Rabu, 15/01/2020

Ada 11 Titik Pergeseran Tanah, 9 Longsor Selama Hujan di Samarinda

Rabu, 15/01/2020

Salah satu longsor yang terjadi di rumah warga di Jalan Pulau Tarakan RT 31 Kelurahan Sungai Pinang Samarinda Utara. (Foto: Nancy/Korankaltimcom)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Ada 11 Titik Pergeseran Tanah, 9 Longsor Selama Hujan di Samarinda

Rabu, 15/01/2020

logo

Salah satu longsor yang terjadi di rumah warga di Jalan Pulau Tarakan RT 31 Kelurahan Sungai Pinang Samarinda Utara. (Foto: Nancy/Korankaltimcom)

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Sampai hari ini, imbas dari hujan deras yang terjadi di Samarinda tak hanya banjir tapi ternyata juga membuat 11 titik di Kota Tepian mengalami pergeseran tanah yang sebagian menyebabkan longsor.

Walikota Samarinda H Syaharie Jaang menjelaskan kalau setiap hari dirinya selalu mendapatkan informasi kejadian atau kondisi yang ada di Samarinda. "Memang tidak mudah mengatasi masalah ini karena  terkait anggaran," ungkap Jaang.

Selain itu banyak warga yang bermukim di lereng-lereng dan jika berbicara soal kondisi, tak disarankan untuk tinggal atau membangun di kawasan seperti lereng tersebut. "Karena itu perlu hati-hati, apalagi melihat kondisi tanah di Samarinda dan kami hanya bisa menghimbau, kalau bisa jangan bangun rumah di daerah seperti itu, kalau kami bilang daerah hijau, lengah sedikit tidak ada IMB sudah dibangun. Masyarakat senang saja, bilangan tidak apa-apa," paparnya.

Terpisah, Plt Kepala BPBD, Hendra AH memgatakan hingga saat ini diakuinya ada sekitar 9 titik longsor di Samarinda. "Kami sudah ada turun di lokasi salah satunya di Jalan Lumba lumba dan sudah kami rapatkan bersama dengan lurah dan RT setempat, terkait penanganannya," tuturnya.

Sementara, terkait dengan personel yang diturunkan di lapangan untuk penanganan longsor, pihaknya mengaku personel difokuskan pada banjir. "Jadi, personel yang di lokasi banjir kami turunkan untuk ke tkp longsor, membantu evakuasi," kata Hendra.  (*)


Penulis: Nancy

Editor: Aspian Nur

Ada 11 Titik Pergeseran Tanah, 9 Longsor Selama Hujan di Samarinda

Rabu, 15/01/2020

Salah satu longsor yang terjadi di rumah warga di Jalan Pulau Tarakan RT 31 Kelurahan Sungai Pinang Samarinda Utara. (Foto: Nancy/Korankaltimcom)

Berita Terkait


Ada 11 Titik Pergeseran Tanah, 9 Longsor Selama Hujan di Samarinda

Salah satu longsor yang terjadi di rumah warga di Jalan Pulau Tarakan RT 31 Kelurahan Sungai Pinang Samarinda Utara. (Foto: Nancy/Korankaltimcom)

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Sampai hari ini, imbas dari hujan deras yang terjadi di Samarinda tak hanya banjir tapi ternyata juga membuat 11 titik di Kota Tepian mengalami pergeseran tanah yang sebagian menyebabkan longsor.

Walikota Samarinda H Syaharie Jaang menjelaskan kalau setiap hari dirinya selalu mendapatkan informasi kejadian atau kondisi yang ada di Samarinda. "Memang tidak mudah mengatasi masalah ini karena  terkait anggaran," ungkap Jaang.

Selain itu banyak warga yang bermukim di lereng-lereng dan jika berbicara soal kondisi, tak disarankan untuk tinggal atau membangun di kawasan seperti lereng tersebut. "Karena itu perlu hati-hati, apalagi melihat kondisi tanah di Samarinda dan kami hanya bisa menghimbau, kalau bisa jangan bangun rumah di daerah seperti itu, kalau kami bilang daerah hijau, lengah sedikit tidak ada IMB sudah dibangun. Masyarakat senang saja, bilangan tidak apa-apa," paparnya.

Terpisah, Plt Kepala BPBD, Hendra AH memgatakan hingga saat ini diakuinya ada sekitar 9 titik longsor di Samarinda. "Kami sudah ada turun di lokasi salah satunya di Jalan Lumba lumba dan sudah kami rapatkan bersama dengan lurah dan RT setempat, terkait penanganannya," tuturnya.

Sementara, terkait dengan personel yang diturunkan di lapangan untuk penanganan longsor, pihaknya mengaku personel difokuskan pada banjir. "Jadi, personel yang di lokasi banjir kami turunkan untuk ke tkp longsor, membantu evakuasi," kata Hendra.  (*)


Penulis: Nancy

Editor: Aspian Nur

 

Berita Terkait

Pj Gubernur Kaltim Pantau Banjir di Mahulu, Penyaluran Listrik, Bantuan Pangan dan Air Bersih jadi Prioritas Awal

Dukung Gerakan Literasi Desa, Paser Terima Mobil Pusling diJakarta

Warga RT 13 Kelurahan Baru, Tenggarong Berembuk Manfaatkan Dana Rp50 Juta

Setelah Balikpapan, Dinkes Kaltim Siap Vaksinasi Lima Ribu Anak di Kota Samarinda

Dinsos Kaltim Kirim 1.500 Paket ke Mahulu, Kemensos RI juga Segera Beri Bantuan

Ribuan Orang Hadiri Tabligh Akbar Ustaz Abdul Somad di Masjid Al Qadar Tenggarong Siang Tadi

Kecamatan Tabang Diterjang Banjir Imbas Hujan di Hulu Sungai Belayan, BPBD Kukar Turunkan Tim Pantau Potensi Banjir Kiriman dari Mahulu

Hendak Menyeberang Jalan Saat Banjir di Mahulu, Karyawan Warung PHP Sebenaq Meninggal Dunia Pagi Tadi

Aktivitas Warga di Ibu Kota Mahulu Mulai Normal Setelah Sempat Diterjang Banjir

Kerap Mencuri di Rumah Kosong, Warga Perum Handil Kopi Sambutan Diciduk Polisi

Pabrik Smelter di Sangasanga Kembali Terbakar, Tiga Orang Alami Luka-Luka

Proyek Peningkatan Sistem Drainase Perkotaan di Tanjung Redeb Habiskan Anggaran Rp23,7 Miliar

Pengembangan Lahan Kakao Berau Baru 500 Hektare, Kelompok Tani Diminta Tak Alih Fungsikan Lahan

Ketergantungan Kaltim pada Sektor Pertambangan jadi Sorotan

Petani Kakao di Berau Diminta Bermitra dengan Perusahaan

Libatkan 14 Perusahaan, Disnaker Samarinda Buka Job Fair Pekan Depan

Aplikasi Perjalanan Dinas Dikritisi Anggota DPRD Samarinda, Sebut Jalan-Jalan untuk Adopsi Tata Kota

Pilkada PPU, Hamdam-Ahmad Basir Kembalikan Formulir Pendaftaran di PDIP PPU

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.