Rabu, 19/02/2020

Tak Minat jadi Bupati, Raja Labok Fokus Bangun Adat Budaya Muara Kaman

Rabu, 19/02/2020

Ingin fokus mengembangkan budaya daerah, Iansyahrechza alias Raja Labok (tiga dari kiri), tak berminat terjun di dunia politik. ( Foto: Ist)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Tak Minat jadi Bupati, Raja Labok Fokus Bangun Adat Budaya Muara Kaman

Rabu, 19/02/2020

logo

Ingin fokus mengembangkan budaya daerah, Iansyahrechza alias Raja Labok (tiga dari kiri), tak berminat terjun di dunia politik. ( Foto: Ist)

KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Maharaja Kerajaan Kutai Mulawarman Raja Iansyahrechza atau yang akrab disapa Raja Labok tak berminat sedikitpun untuk mencalonkan diri sebagai Bupati Kutai Kartanegara.

Saat para tokoh masyarakat dan tokoh politik berlomba-lomba ingin mencalonkan diri menjadi Bupati dan Wakil Bupati pada kontestasi Pilkada Kukar tahun ini, Raja Labok menetapkan pilihannya untuk tidak ikut-ikutan meskipun dirinya sangat populer dan meskipun mendapat dukungan penuh dari masyarakat untuk maju mencalonkan dirinya.

"Ndik, ndik (tidak)," kata Raja Labok dengan logat Kutai saat ditanya kesediaannya jadi bupati saat dihubungi korankaltim.com Rabu (19/2/2020) siang tadi.

Alasan dirinya tidak ingin menjadi bupati Kukar karena ingin fokus membangun dan melestarikan adat budaya Kutai melalui perkumpulan Kerajaan Kutai Mulawarman yang dipimpinnya.

"Ingin fokus membangun adat budaya di Muara Kaman karena sudah saatnya Muara Kaman menjadi kunjungan wisata. Dan saya sejak tahun 2007 sudah tidak ikut-ikutan untuk berpolitik partai dan politik praktis," ungkapnya.

Untuk membangun daerah, semua orang bisa berperan, tidak harus berlomba-lomba untuk menjadi kepala daerah.  "Untuk membangun daerah dik perlu jadi gubernur atau bupati," tegas Labok. (*)


Penulis Muhammad Heriansyah

Editor: Aspian Nur


Tak Minat jadi Bupati, Raja Labok Fokus Bangun Adat Budaya Muara Kaman

Rabu, 19/02/2020

Ingin fokus mengembangkan budaya daerah, Iansyahrechza alias Raja Labok (tiga dari kiri), tak berminat terjun di dunia politik. ( Foto: Ist)

Berita Terkait


Tak Minat jadi Bupati, Raja Labok Fokus Bangun Adat Budaya Muara Kaman

Ingin fokus mengembangkan budaya daerah, Iansyahrechza alias Raja Labok (tiga dari kiri), tak berminat terjun di dunia politik. ( Foto: Ist)

KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Maharaja Kerajaan Kutai Mulawarman Raja Iansyahrechza atau yang akrab disapa Raja Labok tak berminat sedikitpun untuk mencalonkan diri sebagai Bupati Kutai Kartanegara.

Saat para tokoh masyarakat dan tokoh politik berlomba-lomba ingin mencalonkan diri menjadi Bupati dan Wakil Bupati pada kontestasi Pilkada Kukar tahun ini, Raja Labok menetapkan pilihannya untuk tidak ikut-ikutan meskipun dirinya sangat populer dan meskipun mendapat dukungan penuh dari masyarakat untuk maju mencalonkan dirinya.

"Ndik, ndik (tidak)," kata Raja Labok dengan logat Kutai saat ditanya kesediaannya jadi bupati saat dihubungi korankaltim.com Rabu (19/2/2020) siang tadi.

Alasan dirinya tidak ingin menjadi bupati Kukar karena ingin fokus membangun dan melestarikan adat budaya Kutai melalui perkumpulan Kerajaan Kutai Mulawarman yang dipimpinnya.

"Ingin fokus membangun adat budaya di Muara Kaman karena sudah saatnya Muara Kaman menjadi kunjungan wisata. Dan saya sejak tahun 2007 sudah tidak ikut-ikutan untuk berpolitik partai dan politik praktis," ungkapnya.

Untuk membangun daerah, semua orang bisa berperan, tidak harus berlomba-lomba untuk menjadi kepala daerah.  "Untuk membangun daerah dik perlu jadi gubernur atau bupati," tegas Labok. (*)


Penulis Muhammad Heriansyah

Editor: Aspian Nur


 

Berita Terkait

Lokasi CFD Tenggarong Pindah Besok Pagi, SK2 Bakal Bagikan 200 Sapoh untuk Para Pedagang

Pj Gubernur Kaltim Pantau Banjir di Mahulu, Penyaluran Listrik, Bantuan Pangan dan Air Bersih jadi Prioritas Awal

Dukung Gerakan Literasi Desa, Paser Terima Mobil Pusling diJakarta

Warga RT 13 Kelurahan Baru, Tenggarong Berembuk Manfaatkan Dana Rp50 Juta

Setelah Balikpapan, Dinkes Kaltim Siap Vaksinasi Lima Ribu Anak di Kota Samarinda

Dinsos Kaltim Kirim 1.500 Paket ke Mahulu, Kemensos RI juga Segera Beri Bantuan

Ribuan Orang Hadiri Tabligh Akbar Ustaz Abdul Somad di Masjid Al Qadar Tenggarong Siang Tadi

Kecamatan Tabang Diterjang Banjir Imbas Hujan di Hulu Sungai Belayan, BPBD Kukar Turunkan Tim Pantau Potensi Banjir Kiriman dari Mahulu

Hendak Menyeberang Jalan Saat Banjir di Mahulu, Karyawan Warung PHP Sebenaq Meninggal Dunia Pagi Tadi

Aktivitas Warga di Ibu Kota Mahulu Mulai Normal Setelah Sempat Diterjang Banjir

Kerap Mencuri di Rumah Kosong, Warga Perum Handil Kopi Sambutan Diciduk Polisi

Pabrik Smelter di Sangasanga Kembali Terbakar, Tiga Orang Alami Luka-Luka

Proyek Peningkatan Sistem Drainase Perkotaan di Tanjung Redeb Habiskan Anggaran Rp23,7 Miliar

Pengembangan Lahan Kakao Berau Baru 500 Hektare, Kelompok Tani Diminta Tak Alih Fungsikan Lahan

Ketergantungan Kaltim pada Sektor Pertambangan jadi Sorotan

Petani Kakao di Berau Diminta Bermitra dengan Perusahaan

Libatkan 14 Perusahaan, Disnaker Samarinda Buka Job Fair Pekan Depan

Aplikasi Perjalanan Dinas Dikritisi Anggota DPRD Samarinda, Sebut Jalan-Jalan untuk Adopsi Tata Kota

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.