Selasa, 08/10/2019

Pemkab dan BPJN Bahas Jalan Amblas di Bakungan, Bakal Dibangun Jembatan

Selasa, 08/10/2019

Suasana rapat pembahasan longsor Margasari dan Bakungan di ruang rapat Sekda Kukar, Selasa (8/10/2019). (Foto: Reza Fahlevi/korankaltimcom)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Pemkab dan BPJN Bahas Jalan Amblas di Bakungan, Bakal Dibangun Jembatan

Selasa, 08/10/2019

logo

Suasana rapat pembahasan longsor Margasari dan Bakungan di ruang rapat Sekda Kukar, Selasa (8/10/2019). (Foto: Reza Fahlevi/korankaltimcom)

KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Sebagai tindak lanjut penanganan abrasi tanah di dusun Margasari dan Bakungan, Kecamatan Loa Kulu, Pemkab Kukar bersama Balai Pelaksanaan Jalan Negara (BPJN) XII menggelar rapat pada Selasa (8/10/2019).

Dalam pembahasan tersebut, ada tiga alternatif langkah penanganan jalan yang amblas pada 2015 lalu itu. Pertama, membangun kembali jalan extinction, jalan berbatu yang selama ini menjadi jalan alternatif menuju Loa Janan. Kedua, membangun jalan tepat di tengah-tengah antara jalan yang amblas dan jalan extinction, namun harus mengorbankan beberapa rumah warga yang menjadi lintasannya. Ketiga adalah membangun jembatan di lokasi jalan yang amblas itu.

“Jembatan memang nilainya ya hampir Rp50 miliar, bentangnya itu seratus meter. Saya bilang kapan lagi itu diselesaikan, sudah berapa kontribusi Kukar untuk pusat, masak 50 miliar aja dipermasalahkan,” kata Sunggono kepada korankaltim.com.

Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III seharusnya juga hadir dalam rapat itu. Sayang, tak datang. Akibatnya, pembahasan penanganan awal pascalongsor Dusun Margasari belum sepenuhnya terbahas.

“Nanti mereka (BWS) membuat konstruksi supaya sungai tidak abrasi lagi. Namun karena BWS tidak hadir maka Pemkab meminta Pemprov untuk dapat menghadirkan. Insyaallah sudah ada konstruksinya, cerucuk biayanya kurang lebih 9,5 miliar,” paparnya.

Untuk sementara ini, bagian tanah yang abrasi dipasang terpal menjulur hingga ke sungai. Fungsinya, tanah tidak akan semakin tergerus ketika hujan dan diterpa ombak. Hanya saja, terpal yang dipasang itu sempat hilang entah kemana.

“Kemarin pada waktu dipasang malah hilang. Makanya sekarang saya bilang untuk dipasang angkur supaya tidak hilang lagi,” cetusnya.

Untuk kepentingan pemasangan cerucuk nantinya, empat rumah di kawasan longsor Margasari akan dibongkar. Sunggono telah menyampaikan kepada pihak kecamatan untuk mensosialisasikan hal ini.

“Pilihannya apakah (rumah) itu bongkar sendiri atau kita bantu membongkar nanti. Kalau bisa minta tolong perusahaan mungkin ada ongkos untuk membantu itu,” pungkasnya.


Penulis: Reza Fahlevi

Editor : M.Huldi

Pemkab dan BPJN Bahas Jalan Amblas di Bakungan, Bakal Dibangun Jembatan

Selasa, 08/10/2019

Suasana rapat pembahasan longsor Margasari dan Bakungan di ruang rapat Sekda Kukar, Selasa (8/10/2019). (Foto: Reza Fahlevi/korankaltimcom)

Berita Terkait


Pemkab dan BPJN Bahas Jalan Amblas di Bakungan, Bakal Dibangun Jembatan

Suasana rapat pembahasan longsor Margasari dan Bakungan di ruang rapat Sekda Kukar, Selasa (8/10/2019). (Foto: Reza Fahlevi/korankaltimcom)

KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Sebagai tindak lanjut penanganan abrasi tanah di dusun Margasari dan Bakungan, Kecamatan Loa Kulu, Pemkab Kukar bersama Balai Pelaksanaan Jalan Negara (BPJN) XII menggelar rapat pada Selasa (8/10/2019).

Dalam pembahasan tersebut, ada tiga alternatif langkah penanganan jalan yang amblas pada 2015 lalu itu. Pertama, membangun kembali jalan extinction, jalan berbatu yang selama ini menjadi jalan alternatif menuju Loa Janan. Kedua, membangun jalan tepat di tengah-tengah antara jalan yang amblas dan jalan extinction, namun harus mengorbankan beberapa rumah warga yang menjadi lintasannya. Ketiga adalah membangun jembatan di lokasi jalan yang amblas itu.

“Jembatan memang nilainya ya hampir Rp50 miliar, bentangnya itu seratus meter. Saya bilang kapan lagi itu diselesaikan, sudah berapa kontribusi Kukar untuk pusat, masak 50 miliar aja dipermasalahkan,” kata Sunggono kepada korankaltim.com.

Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III seharusnya juga hadir dalam rapat itu. Sayang, tak datang. Akibatnya, pembahasan penanganan awal pascalongsor Dusun Margasari belum sepenuhnya terbahas.

“Nanti mereka (BWS) membuat konstruksi supaya sungai tidak abrasi lagi. Namun karena BWS tidak hadir maka Pemkab meminta Pemprov untuk dapat menghadirkan. Insyaallah sudah ada konstruksinya, cerucuk biayanya kurang lebih 9,5 miliar,” paparnya.

Untuk sementara ini, bagian tanah yang abrasi dipasang terpal menjulur hingga ke sungai. Fungsinya, tanah tidak akan semakin tergerus ketika hujan dan diterpa ombak. Hanya saja, terpal yang dipasang itu sempat hilang entah kemana.

“Kemarin pada waktu dipasang malah hilang. Makanya sekarang saya bilang untuk dipasang angkur supaya tidak hilang lagi,” cetusnya.

Untuk kepentingan pemasangan cerucuk nantinya, empat rumah di kawasan longsor Margasari akan dibongkar. Sunggono telah menyampaikan kepada pihak kecamatan untuk mensosialisasikan hal ini.

“Pilihannya apakah (rumah) itu bongkar sendiri atau kita bantu membongkar nanti. Kalau bisa minta tolong perusahaan mungkin ada ongkos untuk membantu itu,” pungkasnya.


Penulis: Reza Fahlevi

Editor : M.Huldi

 

Berita Terkait

Lokasi CFD Tenggarong Pindah Besok Pagi, SK2 Bakal Bagikan 200 Sapoh untuk Para Pedagang

Pj Gubernur Kaltim Pantau Banjir di Mahulu, Penyaluran Listrik, Bantuan Pangan dan Air Bersih jadi Prioritas Awal

Dukung Gerakan Literasi Desa, Paser Terima Mobil Pusling diJakarta

Warga RT 13 Kelurahan Baru, Tenggarong Berembuk Manfaatkan Dana Rp50 Juta

Setelah Balikpapan, Dinkes Kaltim Siap Vaksinasi Lima Ribu Anak di Kota Samarinda

Dinsos Kaltim Kirim 1.500 Paket ke Mahulu, Kemensos RI juga Segera Beri Bantuan

Ribuan Orang Hadiri Tabligh Akbar Ustaz Abdul Somad di Masjid Al Qadar Tenggarong Siang Tadi

Kecamatan Tabang Diterjang Banjir Imbas Hujan di Hulu Sungai Belayan, BPBD Kukar Turunkan Tim Pantau Potensi Banjir Kiriman dari Mahulu

Hendak Menyeberang Jalan Saat Banjir di Mahulu, Karyawan Warung PHP Sebenaq Meninggal Dunia Pagi Tadi

Aktivitas Warga di Ibu Kota Mahulu Mulai Normal Setelah Sempat Diterjang Banjir

Kerap Mencuri di Rumah Kosong, Warga Perum Handil Kopi Sambutan Diciduk Polisi

Pabrik Smelter di Sangasanga Kembali Terbakar, Tiga Orang Alami Luka-Luka

Proyek Peningkatan Sistem Drainase Perkotaan di Tanjung Redeb Habiskan Anggaran Rp23,7 Miliar

Pengembangan Lahan Kakao Berau Baru 500 Hektare, Kelompok Tani Diminta Tak Alih Fungsikan Lahan

Ketergantungan Kaltim pada Sektor Pertambangan jadi Sorotan

Petani Kakao di Berau Diminta Bermitra dengan Perusahaan

Libatkan 14 Perusahaan, Disnaker Samarinda Buka Job Fair Pekan Depan

Aplikasi Perjalanan Dinas Dikritisi Anggota DPRD Samarinda, Sebut Jalan-Jalan untuk Adopsi Tata Kota

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.