Kamis, 18/01/2018
Kamis, 18/01/2018
PENATAAN : Pulau Beras Basah yang menjadi salah satu destinasi wisata di Bontang akan ditata secara makaimal oleh Disporapar
Kamis, 18/01/2018
PENATAAN : Pulau Beras Basah yang menjadi salah satu destinasi wisata di Bontang akan ditata secara makaimal oleh Disporapar
BONTANG- Sebagai salah satu icon andalan wisata Kota Bontang, Pulau Beras Basah mulai dilirik untuk dibenahi, agar semakin banyak menyedot minat wisatawan dari luar Bontang.
Dalam waktu dekat Pulau beras Basah akan dibenahi, dan mulai disterilkan dari beberapa pedagang liar yang tumbuh tak beraturan di Pulau Beras Basah.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Bambang Cipto Mulyono, mengatakan pihaknya menganggarkan Rp 1,5 miliar, yang nantinya akan digunakan untuk membangun jembatan dan icon tulisan beras basah yang roboh terkikis ombak dan angin kencang.
Selain pembangunan jembatan dan tulisan beras basah, penataan juga akan dilakukan dari dalam, agar pulau beras basah dapat kembali terlihat indah tanpa adanya bangunan kumuh, toilet yang lebih rapi dan bersih, steril dari sampah, serta penataan dari semua sisi yang dapat mengembalikan keasrian pulau, demi menarik wisatawan untuk berkunjung, sehingga dapat membantu mendongkrak PAD dari sektor pariwisata.
Terlebih saat ini pemerintah kota sedang gencar mempersiapkan dan membangun sejumlah destinasi wisata.
Seperti diketahui, pulau beras basah sempat menjadi perbincangan hangat karena mencuatnya isu bahwa pulau tersebut akan ditutup, namun seiring berjalannya waktu, dan banyaknya wisatawan yang berkunjung membuat pulau tersebut tetap eksis, bahkan pemerintah telah menyiapkan sejumlah rencana untuk menata dan membenahi kembali destinasi wisata kebanggaan warga kota Bontang.
Disporapar dalam waktu dekat juga akan mensetrilkan seluruh tenda-tenda liar yang ada di beras Basah. “Kami sudah lakukan sosialisasi, dan memberikan surat peringatan kepada para penjual di sana, termasuk untuk membongkar sendiri tenda-tendanya,” ujar Bambang.
Jika pedagang enggan mengindahkan instruksi tersebut, pembongkaran paksa akan dilakukan oleh tim yang telah dibentuk. “Kami telah membentuk tim khusus yang terdiri dari Polres, TNI dan OPD terkait hingga Satpol PP,” jelas Bambang.(cil)
PENATAAN : Pulau Beras Basah yang menjadi salah satu destinasi wisata di Bontang akan ditata secara makaimal oleh Disporapar
BONTANG- Sebagai salah satu icon andalan wisata Kota Bontang, Pulau Beras Basah mulai dilirik untuk dibenahi, agar semakin banyak menyedot minat wisatawan dari luar Bontang.
Dalam waktu dekat Pulau beras Basah akan dibenahi, dan mulai disterilkan dari beberapa pedagang liar yang tumbuh tak beraturan di Pulau Beras Basah.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Bambang Cipto Mulyono, mengatakan pihaknya menganggarkan Rp 1,5 miliar, yang nantinya akan digunakan untuk membangun jembatan dan icon tulisan beras basah yang roboh terkikis ombak dan angin kencang.
Selain pembangunan jembatan dan tulisan beras basah, penataan juga akan dilakukan dari dalam, agar pulau beras basah dapat kembali terlihat indah tanpa adanya bangunan kumuh, toilet yang lebih rapi dan bersih, steril dari sampah, serta penataan dari semua sisi yang dapat mengembalikan keasrian pulau, demi menarik wisatawan untuk berkunjung, sehingga dapat membantu mendongkrak PAD dari sektor pariwisata.
Terlebih saat ini pemerintah kota sedang gencar mempersiapkan dan membangun sejumlah destinasi wisata.
Seperti diketahui, pulau beras basah sempat menjadi perbincangan hangat karena mencuatnya isu bahwa pulau tersebut akan ditutup, namun seiring berjalannya waktu, dan banyaknya wisatawan yang berkunjung membuat pulau tersebut tetap eksis, bahkan pemerintah telah menyiapkan sejumlah rencana untuk menata dan membenahi kembali destinasi wisata kebanggaan warga kota Bontang.
Disporapar dalam waktu dekat juga akan mensetrilkan seluruh tenda-tenda liar yang ada di beras Basah. “Kami sudah lakukan sosialisasi, dan memberikan surat peringatan kepada para penjual di sana, termasuk untuk membongkar sendiri tenda-tendanya,” ujar Bambang.
Jika pedagang enggan mengindahkan instruksi tersebut, pembongkaran paksa akan dilakukan oleh tim yang telah dibentuk. “Kami telah membentuk tim khusus yang terdiri dari Polres, TNI dan OPD terkait hingga Satpol PP,” jelas Bambang.(cil)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.