenal dan memiliki permintaan yang cukup tinggi, sehingga perlu terus dikembangkan. (ist)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Permintaan Tinggi dari Pasar Internasional , Pemprov Kaltim Kembangkan 14 Sentra Ulap Doyo

Selasa, 06/03/2018

logo

PUNYA PROSPEK: Kain tenun khas Dayak, ulap doyo kini semakin dikenal dan memiliki permintaan yang cukup tinggi, sehingga perlu terus dikembangkan. (ist)

SAMARINDA - Permintaan akan kain tenun khas Dayak,  Ulap Doyo terus meningkat. Permintaan dari beberapa negara seperti China dan negara di kawasan Eropa mendominasi.  Karenanya, Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM (Disperindagkop UMKM) Kaltim bekerjasama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kaltim melakukan pengembangan dan pembinaan pada sentra penghasil kain khas tersebut.

Kepala Disperindagkop UMKM Kaltim Fuad Assadin menjelaskan, saat ini yang tercatat setidaknya ada 14 sentra pembuatan Ulap Doyo di kaltim.  “Di Kutai Barat (Kubar) ada sekitar 12 sentra dan 2 sentra di Kutai Kartanegara (Kukar),” ujarnya.

Namun demikian, saat ini pihaknya mengaku tak akan memenuhi semua permintaan yang masuk.  Utamanya permintaan dari trader dari China.  “Karena kebanyakan mereka beli, untuk di jual lagi ke pasa Eropha,” tukasnya.

Selain karena menghindari penjualan dengan harga murah, saat ini type perajin Ulap Doyo masih merupakan pekerjaan sampingan, meski di daerah sentra sekalipun.  Karenanya, kapasitas produksi juga menyesuaikan permintaan yang masuk.  Kain tenun yang terbuat dari tanaman Akar Doyo yang hanya hidup di pedalaman Kalimantan tersebut, menjadi perhatian karena keunikan, dan pembuatannya yang masih mengandalkan kemampuan menenun tangan.

Sebuah kain Ulap Doyo yang berukuran 40 x 100 centimeter, dikerjakan sekitar selama 4 sampai 5 hari.  “Harganya bervariasi, kisarannya antara Rp400 sampai 500 ribu,” ucap Fuad.

Untuk bahan baku sendiri, beberapa perajin sudah mulai melakukan upaya budidaya guna mengatasi kelangkaan bahan baku.  “Itu bisa di budidayakan, dan sudah ada yang melakukan budi daya,” tandasnya. (rs)


Permintaan Tinggi dari Pasar Internasional , Pemprov Kaltim Kembangkan 14 Sentra Ulap Doyo

Selasa, 06/03/2018

PUNYA PROSPEK: Kain tenun khas Dayak, ulap doyo kini semakin dikenal dan memiliki permintaan yang cukup tinggi, sehingga perlu terus dikembangkan. (ist)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.