Kamis, 17/10/2019

Slogan Samarinda Kota Tepian Sudah Saatnya Diganti.

Kamis, 17/10/2019

Ketua Kamar Dagang industri Samarinda, Iriansyah Said. (Foto: Istimewa)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Slogan Samarinda Kota Tepian Sudah Saatnya Diganti.

Kamis, 17/10/2019

logo

Ketua Kamar Dagang industri Samarinda, Iriansyah Said. (Foto: Istimewa)

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA , Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Samarinda, Iriansyah Said menilai slogan Kota Tepian sangat tidak relevan dan tidak relevan dan tidak menggugah semangat masyarakat Samarinda. Pasalnya, Iriansyah menilai Motto atau slogan yang disematkan pada suatu wilayah merupakan identitas dan sebagai penggugah atas visi misi motto tersebut yang disematkan pada suatu kota. 

Pria yang sangat aktif dalam berbagai organisasi sosial maupun ekonomi di Samarinda maupun Kaltim ini mengungkapkan slogan Kota Tepian secara singkatan memang baik namun jika ditinjau dari bahasa Indonesia sesuai KBBI artinya Pinggiran, dan ia menilai Kota Samarinda yang telah berkembang dan menuju penyangga IKN ini tidak sepantasnya menjadi kota pinggiran secara harafiah maupun secara slogan. 

"Ditinjau dari singkatan maupun dari letak geografis yang memang berada di tepi mahakam dari motto Tepian itu memang baik, namun secara bahasa itu bisa multitafsir yaitu bisa saja Tepian yang Terpinggirkan," papar Iriansyah kepada korankaltim.com Kamis, (17/10/19) siang tadi.

Dirinya  mengaku keperihatinannya moto Kota Tepian tersebut atas pengalaman pribadinya karena kerap menjadi gurauan tokoh-tokoh, ia mengatakan pernah mendengar gurauan tokoh nasional mengenai motto Kota Tepian dalam suatu agenda nasional. " Saya prihatin kota dimana saya lahir, berkembang dan mungkin mati disini mendengar orang itu berucap "Samarinda banjir, kumuh dan macet" dan dijawab enteng dengan koleganya "wajar saja namanya saja Kota Tepian," saya merasa berdosa jika tidak berbuat apa-apa mengenai hal tersebut," ujar Iriansyah lagi.

Mantan Wakil Ketua GApensi ini mengusulkan untuk bercermin pada slogan negara lain. "Kita lihat slogan Malaysia Boleh dibawah kepemimpinan Mahathir Muhammad Hal tersebut seolah mengukuhkan dan menimbulkan semangat rakyat malaysia bahwa mereka itu BOLEH (bisa dalam bahasa Indonesia) karena boleh mereka terpatri dalam hati untuk optimis dalam segala hal,"  sebutnya.

Ia pun mengusulkan moto Kota Samarinda yaitu Samarinda Kota Setia." Karena kata SETIA mudah terpatri di hati masyarakat, habluminallah-nya setia pada ajaran Allah, dan setia pada ajarannya bagi non-muslim. Habluminannas-nya setia pada lingkungan, setia kebersihan, setia pada perdamaian serta pada NKRI," pungkas Iriansyah. (*)


Penulis : Muhammad Alvin Fazrien

Editor: Aspian Nur

Slogan Samarinda Kota Tepian Sudah Saatnya Diganti.

Kamis, 17/10/2019

Ketua Kamar Dagang industri Samarinda, Iriansyah Said. (Foto: Istimewa)

Berita Terkait


Slogan Samarinda Kota Tepian Sudah Saatnya Diganti.

Ketua Kamar Dagang industri Samarinda, Iriansyah Said. (Foto: Istimewa)

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA , Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Samarinda, Iriansyah Said menilai slogan Kota Tepian sangat tidak relevan dan tidak relevan dan tidak menggugah semangat masyarakat Samarinda. Pasalnya, Iriansyah menilai Motto atau slogan yang disematkan pada suatu wilayah merupakan identitas dan sebagai penggugah atas visi misi motto tersebut yang disematkan pada suatu kota. 

Pria yang sangat aktif dalam berbagai organisasi sosial maupun ekonomi di Samarinda maupun Kaltim ini mengungkapkan slogan Kota Tepian secara singkatan memang baik namun jika ditinjau dari bahasa Indonesia sesuai KBBI artinya Pinggiran, dan ia menilai Kota Samarinda yang telah berkembang dan menuju penyangga IKN ini tidak sepantasnya menjadi kota pinggiran secara harafiah maupun secara slogan. 

"Ditinjau dari singkatan maupun dari letak geografis yang memang berada di tepi mahakam dari motto Tepian itu memang baik, namun secara bahasa itu bisa multitafsir yaitu bisa saja Tepian yang Terpinggirkan," papar Iriansyah kepada korankaltim.com Kamis, (17/10/19) siang tadi.

Dirinya  mengaku keperihatinannya moto Kota Tepian tersebut atas pengalaman pribadinya karena kerap menjadi gurauan tokoh-tokoh, ia mengatakan pernah mendengar gurauan tokoh nasional mengenai motto Kota Tepian dalam suatu agenda nasional. " Saya prihatin kota dimana saya lahir, berkembang dan mungkin mati disini mendengar orang itu berucap "Samarinda banjir, kumuh dan macet" dan dijawab enteng dengan koleganya "wajar saja namanya saja Kota Tepian," saya merasa berdosa jika tidak berbuat apa-apa mengenai hal tersebut," ujar Iriansyah lagi.

Mantan Wakil Ketua GApensi ini mengusulkan untuk bercermin pada slogan negara lain. "Kita lihat slogan Malaysia Boleh dibawah kepemimpinan Mahathir Muhammad Hal tersebut seolah mengukuhkan dan menimbulkan semangat rakyat malaysia bahwa mereka itu BOLEH (bisa dalam bahasa Indonesia) karena boleh mereka terpatri dalam hati untuk optimis dalam segala hal,"  sebutnya.

Ia pun mengusulkan moto Kota Samarinda yaitu Samarinda Kota Setia." Karena kata SETIA mudah terpatri di hati masyarakat, habluminallah-nya setia pada ajaran Allah, dan setia pada ajarannya bagi non-muslim. Habluminannas-nya setia pada lingkungan, setia kebersihan, setia pada perdamaian serta pada NKRI," pungkas Iriansyah. (*)


Penulis : Muhammad Alvin Fazrien

Editor: Aspian Nur

 

Berita Terkait

Pj Gubernur Kaltim Pantau Banjir di Mahulu, Penyaluran Listrik, Bantuan Pangan dan Air Bersih jadi Prioritas Awal

Dukung Gerakan Literasi Desa, Paser Terima Mobil Pusling diJakarta

Warga RT 13 Kelurahan Baru, Tenggarong Berembuk Manfaatkan Dana Rp50 Juta

Setelah Balikpapan, Dinkes Kaltim Siap Vaksinasi Lima Ribu Anak di Kota Samarinda

Dinsos Kaltim Kirim 1.500 Paket ke Mahulu, Kemensos RI juga Segera Beri Bantuan

Ribuan Orang Hadiri Tabligh Akbar Ustaz Abdul Somad di Masjid Al Qadar Tenggarong Siang Tadi

Kecamatan Tabang Diterjang Banjir Imbas Hujan di Hulu Sungai Belayan, BPBD Kukar Turunkan Tim Pantau Potensi Banjir Kiriman dari Mahulu

Hendak Menyeberang Jalan Saat Banjir di Mahulu, Karyawan Warung PHP Sebenaq Meninggal Dunia Pagi Tadi

Aktivitas Warga di Ibu Kota Mahulu Mulai Normal Setelah Sempat Diterjang Banjir

Kerap Mencuri di Rumah Kosong, Warga Perum Handil Kopi Sambutan Diciduk Polisi

Pabrik Smelter di Sangasanga Kembali Terbakar, Tiga Orang Alami Luka-Luka

Proyek Peningkatan Sistem Drainase Perkotaan di Tanjung Redeb Habiskan Anggaran Rp23,7 Miliar

Pengembangan Lahan Kakao Berau Baru 500 Hektare, Kelompok Tani Diminta Tak Alih Fungsikan Lahan

Ketergantungan Kaltim pada Sektor Pertambangan jadi Sorotan

Petani Kakao di Berau Diminta Bermitra dengan Perusahaan

Libatkan 14 Perusahaan, Disnaker Samarinda Buka Job Fair Pekan Depan

Aplikasi Perjalanan Dinas Dikritisi Anggota DPRD Samarinda, Sebut Jalan-Jalan untuk Adopsi Tata Kota

Pilkada PPU, Hamdam-Ahmad Basir Kembalikan Formulir Pendaftaran di PDIP PPU

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.