Kamis, 15/08/2019
Kamis, 15/08/2019
Alie Sauty
Kamis, 15/08/2019
Alie Sauty
KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Berbagai macam modus penipuan dengan memanfaatkan rasa iba orang masih sering ditemukan. Pelaku seringkali menyasar instansi pemerintah maupun lembaga swasta yang bergerak di bidang keagamaan seperti pengumpul zakat.
Seperti yang diceritakan Alie Sauty, Kepala Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kukar. Dia mengaku seringkali menemukan modus-modus penipuan beberapa oknum yang memanfaatkan rasa iba orang lain untuk memperoleh keuntungan sendiri.
Dikatakannya, pada Bulan Ramadan lalu, ada seorang oknum warga dengan modus meminta bantuan agar dapat kembali ke tempat asalnya setelah di-PHK di perusahaan.
“Waktu itu, kita sudah memproses tiketnya, cuma karena waktu itu tiketnya sudah penuh dia baru bisa diberangkatkan oleh Baznas ke Jawa setelah hari raya. Tau-tau dia tidak mau terima tiket, alasannya (minta) uang saja, dan kita menolak karena ndak berani. Akhirnya sampai sekarang orangnya tidak muncul-muncul lagi, nah itu satu modus penipuan namanya,” tukas Alie kepada korankaltim.com, Kamis (15/7/2019)
Alie mengingatkan, baik instansi maupun warga, agar berhati-hati. Sudah banyak ditemukan modus yang dilakukan oleh orang yang sama, termasuk penjual kalender door to door untuk membantu panti asuhan.
“Ada juga dia mengaku mau mudik karena istrinya sakit, kita kasih, kemudian tiga bulan ke depan datang lagi, modusnya lain lagi, tapi orangnya sama,” ujarnya.
Sama halnya dengan kasus orang yang meminta sumbangan pembangunan masjid. Anehnya, lokasi masjid di luar Kutai Kartanegara. Ketika ditanya, apakah sudah lapor RT, malah marah-marah.
Hal ini, menurut Alie, harus dicek kebenaran pembangunan masjidnya karena para dermawan tak bisa mengecek fisiknya.
“Lagi pula, rasanya kurang etis jika (oknum) masyarakat dari luar kabupaten meminta untuk sumbangan masjid,” cetusnya.
“Tapi kalau kita timbang-timbang lagi kan, itu saudara kita juga, cuma caranya berbeda dalam mencari sesuatu itu,“ pungkasnya.
Penulis: Reza Fahlevi
Editor : M.Huldi
Alie Sauty
KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Berbagai macam modus penipuan dengan memanfaatkan rasa iba orang masih sering ditemukan. Pelaku seringkali menyasar instansi pemerintah maupun lembaga swasta yang bergerak di bidang keagamaan seperti pengumpul zakat.
Seperti yang diceritakan Alie Sauty, Kepala Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kukar. Dia mengaku seringkali menemukan modus-modus penipuan beberapa oknum yang memanfaatkan rasa iba orang lain untuk memperoleh keuntungan sendiri.
Dikatakannya, pada Bulan Ramadan lalu, ada seorang oknum warga dengan modus meminta bantuan agar dapat kembali ke tempat asalnya setelah di-PHK di perusahaan.
“Waktu itu, kita sudah memproses tiketnya, cuma karena waktu itu tiketnya sudah penuh dia baru bisa diberangkatkan oleh Baznas ke Jawa setelah hari raya. Tau-tau dia tidak mau terima tiket, alasannya (minta) uang saja, dan kita menolak karena ndak berani. Akhirnya sampai sekarang orangnya tidak muncul-muncul lagi, nah itu satu modus penipuan namanya,” tukas Alie kepada korankaltim.com, Kamis (15/7/2019)
Alie mengingatkan, baik instansi maupun warga, agar berhati-hati. Sudah banyak ditemukan modus yang dilakukan oleh orang yang sama, termasuk penjual kalender door to door untuk membantu panti asuhan.
“Ada juga dia mengaku mau mudik karena istrinya sakit, kita kasih, kemudian tiga bulan ke depan datang lagi, modusnya lain lagi, tapi orangnya sama,” ujarnya.
Sama halnya dengan kasus orang yang meminta sumbangan pembangunan masjid. Anehnya, lokasi masjid di luar Kutai Kartanegara. Ketika ditanya, apakah sudah lapor RT, malah marah-marah.
Hal ini, menurut Alie, harus dicek kebenaran pembangunan masjidnya karena para dermawan tak bisa mengecek fisiknya.
“Lagi pula, rasanya kurang etis jika (oknum) masyarakat dari luar kabupaten meminta untuk sumbangan masjid,” cetusnya.
“Tapi kalau kita timbang-timbang lagi kan, itu saudara kita juga, cuma caranya berbeda dalam mencari sesuatu itu,“ pungkasnya.
Penulis: Reza Fahlevi
Editor : M.Huldi
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.