Sabtu, 27/04/2019
Sabtu, 27/04/2019
Humas RSU A Wahab Syahrani, dr.Arysia Andhina saat memberikan keterangan kepada para awak media Jumat (26/4) kemarin ( Foto: Nancy / korankaltimcom)
Sabtu, 27/04/2019
Humas RSU A Wahab Syahrani, dr.Arysia Andhina saat memberikan keterangan kepada para awak media Jumat (26/4) kemarin ( Foto: Nancy / korankaltimcom)
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA -Terkait dengan pelaporan ke polisi soal dugaan kematian bayi yang tak wajar, pihak RS A Wahab Syahranie melalui Humas dr Arysia Andhina mengaku belum bisa membeberkan penyebab meninggalnya bayi dari pasangan Rizki Kewo dan Trivena Sengkey.
Diakuinya 3 perawat jaga serta 1 dokter jaga saat itu sudah dimintai keterangan. “Kami belum bisa menyimpulkan karena beberapa dokter masih harus mencocokkan data serta hasil investigasi yang kami lakukan sehingga belum bisa memberikan keterangan,”ujarnya.
Dia menjelaskan bayi tersebut punya berat badan rendah dan dilahirkan secara sesar yakni 2,4 kg.
“Karena itu, bayi ini berada di tempat khusus yaitu di inkubator supaya hangat, tetapi kalau misalnya normal itu ya bersama dengan orang tuanya, tetapi kalau orang tuanya kondisinya juga lemah ya dipisah,”ungkapnya.
Soal dengan lumuran darah yang ada pada baju bayi tersebut diakuinya itu berasal dari tali pusar, tetapi diakuinya saat pemotongan tali pusar sudah sesuai standar. “Tidak ada lebam, darah itu berasal dari tali pusat,”imbuhnya.
Lnjut dia, saat sang bayi kritis pun sudah beberapa kali menghubungi pihak keluarga, yakni ayah si bayi, tetapi tidak dijawab.
“Kami sudah telpon ayahnya, karena kebetulan saat itu sedang keluar, makanya kami telpon tetapi tidak diangkat sebanyak 3 kali. Nah, pas diangkat itu bayinya sudah meninggal,”pungkasnya.
Kepolisian akan menindaklanjuti terkait laporan dari pihak keluarga yang bayinya diduga meninggal secara tak wajar.
Kasat Reskrim Polrestas Samarinda, Kompol Sudarsono mengatakan benar adanya laporan dari keluarga yang bayinya meninggal di salah satu RS pada Jumat (26/4) kemarin. “Dari pihak keluarga telah membuat laporan, dari laporan ini akan kami tindaklanjuti,”katanya saat ditemui awak media kemarin.
Lebih lanjut dikatakannya jika dari hasil penyelidikan kepolisian nantinya diperlukan adanya otopsi bayi tersebut, otomatis akan dilakukan pembongkaran kuburan. “Ya, kalau memang diperlukan akan dilakukan pembongkaran,”tandasnya.
Penulis: */Nancy
Editor: M. Huldi
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.