Minggu, 22/09/2019

Skatepark di Tepian Mahakam Tak Sesuai Standar

Minggu, 22/09/2019

Bento

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Skatepark di Tepian Mahakam Tak Sesuai Standar

Minggu, 22/09/2019

logo

Bento

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA- Skateboard telah berkembang di Indonesia. Bahkan dijadikan Cabor di pentas olahraga Benua Asia yaitu Asian Games 2018 yang di adakan di Indonesia. Pada cabor tersebut atlet skateboard Indonesia pun tidak ujug-ujug, bahkan mampu menyumbangkan 3 medali dari 4 nomor yang diadakan. Tentunya untuk mendukung perkembangan olahraga skateboard, infrastruktur menjadi salah satu faktor penting dalam mendukung perkembangannya. 

Salah satu anggota komunitas skateboard dan juga aktif dalam industri skateboard, Ardiansyah Achmadi atau lebih akrab dengan sebutan Bento menyayangkan pembangunan skatepark yg dilakukan oleh Pemerintah Samarinda. Bento menilai pemerintah asal-asalan dalam membangun skatepark yang merupakan penunjang infrastruktur olahraga skateboard."Membangun skatepark itu beda dengan bangun konstruksi rumah, tukangnya pun berbeda, contohnya di Bali, Surabaya, Bandung walaupun di tender kan, tapi dikhususkan kepada Perusahaan jasa konstruksi skatepark,^ kata Bento kepada korankaltim.com di InstictFootwear Store miliknya beberapa waktu lalu.

Selain itu Skatepark yg di bangun di Jl. Slamet Riyadi oleh Pemkot Samarinda yang merupakan bentuk kompensasi atas tergusurnya Skatepark PKK yang telah dijadikan Taman Cerdas.bSkatepark yang berada di Jl. Slamet Riyadi tersebut dinilai tidak layak untuk digunakan dan berbahaya karena tidak sesuai kaidah-kaidah standar pembangunan skatepark dan hanya menghambur-hamburkan APBD. "Skatepark yang di Tepian itu (Jl. Slamet Riyadi) untuk Bowlnya memang bisa dipakai, tapi sisanya seperti railnya, box dan semen nya itu ga layak sama sekali, itu berbahaya sekali untuk di mainkan apalagi untuk pemula," ungkap Bento.

Selain Skatepark di Jl. Slamet Riyadi yang berbahaya untuk digunakan, setelah itu tanpa adanya komunikasi dengan komunitas skateboard, pemerintah membangun skatepark di Taman SMAN1 di Jl. Drs. Anang Hasyim. Sangat nampak jelas skatepark tersebut sama sekali tidak layak dan tidak bisa untuk dimainkan menurut Bento. "Itu Skatepark yang di Taman SMAN1, bisa di apain ? apanya yg mau dimainkan ? floor(lantai)nya cor-coran kasar, terus dia bangun pyramid (salah satu obstacle skateboard) tapi ga ada ancang-ancangnya," Ucap Bento.


Bento sebagai pelaku industri skateboard dan juga sebagai anggota komunitas yang tergolong aktif bermain skateboard menyarankan kepada Pemerintah agar berkonsultasi dahulu kepada komunitas Skateboard jika ingin membangun fasilitas-fasilitas penunjang skateboard, agar dana yang digunakan tepat sasaran." Kita lihat contoh, di Bandung, Bali dan Surabaya itu skateparknya gak sampe 100jt, tapi bagus dan sangat layak untuk dipakai, untuk skatepark yang di tepian itu (Jl.Slamet Riyadi) lebih dari 100jt yang jelas. Jadi sebaiknya komunikasi dulu lah kepada kami yang memakai fasilitas tersebut," pungkas Bento. (*)


Penulis : Alvin

Editor: Aspian Nur

Skatepark di Tepian Mahakam Tak Sesuai Standar

Minggu, 22/09/2019

Bento

Berita Terkait


Skatepark di Tepian Mahakam Tak Sesuai Standar

Bento

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA- Skateboard telah berkembang di Indonesia. Bahkan dijadikan Cabor di pentas olahraga Benua Asia yaitu Asian Games 2018 yang di adakan di Indonesia. Pada cabor tersebut atlet skateboard Indonesia pun tidak ujug-ujug, bahkan mampu menyumbangkan 3 medali dari 4 nomor yang diadakan. Tentunya untuk mendukung perkembangan olahraga skateboard, infrastruktur menjadi salah satu faktor penting dalam mendukung perkembangannya. 

Salah satu anggota komunitas skateboard dan juga aktif dalam industri skateboard, Ardiansyah Achmadi atau lebih akrab dengan sebutan Bento menyayangkan pembangunan skatepark yg dilakukan oleh Pemerintah Samarinda. Bento menilai pemerintah asal-asalan dalam membangun skatepark yang merupakan penunjang infrastruktur olahraga skateboard."Membangun skatepark itu beda dengan bangun konstruksi rumah, tukangnya pun berbeda, contohnya di Bali, Surabaya, Bandung walaupun di tender kan, tapi dikhususkan kepada Perusahaan jasa konstruksi skatepark,^ kata Bento kepada korankaltim.com di InstictFootwear Store miliknya beberapa waktu lalu.

Selain itu Skatepark yg di bangun di Jl. Slamet Riyadi oleh Pemkot Samarinda yang merupakan bentuk kompensasi atas tergusurnya Skatepark PKK yang telah dijadikan Taman Cerdas.bSkatepark yang berada di Jl. Slamet Riyadi tersebut dinilai tidak layak untuk digunakan dan berbahaya karena tidak sesuai kaidah-kaidah standar pembangunan skatepark dan hanya menghambur-hamburkan APBD. "Skatepark yang di Tepian itu (Jl. Slamet Riyadi) untuk Bowlnya memang bisa dipakai, tapi sisanya seperti railnya, box dan semen nya itu ga layak sama sekali, itu berbahaya sekali untuk di mainkan apalagi untuk pemula," ungkap Bento.

Selain Skatepark di Jl. Slamet Riyadi yang berbahaya untuk digunakan, setelah itu tanpa adanya komunikasi dengan komunitas skateboard, pemerintah membangun skatepark di Taman SMAN1 di Jl. Drs. Anang Hasyim. Sangat nampak jelas skatepark tersebut sama sekali tidak layak dan tidak bisa untuk dimainkan menurut Bento. "Itu Skatepark yang di Taman SMAN1, bisa di apain ? apanya yg mau dimainkan ? floor(lantai)nya cor-coran kasar, terus dia bangun pyramid (salah satu obstacle skateboard) tapi ga ada ancang-ancangnya," Ucap Bento.


Bento sebagai pelaku industri skateboard dan juga sebagai anggota komunitas yang tergolong aktif bermain skateboard menyarankan kepada Pemerintah agar berkonsultasi dahulu kepada komunitas Skateboard jika ingin membangun fasilitas-fasilitas penunjang skateboard, agar dana yang digunakan tepat sasaran." Kita lihat contoh, di Bandung, Bali dan Surabaya itu skateparknya gak sampe 100jt, tapi bagus dan sangat layak untuk dipakai, untuk skatepark yang di tepian itu (Jl.Slamet Riyadi) lebih dari 100jt yang jelas. Jadi sebaiknya komunikasi dulu lah kepada kami yang memakai fasilitas tersebut," pungkas Bento. (*)


Penulis : Alvin

Editor: Aspian Nur

 

Berita Terkait

Lokasi CFD Tenggarong Pindah Besok Pagi, SK2 Bakal Bagikan 200 Sapoh untuk Para Pedagang

Pj Gubernur Kaltim Pantau Banjir di Mahulu, Penyaluran Listrik, Bantuan Pangan dan Air Bersih jadi Prioritas Awal

Dukung Gerakan Literasi Desa, Paser Terima Mobil Pusling diJakarta

Warga RT 13 Kelurahan Baru, Tenggarong Berembuk Manfaatkan Dana Rp50 Juta

Setelah Balikpapan, Dinkes Kaltim Siap Vaksinasi Lima Ribu Anak di Kota Samarinda

Dinsos Kaltim Kirim 1.500 Paket ke Mahulu, Kemensos RI juga Segera Beri Bantuan

Ribuan Orang Hadiri Tabligh Akbar Ustaz Abdul Somad di Masjid Al Qadar Tenggarong Siang Tadi

Kecamatan Tabang Diterjang Banjir Imbas Hujan di Hulu Sungai Belayan, BPBD Kukar Turunkan Tim Pantau Potensi Banjir Kiriman dari Mahulu

Hendak Menyeberang Jalan Saat Banjir di Mahulu, Karyawan Warung PHP Sebenaq Meninggal Dunia Pagi Tadi

Aktivitas Warga di Ibu Kota Mahulu Mulai Normal Setelah Sempat Diterjang Banjir

Kerap Mencuri di Rumah Kosong, Warga Perum Handil Kopi Sambutan Diciduk Polisi

Pabrik Smelter di Sangasanga Kembali Terbakar, Tiga Orang Alami Luka-Luka

Proyek Peningkatan Sistem Drainase Perkotaan di Tanjung Redeb Habiskan Anggaran Rp23,7 Miliar

Pengembangan Lahan Kakao Berau Baru 500 Hektare, Kelompok Tani Diminta Tak Alih Fungsikan Lahan

Ketergantungan Kaltim pada Sektor Pertambangan jadi Sorotan

Petani Kakao di Berau Diminta Bermitra dengan Perusahaan

Libatkan 14 Perusahaan, Disnaker Samarinda Buka Job Fair Pekan Depan

Aplikasi Perjalanan Dinas Dikritisi Anggota DPRD Samarinda, Sebut Jalan-Jalan untuk Adopsi Tata Kota

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.