Rabu, 06/03/2019

Begini Penampakan Ogoh-Ogoh yang Diarak Malam Ini, Perlambang Sifat-Sifat Buruk yang Harus Dilebur

Rabu, 06/03/2019

ogoh2 yang dipesiapkan umat hindu di Kawasan Tenggarong Seberang

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Begini Penampakan Ogoh-Ogoh yang Diarak Malam Ini, Perlambang Sifat-Sifat Buruk yang Harus Dilebur

Rabu, 06/03/2019

logo

ogoh2 yang dipesiapkan umat hindu di Kawasan Tenggarong Seberang

KORANKALTIM.COM, TENGGARONG -Dalam perayaan Hari Raya Nyepi terdapat rangkaian posesi yang dilakukan oleh Umat Hindu. Tiga atau dua hari sebelum Nyepi diadakan upacara Melasti atau Penyucian. 

Segala sarana persembahyangan yang ada di Pura (tempat suci) diarak ke pantai atau danau ataupun sungai karena tempat ini adalah sumber air suci (tirta amerta) dan bisa menyucikan segala leteh (kotor) di dalam diri manusia dan alam.


 Pada prosesi Melasti ini umat Hindu Kukar bersama umat Hindu Samarinda bersama-sama melakukannya di Tepian Sungai Mahakam Samarinda pada (03/03/2019).

Kemudian sehari sebelum Nyepi, diadakan Tawur Agung yang dirangkai dengan Pecaruan dan kemudian diikuti prosesi Pengrupukan atau mengarak Ogoh-ogoh yang kemudian dibakar. 

Ketua PHDI Kukar Nyoman Surada menjelaskan saat upacara Pecaruan, diundanglah semua bhuta kala dari sembilan penjuru arah mata angin. “Rangkaian upacara inilah yang disebut Tawur Agung Kesanga. Caru yang disajikan berupa makanan enak untuk bhuta kala. Sehingga, nanti pada saat umat melaksanakan brata penyepian di hari Nyepi, bhuta kala ini dapat dikendalikan dan pada tahun yang baru kita tidak lagi dipengaruhi sifat buruk,” jelasnya kepada KORANKALTIM.COM.


Sifat-sifat buruk dilebur dan dikendalikan agar tidak muncul lagi di tahun berikutnya. Sifat-sifat buruk itu diwujudkan sebagai ogoh-ogoh yaitu sosok boneka yang digambarkan sesuai dengan sifat negatif manusia. “Sifat pemarah digambarkan dengan mata ogoh-ogoh yang melotot, gigi bertaring dan bentuk wajah menyeramkan. Pada Pengrupukan, ogoh-ogoh diarak. Rencananya jam setengah delapan malam ini kita sudah mulai pawai ogoh-ogoh, kalau tenaga masih memungkinkan maka kita pawainya sampai pada kawasan Kota Tenggarong, sebanyak 80-100 orangan yang akan turut serta nanti malam,” demikian Nyoman.


Penulis: Muhammad Heriansyah

Editor : Muh.Huldi

Begini Penampakan Ogoh-Ogoh yang Diarak Malam Ini, Perlambang Sifat-Sifat Buruk yang Harus Dilebur

Rabu, 06/03/2019

ogoh2 yang dipesiapkan umat hindu di Kawasan Tenggarong Seberang

Berita Terkait


Begini Penampakan Ogoh-Ogoh yang Diarak Malam Ini, Perlambang Sifat-Sifat Buruk yang Harus Dilebur

ogoh2 yang dipesiapkan umat hindu di Kawasan Tenggarong Seberang

KORANKALTIM.COM, TENGGARONG -Dalam perayaan Hari Raya Nyepi terdapat rangkaian posesi yang dilakukan oleh Umat Hindu. Tiga atau dua hari sebelum Nyepi diadakan upacara Melasti atau Penyucian. 

Segala sarana persembahyangan yang ada di Pura (tempat suci) diarak ke pantai atau danau ataupun sungai karena tempat ini adalah sumber air suci (tirta amerta) dan bisa menyucikan segala leteh (kotor) di dalam diri manusia dan alam.


 Pada prosesi Melasti ini umat Hindu Kukar bersama umat Hindu Samarinda bersama-sama melakukannya di Tepian Sungai Mahakam Samarinda pada (03/03/2019).

Kemudian sehari sebelum Nyepi, diadakan Tawur Agung yang dirangkai dengan Pecaruan dan kemudian diikuti prosesi Pengrupukan atau mengarak Ogoh-ogoh yang kemudian dibakar. 

Ketua PHDI Kukar Nyoman Surada menjelaskan saat upacara Pecaruan, diundanglah semua bhuta kala dari sembilan penjuru arah mata angin. “Rangkaian upacara inilah yang disebut Tawur Agung Kesanga. Caru yang disajikan berupa makanan enak untuk bhuta kala. Sehingga, nanti pada saat umat melaksanakan brata penyepian di hari Nyepi, bhuta kala ini dapat dikendalikan dan pada tahun yang baru kita tidak lagi dipengaruhi sifat buruk,” jelasnya kepada KORANKALTIM.COM.


Sifat-sifat buruk dilebur dan dikendalikan agar tidak muncul lagi di tahun berikutnya. Sifat-sifat buruk itu diwujudkan sebagai ogoh-ogoh yaitu sosok boneka yang digambarkan sesuai dengan sifat negatif manusia. “Sifat pemarah digambarkan dengan mata ogoh-ogoh yang melotot, gigi bertaring dan bentuk wajah menyeramkan. Pada Pengrupukan, ogoh-ogoh diarak. Rencananya jam setengah delapan malam ini kita sudah mulai pawai ogoh-ogoh, kalau tenaga masih memungkinkan maka kita pawainya sampai pada kawasan Kota Tenggarong, sebanyak 80-100 orangan yang akan turut serta nanti malam,” demikian Nyoman.


Penulis: Muhammad Heriansyah

Editor : Muh.Huldi

 

Berita Terkait

Lokasi CFD Tenggarong Pindah Besok Pagi, SK2 Bakal Bagikan 200 Sapoh untuk Para Pedagang

Pj Gubernur Kaltim Pantau Banjir di Mahulu, Penyaluran Listrik, Bantuan Pangan dan Air Bersih jadi Prioritas Awal

Dukung Gerakan Literasi Desa, Paser Terima Mobil Pusling diJakarta

Warga RT 13 Kelurahan Baru, Tenggarong Berembuk Manfaatkan Dana Rp50 Juta

Setelah Balikpapan, Dinkes Kaltim Siap Vaksinasi Lima Ribu Anak di Kota Samarinda

Dinsos Kaltim Kirim 1.500 Paket ke Mahulu, Kemensos RI juga Segera Beri Bantuan

Ribuan Orang Hadiri Tabligh Akbar Ustaz Abdul Somad di Masjid Al Qadar Tenggarong Siang Tadi

Kecamatan Tabang Diterjang Banjir Imbas Hujan di Hulu Sungai Belayan, BPBD Kukar Turunkan Tim Pantau Potensi Banjir Kiriman dari Mahulu

Hendak Menyeberang Jalan Saat Banjir di Mahulu, Karyawan Warung PHP Sebenaq Meninggal Dunia Pagi Tadi

Aktivitas Warga di Ibu Kota Mahulu Mulai Normal Setelah Sempat Diterjang Banjir

Kerap Mencuri di Rumah Kosong, Warga Perum Handil Kopi Sambutan Diciduk Polisi

Pabrik Smelter di Sangasanga Kembali Terbakar, Tiga Orang Alami Luka-Luka

Proyek Peningkatan Sistem Drainase Perkotaan di Tanjung Redeb Habiskan Anggaran Rp23,7 Miliar

Pengembangan Lahan Kakao Berau Baru 500 Hektare, Kelompok Tani Diminta Tak Alih Fungsikan Lahan

Ketergantungan Kaltim pada Sektor Pertambangan jadi Sorotan

Petani Kakao di Berau Diminta Bermitra dengan Perusahaan

Libatkan 14 Perusahaan, Disnaker Samarinda Buka Job Fair Pekan Depan

Aplikasi Perjalanan Dinas Dikritisi Anggota DPRD Samarinda, Sebut Jalan-Jalan untuk Adopsi Tata Kota

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.