Selasa, 25/02/2020

Dinkes Akui Lebih Mudah Tangani PSK di Lokalisasi

Selasa, 25/02/2020

Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kukar, Imam Pranawa Utama

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Dinkes Akui Lebih Mudah Tangani PSK di Lokalisasi

Selasa, 25/02/2020

logo

Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kukar, Imam Pranawa Utama

KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Lokalisasi terselubung berkedok warung kopi di kawasan Jalur Poros Tenggarong Seberang - Samarinda memang telah dibongkar. Namun, masalah tidak selesai sampai di situ.

Justru,  penyebaran penyakit menular seksual akan semakin masif terjadi di tengah-tengah masyarakat.

Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kukar Imam Pranawa Utama mengatakan prostitusi  terselubung tentunya mempersulit upaya pemantauan.

"Sebetulnya kan lokalisasi sudah tidak ada lagi, semua sudah ditutup. Dan seperti kemarin yang ada di kopi pangku dan sebagainya itu kan sebenarnya ilegal. Jadi kita bicara kemarin ya, sebenarnya kalau dari kami dinas kesehatan yang tempo dulu, lokalisasi jadi satu itu, kita enak. Dalam artian saat kita memberikan pelayanan lebih enak karena kan terkoordinir," katanya kepada KORANKALTIM.COM, Selasa (25/2/2020).

Imam mengungkapkan, saat ini, Dinkes bisa tetap melakukan pemantauan penyakit menular seksual berdasarkan laporan dari Puskesmas yang ada di kecamatan-kecamatan.

Meski begitu, jika berharap lokalisasi prostitusi terpusat di satu tempat, maka hal ini juga dilema tersendiri.  

"Nanti Dinkes disebut mendukung prostitusi. Ini tidak bisa karena berlawanan dengan program pemerintah. Jadi saat ini kita bergerak kalau memang ada laporan, kita akan datang dan dikoordinir teman-teman di Puskesmas yang lebih tahu di wilayah kerjanya. Begitu juga misalnya ada kegiatan dari pemerintah pusat atau provinsi untuk melakukan sosialisasi dan pemantauan kasus HIV dan sebagainya," demikian Imam.


Penulis: Muhammad Heriansyah

Editor: M.Huldi


Dinkes Akui Lebih Mudah Tangani PSK di Lokalisasi

Selasa, 25/02/2020

Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kukar, Imam Pranawa Utama

Berita Terkait


Dinkes Akui Lebih Mudah Tangani PSK di Lokalisasi

Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kukar, Imam Pranawa Utama

KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Lokalisasi terselubung berkedok warung kopi di kawasan Jalur Poros Tenggarong Seberang - Samarinda memang telah dibongkar. Namun, masalah tidak selesai sampai di situ.

Justru,  penyebaran penyakit menular seksual akan semakin masif terjadi di tengah-tengah masyarakat.

Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kukar Imam Pranawa Utama mengatakan prostitusi  terselubung tentunya mempersulit upaya pemantauan.

"Sebetulnya kan lokalisasi sudah tidak ada lagi, semua sudah ditutup. Dan seperti kemarin yang ada di kopi pangku dan sebagainya itu kan sebenarnya ilegal. Jadi kita bicara kemarin ya, sebenarnya kalau dari kami dinas kesehatan yang tempo dulu, lokalisasi jadi satu itu, kita enak. Dalam artian saat kita memberikan pelayanan lebih enak karena kan terkoordinir," katanya kepada KORANKALTIM.COM, Selasa (25/2/2020).

Imam mengungkapkan, saat ini, Dinkes bisa tetap melakukan pemantauan penyakit menular seksual berdasarkan laporan dari Puskesmas yang ada di kecamatan-kecamatan.

Meski begitu, jika berharap lokalisasi prostitusi terpusat di satu tempat, maka hal ini juga dilema tersendiri.  

"Nanti Dinkes disebut mendukung prostitusi. Ini tidak bisa karena berlawanan dengan program pemerintah. Jadi saat ini kita bergerak kalau memang ada laporan, kita akan datang dan dikoordinir teman-teman di Puskesmas yang lebih tahu di wilayah kerjanya. Begitu juga misalnya ada kegiatan dari pemerintah pusat atau provinsi untuk melakukan sosialisasi dan pemantauan kasus HIV dan sebagainya," demikian Imam.


Penulis: Muhammad Heriansyah

Editor: M.Huldi


 

Berita Terkait

Lokasi CFD Tenggarong Pindah Besok Pagi, SK2 Bakal Bagikan 200 Sapoh untuk Para Pedagang

Pj Gubernur Kaltim Pantau Banjir di Mahulu, Penyaluran Listrik, Bantuan Pangan dan Air Bersih jadi Prioritas Awal

Dukung Gerakan Literasi Desa, Paser Terima Mobil Pusling diJakarta

Warga RT 13 Kelurahan Baru, Tenggarong Berembuk Manfaatkan Dana Rp50 Juta

Setelah Balikpapan, Dinkes Kaltim Siap Vaksinasi Lima Ribu Anak di Kota Samarinda

Dinsos Kaltim Kirim 1.500 Paket ke Mahulu, Kemensos RI juga Segera Beri Bantuan

Ribuan Orang Hadiri Tabligh Akbar Ustaz Abdul Somad di Masjid Al Qadar Tenggarong Siang Tadi

Kecamatan Tabang Diterjang Banjir Imbas Hujan di Hulu Sungai Belayan, BPBD Kukar Turunkan Tim Pantau Potensi Banjir Kiriman dari Mahulu

Hendak Menyeberang Jalan Saat Banjir di Mahulu, Karyawan Warung PHP Sebenaq Meninggal Dunia Pagi Tadi

Aktivitas Warga di Ibu Kota Mahulu Mulai Normal Setelah Sempat Diterjang Banjir

Kerap Mencuri di Rumah Kosong, Warga Perum Handil Kopi Sambutan Diciduk Polisi

Pabrik Smelter di Sangasanga Kembali Terbakar, Tiga Orang Alami Luka-Luka

Proyek Peningkatan Sistem Drainase Perkotaan di Tanjung Redeb Habiskan Anggaran Rp23,7 Miliar

Pengembangan Lahan Kakao Berau Baru 500 Hektare, Kelompok Tani Diminta Tak Alih Fungsikan Lahan

Ketergantungan Kaltim pada Sektor Pertambangan jadi Sorotan

Petani Kakao di Berau Diminta Bermitra dengan Perusahaan

Libatkan 14 Perusahaan, Disnaker Samarinda Buka Job Fair Pekan Depan

Aplikasi Perjalanan Dinas Dikritisi Anggota DPRD Samarinda, Sebut Jalan-Jalan untuk Adopsi Tata Kota

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.