Kamis, 16/01/2025
Kamis, 16/01/2025
Seiring dengan rencana pelarangan TikTok, masyarakat Amerika Serikat pun mulai beralih ke RedNote. (thesun)
Kamis, 16/01/2025
Seiring dengan rencana pelarangan TikTok, masyarakat Amerika Serikat pun mulai beralih ke RedNote. (thesun)
KORANKALTIM.COM - Mulai pekan depan, masyarakat Amerika Serikat tak bisa lagi menggunakan aplikasi TikTok di ponsel mereka setelah sebuah laporan menyebutkan pemerintah setempat melarang penggunakan platform video pendek itu ditandai dengan penutupan secara massal.
Pemerintah Amerika Serikat mengungkapkan mereka akan memberlakukan larangan tersebut kecuali pemilik aplikasi asal China ByteDance, menjualnya kepada pembeli yang disetujui pemerintah.
Seiring dengan pelarangan itu, para TikTokers dilaporkan menerima aplikasi dengan tampilan yang berbeda setelah tak bisa lagi mengakses platform tersebut.
“Dalam rencana TikTok, orang-orang yang mencoba membuka aplikasi ini akan melihat pesan pop-up yang mengarahkan mereka ke sebuah situs web dengan informasi tentang larangan tersebut,” kata sebuah laporan melansir dari thesun.co.uk Kamis (16/1/2025) hari ini.
Pengguna kemudian dapat mengunduh semua data mereka dari TikTok. Rencana pemerintah untuk aplikasi ini setelah hari Minggu (19/1/2025) nanti tidak akan membuat aplikasi ini dihapus dari ponsel atau melakukan pemadaman total. Namun aplikasi itu tidak akan lagi muncul di toko aplikasi atau dapat diunduh.
Perusahaan-perusahaan ponsel seperti Apple dan Google juga akan dilarang untuk membantu TikTok agar tetap berjalan, termasuk mengeluarkan pembaruan, yang pada akhirnya akan membuat aplikasi ini bermasalah dan tidak dapat digunakan.
Pembicaraan mengenai pembeli potensial terhenti hingga dilaporkan Elon Musk sedang melakukan pembicaraan dengan China pekan ini untuk membeli platform tersebut, tetapi TikTok telah menepis klaim tersebut. “Kami tidak bisa diharapkan untuk mengomentari fiksi belaka,” kata juru bicara TikTok.
Seiring dengan rencana penutupan itu, alternatif pengganti TikTok yaitu Rednote mengalami lonjakan besar karena pengguna mulai beralih ke aplikasi ini menjelang larangan tiba.
Batas waktu 19 Januari yang diberlakukan oleh pemerintah tinggal beberapa hari lagi dan saat ini tidak ada harapan nyata untuk melakukan penjualan.
TikTok telah berusaha atau paling tidak menunda pelarangan tersebut, dengan mengklaim langkah tersebut akan melanggar hak-hak kebebasan berbicara Amandemen Pertama perusahaan.
Satu-satunya cara agar larangan yang akan datang dapat dibatalkan adalah melalui keputusan Mahkamah Agung AS. Mahkamah Agung mendengar argumen lisan dalam kasus ini besok dan diperkirakan akan memutuskan hari ini setelah mengisyaratkan mereka akan menegakkan larangan tersebut.
Saat ini lebih dari 170 juta orang Amerika, sekitar setengah dari populasi negara itu, menggunakan aplikasi video berdurasi pendek TikTok.
TikTok yakin sepertiga penggunanya akan meninggalkan aplikasi ini dalam waktu satu bulan setelah larangan tersebut diberlakukan. Banyak pengguna Amerika yang berebut mencari alternatif pengganti TikTok dan berbondong-bondong beralih ke platform lain yang dimiliki oleh China bernama RedNote.
Editor: Aspian Nur
Kamis, 16/01/2025
Seiring dengan rencana pelarangan TikTok, masyarakat Amerika Serikat pun mulai beralih ke RedNote. (thesun)
TERPOPULER
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.