Jumat, 03/01/2025
Jumat, 03/01/2025
Para ilmuwan Inggris meneliti Jejak kaki dari beberapa jenis Dinosaurus yang saling bersilang di Kawasan tambang Oxforshide. (dokuniversitybirmingham)
Jumat, 03/01/2025
Para ilmuwan Inggris meneliti Jejak kaki dari beberapa jenis Dinosaurus yang saling bersilang di Kawasan tambang Oxforshide. (dokuniversitybirmingham)
KORANKALTIM.COM - Penemuan fenomenal dipublikasikan ilmuwan di negara Inggris pada awal tahun 2025 ini. Para peneliti dari Universitas Oxford dan Birmingham di negara itu menemukan hamparan luas lahan tambang kawasan Dewars Farm Quarry di Oxfordshire yang dipenuhi dengan ratusan jejak kaki dinosaurus dengan bentuk berbeda dan jaraknya hanya beberapa ratus meter dari lalu lintas alat berat yang setiap hari menderu.
Jejak kaki dinosaurus itu diperkirakan berusia sekitar 166 juta tahun dan menjadikan kawasan tambang Oxfordshire sebagai jalan raya mereka yang mana saat itu dipenuhi pohon mengingat hewan raksasa itu merupakan penebang kayu dan predator ganas yang selain makan daging juga makan tumbuh-tumbuhan.
Jejak dinosaurus yang ditemukan para ilmuwan berukuran 150 meter dengan empat jejak kaki diantaranya adalah milik herbivora berleher panjang yang kemungkinan besar adalah Cetiosaurus, masih kerabat dari Diplodocus yang memiliki panjang 18 meter. Jejak kelima dibuat oleh Megalosaurus, predator ganas sepanjang sembilan meter yang mengintai laguna berawa di Inggris.
Jejak yang terawat dengan baik dan unik ini mengungkapkan beberapa wawasan yang menakjubkan tentang kehidupan raksasa yang telah lama punah bahkan merekam saat dua dinosaurus berpapasan. Para peneliti mengatakan sangat mungkin masih ada lebih banyak jejak yang bisa ditemukan.
Jejak-jejak tersebut ditemukan di batu kapur Jurassic di Dewars Farm Quarry di Oxfordshire. Awalnya terkubur di bawah tanah liat dan pertama kali ditemukan oleh pekerja tambang bernama Gary Johnson ketika dia merasakan 'tonjolan yang tidak biasa' ketika mengupas tanah liat untuk mencapai dasar tambang.
Menyadari pentingnya penemuan ini, para ahli dihubungi dan penggalian skala penuh di situs tersebut dimulai. Selama bulan Juni tahun lalu, lebih dari 100 ilmuwan dan sukarelawan dengan hati-hati menemukan lebih dari 200 jejak fosil.
Selain membuat cetakan jejak untuk studi lebih lanjut, para peneliti juga mengambil lebih dari 20 ribu foto untuk membuat model 3D yang lengkap dari situs tersebut. Penemuan ini berhubungan dengan penemuan sebelumnya yang dibuat di daerah tersebut pada tahun 1997 ketika tambang batu kapur sebelumnya menemukan lebih dari 40 jejak dari sauropoda dan theropoda, sekelompok dinosaurus berkaki dua termasuk Tyrannosaurus Rex.
Namun situs tersebut terkubur sebelum penggunaan kamera digital dan drone secara luas sehingga tidak ada model 3D dari jejak tersebut yang dapat dibuat. Itu berarti penemuan terbaru ini merupakan wawasan yang sangat berharga ke dalam ekosistem prasejarah yang dinamis.
Sekitar 166 juta tahun yang lalu, sebelum lapisan batu kapur ini terbentuk, bagian Oxfordshire ini merupakan sebuah laguna yang hangat dan dangkal di atas hamparan lumpur yang tebal.
"Ketika kaki hewan-hewan raksasa itu yang beberapa diantaranya mencapai 10 ton masuk ke dalam lumpur, mereka meninggalkan jejak kaki dan pinggiran lumpur yang tergeser di sekeliling jejak tersebut,” ujar Dr Duncan Murdock, seorang ahli paleontologi dari Universitas Oxford melansir dari dailymail.co.uk Jumat (3/1/2025) pagi ini.
"Permukaannya kemudian dibanjiri dan ditimbun dengan lumpur yang lebih kaya akan tanah liat, yang melestarikan jejak kaki tersebut. Seiring berjalannya waktu dan penguburan lebih lanjut sedimen ini berubah menjadi batu. Lumpur yang tebal itu telah melestarikan tingkat detail yang luar biasa sehingga para ilmuwan dapat melihat bagaimana lumpur itu berubah bentuk saat kaki dinosaurus masuk dan keluar. Tidak seperti tulang fosil, penemuan seperti ini memberi tahu kita tentang perilaku hewan yang telah punah," kata Murdock lagi.
Ukuran, bentuk dan posisi jejak kaki bisa memberi tahu bagaimana dinosaurus ini bergerak, ukuran dan kecepatannya. Setiap jejak Megalosaurus berjari tiga memiliki panjang sekitar 65 cm dan jaraknya 2,7 m. Berdasarkan pengukuran tersebut, para ilmuwan memperkirakan predator purba ini berjalan dengan kecepatan sekitar tiga mil per jam (lima kmph) - kurang lebih sama dengan kecepatan berjalan manusia.
Pada satu titik di jalur tersebut para ahli paleontologi bahkan menemukan titik dimana Megalosaurus dan sauropoda berpapasan. "Dimana jalur-jalur itu berpotongan kami bisa melihat sekilas potensi interaksi antara spesies yang berbeda seperti Megalosaurus yang karnivora dan sauropoda herbivora raksasa,” paparnya.
Profesor Kirsty Edgar, seorang ahli mikropalaentologi dari University of Birmingham menambahkan sangat mungkin akan ada lebih banyak lagi jejak yang ditemukan.
"Ketika hewan berjalan di atas permukaan dan meninggalkan jejak di sedimen yang lembut, maka [jejak] paling sering ditemukan disekitar sungai, pinggiran danau laguna atau lingkungan pesisir secara umum,” kata Edgar.
Selain itu tambang Dewars Farm masih secara aktif mengekstraksi lapisan batuan di atas permukaan jalur yang berarti mungkin akan ada lebih banyak penemuan yang akan datang seiring dengan tersingkapnya batu kapur Jurassic. Smiths Bletchington, operator tambang, bekerja sama dengan Natural England untuk mengeksplorasi opsi-opsi untuk melestarikan situs ini di masa depan.
Editor: Aspian Nur
Jumat, 03/01/2025
Para ilmuwan Inggris meneliti Jejak kaki dari beberapa jenis Dinosaurus yang saling bersilang di Kawasan tambang Oxforshide. (dokuniversitybirmingham)
TERPOPULER
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.