Sabtu, 04/07/2020

Kena Biaya Rapid Test, Pedagang Sapi Kurban Asal Mamuju Naikkan Harga

Sabtu, 04/07/2020

Abdulah dan sapi qurban yang dia jual di Jalan Maduningrat, Melayu, Tenggarong. (Foto: Reza Fahlevi/Korankaltim.com)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Kena Biaya Rapid Test, Pedagang Sapi Kurban Asal Mamuju Naikkan Harga

Sabtu, 04/07/2020

logo

Abdulah dan sapi qurban yang dia jual di Jalan Maduningrat, Melayu, Tenggarong. (Foto: Reza Fahlevi/Korankaltim.com)

KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Pedagang sapi kurban dari luar Kaltim mengaku tidak terlalu terhambat protokol Covid-19. 

Hal itu diungkapkan oleh pedagang sapi kurban asal Mamuju, Sulawesi Barat,  Abdulah. 

Kini,  dia membuka dua lapak sekaligus untuk tahun ini, yakni di Jalan Jelawat Kelurahan Timbau dan Jalan Maduningrat, Kelurahan Melayu, Kecamatan Tenggarong. 

Ada sekitar 70 ekor sapi yang dibawa dari Mamuju  ke Tenggarong. Di perjalanan, dia dan anak buahnya hanya perlu menjalani rapid test dan membawa surat keterangan hasil pemeriksaan dari Mamuju agar bisa masuk ke Kaltim menggunakan kapal laut.

"Makanya ongkos ekspedisinya cukup mahal, soalnya orang-orangnya diongkosi juga untuk rapid test," ungkap Abdulah kepada Korankaltim.com, Sabtu (4/7/2020). 

Ada sekitar 12 orang yang dibawa oleh Abdulah untuk membantu mengurus sapi selama di Tenggarong. Dia mengeluarkan ongkos Rp5 juta untuk biaya rapid test para anak buahnya. Per orangnya dikenai biaya Rp350 ribu. Sesampai di Balikpapan, mereka hanya menjalani pemeriksaan ringan saja. 

Karena itu, Abdulah menaikkan sedikit harga sapi untuk menutup biaya rapid test tadi. 

Satu ekor sapi yang paling besar dibanderol Rp27 juta. "Ini pun Alhamdulilah sudah laku 10 ekor," tandasnya. 


Penulis: Reza Fahlevi

Editor: M.Huldi

Kena Biaya Rapid Test, Pedagang Sapi Kurban Asal Mamuju Naikkan Harga

Sabtu, 04/07/2020

Abdulah dan sapi qurban yang dia jual di Jalan Maduningrat, Melayu, Tenggarong. (Foto: Reza Fahlevi/Korankaltim.com)

Berita Terkait


Kena Biaya Rapid Test, Pedagang Sapi Kurban Asal Mamuju Naikkan Harga

Abdulah dan sapi qurban yang dia jual di Jalan Maduningrat, Melayu, Tenggarong. (Foto: Reza Fahlevi/Korankaltim.com)

KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Pedagang sapi kurban dari luar Kaltim mengaku tidak terlalu terhambat protokol Covid-19. 

Hal itu diungkapkan oleh pedagang sapi kurban asal Mamuju, Sulawesi Barat,  Abdulah. 

Kini,  dia membuka dua lapak sekaligus untuk tahun ini, yakni di Jalan Jelawat Kelurahan Timbau dan Jalan Maduningrat, Kelurahan Melayu, Kecamatan Tenggarong. 

Ada sekitar 70 ekor sapi yang dibawa dari Mamuju  ke Tenggarong. Di perjalanan, dia dan anak buahnya hanya perlu menjalani rapid test dan membawa surat keterangan hasil pemeriksaan dari Mamuju agar bisa masuk ke Kaltim menggunakan kapal laut.

"Makanya ongkos ekspedisinya cukup mahal, soalnya orang-orangnya diongkosi juga untuk rapid test," ungkap Abdulah kepada Korankaltim.com, Sabtu (4/7/2020). 

Ada sekitar 12 orang yang dibawa oleh Abdulah untuk membantu mengurus sapi selama di Tenggarong. Dia mengeluarkan ongkos Rp5 juta untuk biaya rapid test para anak buahnya. Per orangnya dikenai biaya Rp350 ribu. Sesampai di Balikpapan, mereka hanya menjalani pemeriksaan ringan saja. 

Karena itu, Abdulah menaikkan sedikit harga sapi untuk menutup biaya rapid test tadi. 

Satu ekor sapi yang paling besar dibanderol Rp27 juta. "Ini pun Alhamdulilah sudah laku 10 ekor," tandasnya. 


Penulis: Reza Fahlevi

Editor: M.Huldi

 

Berita Terkait

Lokasi CFD Tenggarong Pindah Besok Pagi, SK2 Bakal Bagikan 200 Sapoh untuk Para Pedagang

Pj Gubernur Kaltim Pantau Banjir di Mahulu, Penyaluran Listrik, Bantuan Pangan dan Air Bersih jadi Prioritas Awal

Dukung Gerakan Literasi Desa, Paser Terima Mobil Pusling diJakarta

Warga RT 13 Kelurahan Baru, Tenggarong Berembuk Manfaatkan Dana Rp50 Juta

Setelah Balikpapan, Dinkes Kaltim Siap Vaksinasi Lima Ribu Anak di Kota Samarinda

Dinsos Kaltim Kirim 1.500 Paket ke Mahulu, Kemensos RI juga Segera Beri Bantuan

Ribuan Orang Hadiri Tabligh Akbar Ustaz Abdul Somad di Masjid Al Qadar Tenggarong Siang Tadi

Kecamatan Tabang Diterjang Banjir Imbas Hujan di Hulu Sungai Belayan, BPBD Kukar Turunkan Tim Pantau Potensi Banjir Kiriman dari Mahulu

Hendak Menyeberang Jalan Saat Banjir di Mahulu, Karyawan Warung PHP Sebenaq Meninggal Dunia Pagi Tadi

Aktivitas Warga di Ibu Kota Mahulu Mulai Normal Setelah Sempat Diterjang Banjir

Kerap Mencuri di Rumah Kosong, Warga Perum Handil Kopi Sambutan Diciduk Polisi

Pabrik Smelter di Sangasanga Kembali Terbakar, Tiga Orang Alami Luka-Luka

Proyek Peningkatan Sistem Drainase Perkotaan di Tanjung Redeb Habiskan Anggaran Rp23,7 Miliar

Pengembangan Lahan Kakao Berau Baru 500 Hektare, Kelompok Tani Diminta Tak Alih Fungsikan Lahan

Ketergantungan Kaltim pada Sektor Pertambangan jadi Sorotan

Petani Kakao di Berau Diminta Bermitra dengan Perusahaan

Libatkan 14 Perusahaan, Disnaker Samarinda Buka Job Fair Pekan Depan

Aplikasi Perjalanan Dinas Dikritisi Anggota DPRD Samarinda, Sebut Jalan-Jalan untuk Adopsi Tata Kota

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.